Gisel Tersangka Video Syur, Kenapa Orang Suka Merekam Hubungan Seks?
Gisela Anastasia atau Gisel ditetapkan sebagai tersangka video syur, polisi menyebut GA mengakui video tersebut sebagai miliknya. Ini bukan kali pertama rekaman video intim menjadi kontroversi.
Faktanya, ada beberapa orang yang suka merekam hubungan intim mereka dengan pasangan, kebanyakan dijadikan sebagai kenangan pribadi. Handphone ditaruh tidak jauh dari jangkauan mereka kemudian merekamnya ketika berhubungan seks.
"Alasan seseorang memvideokan hubungan juga bermacam macam. Dari mulai yang hanya ingin sebagai kenangan, hingga ada motif lain seperti untuk dijual, agar viral atau ada masalah yang berkaitan dengan seksualitas," ungkap Psikolog klinis dari Pro Help Center Nuzulia Rahma Tristinarum.
Seorang pakar seks Annabelle Knight juga mengatakan, mereka yang sering merekam diri saat berhubungan seks merasa terhibur. Saat menonton rekamannya, membuat mereka ingin kembali melakukan hubungan intim karena dianggap menggairahkan.
Annabelle merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi alkohol saat merekam diri sendiri kala berhubungan seks. Hal ini demi memastikan ia secara sadar melakukan hal tersebut.
Menurut psikolog klinis Kasandra Putranto dari Kasandra & Associate, orang yang membuat video kala berhubungan intim tidak serta merta bisa disebut mengalami gangguan psikologis.
"Kita tidak bisa serta merta meyakini bahwa perilaku membuat dan menyimpan video saat beraktivitas hubungan intim adalah merupakan gangguan psikologis karena pada dasarnya membuat video diri secara erotis ataupun saat berhubungan intim itu juga bisa terkait dengan imajinasi dan hasrat seksual seseorang," katanya.
https://tendabiru21.net/movies/rust-and-bone/
Distribusi Vaksin, Bio Farma Andalkan QR Code dan GPS
Bio Farma mulai melakukan persiapan vaksin COVID-19 dengan mengedepankan aspek kehati-hatian dan keselamatan masyarakat. Saat ini, Bio Farma juga memastikan distribusi vaksin tepat sasaran, salah satunya dengan mempersiapkan sistem distribusi vaksin ke seluruh Indonesia.
"Dari sistem distribusi sendiri, kita memang sudah mengembangkan sistem digitalisasi, di mana mulai dari pengemasannya nanti, kita kembangkan dengan sistem track and trace. Kita akan memberikan semacam QR code, mulai dari kemasan yang primary, secondary, dan juga tertiary. Sehingga nanti vaksin ini benar-benar bisa kita pastikan akan diberikan kepada yang berhak untuk menerimanya" ujar Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dalam keterangan tertulis, Selasa (29/12/2020).
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Dialog Juru Bicara Vaksin COVID-19 bertema "Menjaga Kualitas Vaksin Aman Hingga Ke Masyarakat" yang digelar Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (28/12).
Lebih lanjut Hesti menjelaskan semua distribusi vaksin nantinya juga akan dilengkapi dengan GPS. Adapun hal ini untuk memastikan vaksin sampai di daerah tujuannya.
"Jadi, memang menurut kami, distribusi juga suatu hal yang sangat vital dalam proses vaksinasi ini untuk memberikan jaminan, bahwa mereka mendapatkan vaksin yang bagus", katanya.
Komentar
Posting Komentar