5 Hal soal Payudara Normal Meski Ada Benjolan dan Berbeda Ukuran
Payudara menjadi salah satu bagian organ tubuh yang sering dikhawatirkan para wanita. Banyak dari mereka merasa kurang percaya diri dengan ukuran payudara yang dimiliki.
Selain itu, mereka menganggap nyeri payudara sebagai pertanda terdapat penyakit serius. Padahal, ada beberapa keadaan di mana nyeri payudara merupakan hal normal yang dialami oleh ibu-ibu.
Dikutip dari Selfcom, berikut 5 hal yang menandakan payudara dalam keadaan normal:
1. Benjolan di payudara
Jika terjadi benjolan pada payudara, ibu-ibu tidak perlu khawatir karena beberapa wanita membentuk kista payudara jinak (bersifat non-kanker) sehingga payudara terasa kental. Apabila benjolan mulai mengganggu kenyamanan, tidak salahnya untuk berkonsultasi kepada dokter.
"Sering-seringlah memeriksanya sehingga Anda tahu keadaan payudara dan adanya perubahan yang terjadi," kata Richard Reitherman, M.D., Ph.D., direktur medis pencitraan payudara di MemorialCare Breast Center di Orange Coast Memorial Medical Center, Fountain Valley, California.
2. Nyeri payudara
Hal ini biasa terjadi saat menstruasi, namun nyeri payudara akan hilang dengan sendirinya. Nyeri payudara bisa disebabkan oleh asupan kopi yang terlau banyak serta pemasangan bra yang tidak pas.
Namun, jika terjadi pembengkakan payudara serta kulit area payudara yang mulai mengendur, segera periksa ke dokter karena ditakutkan adanya peradangan kanker payudara.
3. Perbedaan ukuran payudara
Pakar kesehatan wanita Jennifer Wider, M.D, mengatakan ukuran berbeda pada kedua payudara merupakan hal yang lumrah terjadi. Hal ini bukan pertanda penyakit, melainkan karena perubahan postur dan berat badan.
"Sangat umum jika payudara memiliki ukuran yang sedikit berbeda. Kebanyakan orang tidak akan menyadari perbedaannya, tetapi itu terjadi pada lebih dari setengah wanita," ungkapnya.
4. Bekas luka (stretch marks) di payudara
Stretch marks di payudara biasa terjadi akibat kenaikan berat badan yang drastis misalnya saat kehamilan. Remaja yang baru pubertas juga kadang mengalami stretch marks saat payudara mulai membesar.
5. Variasi warna kulit di payudara
Sama seperti pada bagian tubuh lainnya, variasi kulit di payudara merupakan hal normal dan akan menghilang dengan sendirinya. Kulit payudara Anda bisa berubah karena perubahan hormon dan paparan sinar matahari.
Jika perubahan warna kulit di payudara tidak kunjung membaik, sebaiknya periksa ke dokter karena ditakutkan terjadi masalah pada payudara Anda.
https://cinemamovie28.com/movies/dangerous-beauty/
WHO Ingatkan COVID-19 Bukan Pandemi Terakhir, Begini Maksudnya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pandemi virus Corona COVID-19 bukan pandemi terakhir di dunia. Meski demikian, upaya peningkatan kesehatan manusia tidak akan berarti tanpa mengatasi perubahan iklim dan kesejahteraan hewan.
Dikutip dari laman India Times, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus Tedros menyanggah anggapan bahwa virus Corona bagian dari siklus pendek yang akan lewat, lalu tidak melakukan apapun untuk mempersiapkan pandemi berikutnya. Sudah waktu untuk belajar untuk pandemi virus Corona.
"Sudah terlalu lama dunia telah beroperasi dalam siklus kepanikan dan pengabaian," kata Tedros dalam pesan video yang menandai Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional.
"Kami membuang uang saat terjadi wabah. Ketika sudah berakhir, kami melupakannya dan tidak melakukan apa pun untuk mencegah wabah berikutnya. Ini sangat picik, dan terus terang sulit untuk dipahami," ujar dia.
Dalam laporan tahunan pertama yang diterbitkan oleh Dewan Pengawas Kesiapsiagaan Global WHO pada 2019 lalu mengatakan bahwa Bumi tidak siap bila pandemi yang merusak terjadi.
Dari laporan ini, Ghebreyesus menyatakan bahwa berbagai upaya untuk meningkatkan kesehatan manusia tidak akan berjalan baik jika ketidakseimbangan ekosistem dan perubahan iklim tidak segera ditangani.
"Sejarah memberitahu kita bahwa ini bukan pandemi terakhir dan epidemi adalah fakta kehidupan. Pandemi telah menyoroti hubungan erat antara kesehatan manusia, hewan, dan planet," ujar Tedros.
"Setiap upaya untuk meningkatkan kesehatan manusia akan gagal kecuali mereka mengatasi kritis antara manusia dan hewan, serta ancaman perubahan iklim yang membuat bumi kita kurang layak dihuni," tuturnya, menambahkan.
Virus Corona telah menewaskan sedikitnya 1,75 juta orang serta menginfeksi hampir 80 juta lainnya di seluruh dunia sejak pertama kali muncul di China pada Desember 2019.
"Dalam 12 bulan terakhir, dunia kita telah terbalik. Dampak pandemi jauh melampaui penyakit itu sendiri dengan konsekuensi luas bagi masyarakat dan perekonomian," ujarnya.
Komentar
Posting Komentar