DIY Masuk 'Zona Merah' Kurang Bed COVID-19, Sultan Minta Ditambah
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebut Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi 1 dari 9 daerah yang tingkat pemanfaatan tempat tidurnya berada di atas rata-rata. Oleh karena itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X meminta Kabupaten/Kota menambah kapasitas bed di rumah sakit.
"Sudah minta (RSPAU) Hardjolukito menambah yang 100 (bed) dan Kabupaten Kota juga saya minta untuk menambah (bed)," kata Sultan saat ditemui wartawan di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, Selasa (29/12/2020).
Selain itu, Ngarsa Dalem berharap jelang akhir tahun ini kasus baru COVID-19 di DIY mengalami penurunan. Dia mengaku pihaknya akan melakukan langkah antisipasi untuk mencegah peningkatan kasus baru setiap harinya.
"Ya semoga menurunlah (kasus COVID-19 di DIY). Tapi kita sudah mencoba antisipasi," ujarnya.
Sementara itu, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menambahkan bahwa pihaknha sudah melakukan penambahan tempat tidur. Penambahan itu menyasar 3 rumah sakit rujukan COVID-19 di DIY.
"Sekarang yang sudah kita tambah bednya di RSA UGM, (RSPAU) Hardjolukito dan RSUP Sardjito," ucapnya saat ditemui di depan Gedhong Pracimosono, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta.
Diberitakan sebelumnya, Plt Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof Dr H Abdul Kadir, PHD, Sp THT-KL (K), MARS menjelaskan keterisian tempat tidur di Indonesia kini sudah mencapai 64,10 persen. Namun ada sejumlah wilayah yang keterisiannya di atas rata-rata.
"Namun demikian terdapat 9 daerah yang tingkat pemanfaatan tidurnya berada di atas rata-rata seperti Provinsi Banten misalnya pemanfaatan tempat tidur sudah berada di posisi 85 persen," jelasnya dalam konferensi pers Senin (28/12/2020).
Berikut detail keterisian tempat tidur di 9 daerah tersebut:
Banten: 85 persen
DKI Jakarta: 84 persen
Jawa Barat: 83 persen
DI Yogyakarta: 82 persen
Kalimantan Tengah: 79 persen
Jawa Timur: 77 persen
Jawa Tengah: 76 persen
Sulawesi Selatan: 69 persen
Menurut Prof Kadir, sembilan wilayah tersebut sudah masuk zona merah kapasitas tempat tidur COVID-19. Artinya, jika tak segera diatasi sejumlah RS akan kewalahan.
Beberapa pasien COVID-19 nantinya tak bisa dilayani, hingga kapasitas SDM tenaga kesehatan pun tak bisa memberikan pelayanan yang maksimal.
"Kapasitas tempat tidurnya ada di zona merah akan menyebabkan RS kewalahan, kapasitas di atas 70 persen akan berdampak pada RS akan penuh, kemungkinan pasien tidak bisa dirawat di RS dan nakes kita juga akan capek dan pelayanan tidak maksimal," lanjutnya.
https://tendabiru21.net/movies/a-serious-man/
Menkes Ungkap Tahapan Vaksinasi COVID-19, Ini Urutan Prioritasnya
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memaparkan rencana vaksinasi yang akan dilakukan di Indonesia. Sebanyak 1,3 tenaga kesehatan akan jadi yang pertama disuntik.
Disebutkan Budi, ada dua tahapan untuk vaksinasi. Tahap pertama vaksinasi akan dilakukan kepada petugas kesehatan periode Januari hingga April 2021 mendatang.
"Tahap pertama akan dilakukan adalah vaksinasi ke tenaga atau petugas kesehatan, di Indonesia ada 1,3 juta orang di 34 provinsi. Kedua akan diberikan kepada petugas publik sekitar 17,4 juta orang. Kemudian tahapan selanjutnya adalah masyarakat lansia di atas 60 tahun yang jumlah sekiar 21,5 juta orang," katanya dalam Keterangan Pers Menteri Kesehatan di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12/2020).
Kemudian Budi melanjutkan, pada tahapan kedua, periode vaksinasi akan dilakukan pada bulan April 2021 hingga Maret 2022 mendatang.
Vaksinasi masyarakat yang berada di daerah dengan risiko penularan tinggi sekitar 63,9 juta. Kemudian dilanjutkan dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Budi juga menjelaskan, setiap negara memiliki tahapan imunisasi yang berbeda-beda, tapi yang seragam adalah semua negara pasti tahapan pertamanya adalah tenaga kesehatan, alasannya adalah garda terdepan ada orang yang paling penting di masa pandemik krisis COVID-19 ini.
"Apa yang kita lakukan pertama kali, konsisten dengan yang dilakukan di Inggris, Amerika Serikat, bahwa tenaga kesehatan merupakan prioritas pertama yang kita vaksinasi," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar