Sudah Ada Corona Varian Afsel di DKI, Kemenkes Wanti-wanti Risiko Reinfeksi

 Ada empat kasus varian Corona baru Afrika Selatan yang ditemukan di Indonesia. Pertama kali ditemukan di Bali, varian Corona B1351 yang diyakini para ahli 'varian raja' rupanya cukup berbeda dibanding yang lain.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) dr Siti Nadia Tarmizi mengungkap bahaya varian Corona B1351 yang tak ditemukan di varian Corona India B1617 hingga Corona Inggris B117.


"Varian B1351 dari Afrika Selatan diketahui meningkatkan risiko infeksi ulang," jelas dr Nadia dalam diskusi online Senin (31/5/2021).


Varian Corona B1351 tercatat dua kasus di DKI Jakarta, satu kasus di Jawa Timur, satu kasus di Bali. "Kita bisa lihat sebenarnya mutasi dari varian baru Corona itu banyak," sambungnya.


Beragam bahaya yang mengintai risiko saat terpapar varian baru Corona dijelaskan dr Nadia sebagai berikut.


Meningkatkan penularan

Meningkatkan kesakitan

Meningkatkan kematian

Menurunkan kemampuan alat diagnostik

Menurunkan suseptibilitas terhadap antibodi dan pengobatan

Dapat menimbulkan reinfeksi

Meningkatkan resiko infeksi orang yang telah mendapatkan vaksinasi

Meningkatkan risiko terkait COVID-19 seperti Long COVID-19

Meningkatkan kejadian COVID-19 pada populasi tertentu seperti anak-anak atau orang dengan gangguan kekebalan.

https://cinemamovie28.com/movies/survivor-3/


Erick Thohir: Stok Vaksin Kita Aman dan Terus Ditingkatkan


 Indonesia kedatangan vaksin tahap ke-14, yakni tambahan vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku (bulk) sebesar 8 juta dosis. Menteri BUMN dan Ketua Pelaksana KPCPEN, Erick Thohir yang menyaksikan kedatangan vaksin ini mengungkap jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia menjadi 91,9 juta dosis.

Erick menyampaikan total jumlah dosis kedatangan vaksin COVID-19 di Indonesia secara kumulatif per 31 Mei 2021 sebanyak 91.910.500 dosis. Jumlah ini adalah kombinasi antara vaksin berbentuk jadi dan bahan baku (bulk).


Erick pun merinci hingga saat ini telah diterima 3 juta dosis vaksin jadi produksi Sinovac, 6,41 juta dosis vaksin jadi produksi AstraZeneca, dan 1 juta dosis vaksin jadi produksi Sinopharm (500 ribu di antaranya merupakan hibah UEA). Sementara itu, vaksin dalam bentuk bahan baku atau bulk yang telah diterima berjumlah 81,5 juta dosis vaksin produksi Sinovac. Jumlah tersebut akan menjadi 65.5 juta dosis vaksin jadi setelah diolah di Bio Farma.


"Jadi secara total, terdapat 75,9 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi," kata Erick dalam keterangan tertulis, Senin (31/5/2021).


Erick menjelaskan jumlah total vaksin jadi lebih sedikit daripada jumlah total dosis yang telah tiba di Indonesia (kedatangan). Hal ini disebabkan adanya wastage dan overfill dalam proses produksi dari vaksin bahan baku menjadi vaksin jadi.


Ia pun menegaskan pemerintah berkomitmen melindungi warganya dengan mengamankan dan meningkatkan pasokan vaksin.


"Kita patut syukuri, karena walau di tengah disrupsi pasokan dan alokasi pengadaan vaksin di dunia, stok vaksin kita aman, dan terus ditingkatkan," ujarnya.


Selain mendapatkan vaksin lewat kerja sama bilateral dan multilateral, Erick mengatakan Indonesia tengah mengembangkan vaksin produksi dalam negeri. Upaya ini dilakukan guna membangun kemandirian bangsa dan memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19.

https://cinemamovie28.com/movies/survivor-2/

Komentar

Postingan Populer