Pendamping Lansia Bisa Divaksin Corona di BBPK Hang Jebat!
Pendamping vaksinasi lansia bisa mendapat vaksin Corona di BBPK Hang Jebat Jakarta. Dalam laman resmi Kementerian Kesehatan, usia dewasa 18-59 tahun juga bisa mendapat vaksin Corona lebih dulu jika menjadi pendamping dari dua orang tua atau lansia.
"Satu pendamping (usia 18-59 tahun) yang membawa dua lansia untuk vaksinasi COVID-19 BBPK Hang Jebat Jakarta, juga akan menerima vaksinasi COVID-19," demikian pengumuman Kemenkes dalam akun media sosialnya, Minggu (28/3/2021).
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi membenarkan informasi tersebut. Namun, kebijakan ini baru bisa diterapkan di Hang Jebat.
"Baru di Hang Jebat karena masih dimatangkan pelaksanaannya," beber dr Nadia menegaskan persyaratan membawa dua lansia, saat dihubungi detikcom Senin (29/3/2021).
Kemenkes menerapkan kebijakan tersebut untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 pada lansia. Terlebih mereka termasuk dalam kelompok rentan, yang tinggi risiko fatal jika terpapar COVID-19.
"Lansia menjadi salah satu kelompok yang berisiko tinggi saat terpapar COVID-19. Meski jumlah lansia yang terpapar COVID-19 hanya 10 persen dari total kasus, namun tingkat kematiannya mencapai 50 persen," tulis Kemenkes.
Pendaftaran vaksinasi lansia di Hang Jebat bisa dilakukan melalui loket.com. Adapun syaratnya adalah sebagai berikut.
1. Wajib membawa KTP dan minimal usia 60 tahun
2. Wajib hadir tepat waktu sesuai jadwal yang ada di e-voucher. Untuk menghindari kerumunan, jangan datang terlalu cepat atau terlalu lambat dari jam penjadwalan.
3. Tetap menjaga protokol kesehatan selama di area vaksinasi.
4. Wajib membawa bukti e-voucher agar dapat diperkenankan masuk ke area puskesmas dan menerima layanan vaksinasi.
5. E-voucher yang diterima bukan jaminan untuk mendapat vaksinasi karena akan diverifikasi ulang oleh sistem P-Care.
6. Bagi mereka yang datang tanpa mendaftar atau peserta yang datang di luar jadwal tidak akan dilayani.
7. Bagi peserta yang berobat rutin untuk penyakit kronis, mohon dapat membawa surat rekomendasi vaksin dari spesialis.
8. Hari Minggu/Besar tidak melayani vaksinasi atau libur.
https://tendabiru21.net/movies/love-friendship/
Imbas Embargo, Stok Vaksin Corona RI Aman Nggak? Ini Kata Kemenkes
Adanya embargo dari India terkait vaksin AstraZeneca juga berimbas pada proses distribusi vaksin Corona ke Indonesia. Hal ini membuat laju vaksinasi RI tak bisa dipercepat. Stok vaksin Corona di Indonesia juga dikhawatirkan tak akan cukup.
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi memastikan ketersediaan stok vaksin Corona masih aman meskipun ada penundaan pengiriman dari AstraZeneca. Terlebih, saat ini Bio Farma tengah memproses lebih dari 20 juta dosis vaksin Sinovac menjadi vaksin jadi, disebut siap pakai per April 2021.
Mengapa ada penundaan distribusi vaksinasi AstraZeneca ke Indonesia?
"Saat ini kita tahu negara-negara produsen vaksin di Eropa khususnya dan juga di Amerika ini mengalami beberapa peningkatan kasus ya terutama di Eropa," jelas dr Nadia dalam webinar Vaksin COVID-19 Menuju Keluarga Sehat, Minggu (28/3/2021).
"Sehingga mereka meminta untuk bisa didahulukan proses vaksinasinya, sehingga tadi buat negara-negara yang membeli ini kemudian AstraZeneca mengatakan akan menunda pengiriman vaksin tersebut ke negara kita," lanjutnya.
Dari target semula menerima 10 juta dosis vaksin Corona di bulan April mendatang, AstraZeneca baru bisa mengirimkan vaksin Corona di Mei untuk Indonesia. Imbasnya target percepatan vaksinasi dengan cakupan 750 ribu orang per hari tak bisa terlaksana.
dr Nadia menyebut setidaknya 20 juta dosis sudah digunakan saat ini dan akan ada kedatangan sejumlah dosis lain dari Sinovac di bulan April.
"Jadi kalau yang sekarang beredar kurang lebih ada 20 juta dosis yang saat ini kita gunakan, kita masih punya simpanan sebanyak 27 juta dosis yang akan kita gunakan di bulan April-Mei," beber dr Nadia.
"Di April sendiri Sinovac masih akan mengirimkan vaksinnya ke Indonesia, jadi kalau terkait vaksin ini akan habis, kami jamin tidak akan habis," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar