Hadapi Lonjakan COVID-19, 10 Ribu Nakes Baru Lulus Siap Diterjunkan di RS

 Meningkatnya kasus baru COVID-19 membuat beberapa rumah sakit kekurangan tenaga kesehatan (nakes). Terkait hal tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin memberi relaksasi kepada 10 ribu tenaga kesehatan yang belum mengantongi sertifikat.

"Jadi tenaga kerja kesehatan yang sudah lulus tetapi belum dapat sertifikat tanda registrasi itu ada 10 ribuan," katanya saat ditemui wartawan di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kemantren Danurejan, Kota Yogyakarta, Kamis (28/1/2021) siang.


Namun, saat ini 10 ribu nakes itu bisa bekerja di rumah sakit rujukan COVID-19. Semua itu untuk menjawab kekurangan nakes saat ini.


"Mereka belum bisa praktik padahal sudah lulus, sehingga di awal tahun ini kami mengeluarkan relaksasi khusus untuk masa pandemi ini tenaga kesehatan yang sudah lulus sekolah bisa langsung bisa masuk rumah sakit tanpa menunggu (sertifikat)," ujarnya.


"Dengan semikian ada 10 ribu nakes yang bisa masuk rumah sakit," imbuh Budi.


Seperti diketahui bersama, beberapa RS di Surabaya yang menangani pasien COVID-19 masih overload. Kondisi overload di ruang isolasi maupun di IGD. Akibatnya RS kini mulai kewalahan dengan banyaknya pasien yang masuk.


Seperti RS Khusus Infeksi (RSKI) Unair Surabaya. Hingga kini masih ada pasien yang masih menunggu di IGD untuk mendapat ruangan.


"Inggih (iya), makin banyak yang datang. Saat ini ada 8 yang tersisa di IGD belum bisa masuk ruangan, pekan lalu ada 6 pasien. Saat ini mulai kewalahan karena banyak pasien yang masuk, tertahan di IGD tidak bisa masuk ruangan," kata Jubir Satgas COVID-19 RS Unair, dr Alfian Nur Rasyid SpP saat dihubungi detikcom, Senin (28/12/2020).


Banyaknya pasien COVID-19, jelas dia, membuat RS Unair kekurangan tenaga kesehatan (nakes). Apalagi ada nakes yang terinfeksi virus COVID-19 saat bertugas, sehingga tidak bisa melakukan pelayanan.


"Kurang nakes. Sempat buka rektrumen sekitar 1 bulan lalu, saat ini pegawai baru, sudah mulai bekerja setelah orientasi minggu lalu. Ada sekitar 80-an. 45 Di antaranya perawat, sisanya profesi lain termasuk apoteker, asisten dan lainnya," ujarnya.

https://indomovie28.net/movies/dear-nathan-thank-you-salma/


Studi Anjurkan Pasien COVID-19 Dirawat Jika Punya 2 Gejala Ini


Gejala umum COVID-19 meliputi batuk, demam, sesak napas, kelelahan, hingga anosmia. Kondisi itu mungkin bisa berbeda pada setiap orang yang terinfeksi.

Dikutip dari laman Express, penelitian tengah dilakukan dengan menggunakan aplikasi COVID Symptom Study yang melacak pergerakan virus dan mengumpulkan serta menganalisis data tentang gejala COVID-19 dari jutaan penggunanya. Penelitian itu dilakukan untuk memahami tingkat keparahan gejala COVID-19, dari yang ringan hingga gejala apa yang memerlukan perawatan di rumah sakit.


Analisis data aplikasi tersebut dilakukan oleh peneliti dari King's College London, Dr Claire Steves dan profesor Tim Spector di King's College London pada Oktober lalu. Studi ini berfokus pada data dari 4.182 pengguna aplikasi COVID Symptom Study yang secara konsisten mencatat kesehatan mereka setelah dinyatakan positif COVID-19 melalui pengujian swab PCR.


Pada pasien dengan gejala yang lama seperti demam terus-menerus dan tak mau makan merupakan tanda bahwa pasien perlu segera dirawat. Para peneliti pun memberikan sejumlah informasi tambahan tentang gejala Long COVID.


Long COVID biasanya mengacu pada gejala yang masih dialami beberapa minggu atau bulan setelah infeksi COVID-19 hilang. Namun, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk benar-benar pulih dari virus Corona akan berbeda pada setiap orang.


Gejala Long COVID dibagi menjadi dua kelompok. Pada kelompok pertama pasien mengalami gejala batuk, sesak nafas, kelelahan, hingga sakit kepala. Gejala kedua terkait dengan multi sistem, yang memengaruhi bagian tubuh seperti otak, usus, dan jantung


Pasien COVID-19 lebih sering merasakan gejala di jantung seperti palpitasi atau detak jantung cepat, kesemutan atau mati rasa, dan brain fog. Orang dengan Long COVID berpotensi sebanyak 16 persen akan bergejala kembali bahkan setelah pulih.


Sementara itu 13,3 persen pengguna aplikasi dilaporkan kembali normal dalam 11 hari atau kurang, 4,5 persen pengguna masih sakit selama delapan minggu, 2,3 persen pengguna lainnya sakit lebih dari 12 minggu. Temuan peneliti tersebut merupakan perkiraan yang digunakan untuk mencari tahu tingkat risiko Long COVID pada pasien.

https://indomovie28.net/movies/dear-nathan/

Komentar

Postingan Populer