Siap Masuk Sekolah Lagi? Nadiem Targetkan Vaksinasi Guru Selesai Juni 2021
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyebut vaksinasi guru ditargetkan selesai di akhir Juni 2021. Hal ini mengingat perencanaan sekolah tatap muka yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Untuk memastikan bahwa di bulan Juli semua guru-guru kita dan tenaga kependidikan kita sudah divaksin," bebernya dalam konferensi pers Selasa (30/3/2021).
"Kami mendorong semua pemerintah daerah (Pemda) yang sedang melakukan vaksinasi untuk memprioritaskan tenaga pendidik," bebernya.
Adapun detail jadwal vaksinasi guru dan tenaga pendidikan yang dijabarkan Nadiem adalah sebagai berikut.
PAUD/SD/MI, SLB sederajat pesantren dan pendidikan keagamaan
- Vaksinasi dosis pertama: Akhir minggu kedua Mei 2021.
SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK sederajat
- Vaksinasi dosis pertama: Akhir minggu keempat Mei 2021.
Pendidikan tinggi
- Paling lambat selesai dilaksanakan pada akhir minggu kedua Juni 2021.
Sementara kejelasan vaksinasi guru dosis kedua akan disesuaikan dengan jenis vaksin Corona yang ada. Sementara vaksin Corona Sinovac berada di rentang waktu 28 hari, dan vaksin AstraZeneca 9 sampai 12 minggu.
"Tentunya vaksinasi dosis kedua itu tergantung dari vaksinnya yang diambil yang mana, karena beberapa vaksin punya beda-beda jangka waktunya rentang waktunya," pungkasnya.
https://trimay98.com/movies/orgasm-boarding-house/
PBNU Sebut AstraZeneca Vaksin Suci, Boleh Dipakai dalam Kondisi Normal
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Bahtsul Masail PBNU menyatakan vaksin AstraZeneca sebagai vaksin suci dan boleh digunakan karena tidak ada unsur yang membahayakan.
"Dalam forum Bahtsul Masail LBM PBNU, pihak AstraZeneca secara transparan telah memberikan pernyataan dan pemaparan bahwa seluruh proses pembuatan vaksin yang dilakukan pihak AstraZeneca tidak memanfaatkan bahan yang berasal dari unsur babi," tulis surat edaran PBNU, dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (30/3/2021).
PBNU juga mengatakan vaksin AstraZeneca bisa digunakan dalam kondisi apapun. Dalam surat edaran tersebut juga PBNU mengatakan vaksin AstraZeneca boleh disuntikkan ke dalam tubuh manusia meskipun dalam kondisi normal, apalagi dalam kondisi darurat.
"Vaksin AstraZeneca adalah mubah (boleh) digunakan bukan hanya karena tidak membahayakan melainkan juga karena suci," kutip surat tersebut.
"Akhirnya, masyarakat tak perlu meragukan kemubahan vaksin AstraZeneca ini. Bahkan, masyarakat perlu membantu pemerintah memberikan informasi yang benar tentang vaksin ini," lanjutnya.
Vaksin AstraZeneca sempat disoroti oleh masyarakat terkait kehalalalnnya. Disebutkan bahwa dalam proses pembuatannya, ada pemanfaatan tripsin babi sehingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram namun tetap bisa digunakan karena dalam kondisi darurat.
Namun pihak AstraZeneca menyebut dalam proses pembuatan vaksin tak ada unsur hewan apapun, termasuk babi yang dicampur dalam serum vaksin AstraZeneca.
Investigasi Rampung, Vaksinasi AstraZeneca Sulut Diputuskan Lanjut
- Vaksinasi AstraZeneca di Sulawesi Utara sempat dihentikan sementara terkait dengan laporan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Menurut Satgas Penanganan COVID-19 Sulut, dari 3.990 warga yang disuntik vaksin AstraZeneca, beberapa di antaranya mengalami efek samping, seperti demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual, dan muntah.
Laporan tersebut lantas diterima Komda KIPI dan langsung dilakukan investigasi dan audit bersama Komnas KIPI. Audit yang dilakukan Senin siang (30/3/2021) menunjukkan vaksin AstraZeneca di Sulut bisa dilanjutkan karena efek samping yang dikeluhkan masuk kategori ringan.
"Kemarin siang kami audit bersama Komda KIPI, terus sore kami laporkan ke Menkes sama pak Wamenkes, jadi tadi malam saya sudah kirim surat ke Dinkes dan rapat, kemudian sudah diputuskan untuk dilanjutkan," jelas Ketua Komnas KIPI, Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K) saat dikonfirmasi detikcom Selasa (30/3/2021).
"Dari audit semuanya ringan, semuanya sembuh, satu orang masih diobservasi tapi mungkin hari ini juga sudah pulang karena laporan laboratorium dan hasil EKG ternyata semua kondisinya normal," bebernya.
Komentar
Posting Komentar