Sebaran Virus Corona Indonesia 5 November: 4.065 Kasus Baru, 797 dari DKI
Pemerintah melaporkan 4.065 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Kamis (5/11/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 425.796 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 797 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 627 kasus baru per 5 November.
Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 3.860 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 89 orang.
Berikut detail sebaran 4.065 kasus baru Corona di Indonesia pada Kamis (5/11/2020):
DKI Jakarta: 797 kasus
Jawa Barat: 627 kasus
Jawa Tengah: 360 kasus
Kalimantan Timur: 307 kasus
Jawa Timur: 278 kasus
Sumatera Barat: 238 kasus
Papua: 193 kasus
DI Yogyakarta: 168 kasus
Riau: 159 kasus
Kalimantan Selatan: 93 kasus
Sumatera Utara: 77 kasus
Sumatera Selatan: 68 kasus
Sulawesi Selatan: 63 kasus
Bali: 60 kasus
Kalimantan Barat: 60 kasus
NTB: 54 kasus
Banten: 50 kasus
Kalimantan Tengah: 50 kasus
Kepulauan Riau: 44 kasus
Sulawesi Utara: 43 kasus
Sulawesi Tenggara: 41 kasus
Lampung: 38 kasus
Aceh: 37 kasus
Sulawesi Tengah: 32 kasus
Papua Barat: 31 kasus
Bengkulu: 23 kasus
Kalimantan Utara: 16 kasus
Bangka Belitung: 15 kasus
NTT: 15 kasus
Jambi: 10 kasus
Sulawesi Barat: 10 kasus
Maluku: 7 kasus
Maluku Utara: 1 kasus
https://nonton08.com/inerie-mama-yang-cantik/
Efek Libur Panjang, COVID-19 Naik atau Turun? Tunggu Sepekan ke Depan
Staf Khusus Menteri Kesehatan RI Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Kementerian Kesehatan Alexander Kaliaga Ginting Suka SpP mengatakan dampak akibat periode libur panjang dan cuti bersama 28 Oktober-1 November baru bisa dilihat dalam beberapa hari ke depan.
Dalam penuturannya, pemeriksaan spesimen di minggu terakhir Oktober belum bisa menjadi landasan apakah libur panjang berpengaruh pada jumlah kasus baru.
"Yang justru kita nilai itu adalah setelah tanggal 1-7 November, di situ kita bisa lihat apakah jumlah kasus menurun signifikan atau terjadi lonjakan kasus," kata Alexander dalam webinar yang diselenggarakan Kemenkes, Selasa (3/11/2020).
Alexander menambahkan angka kasus baru dan pemeriksaan spesimen pada 1 November kemarin belum mencerminkan dampak akibat libur panjang beberapa waktu lalu.
"Dampak libur panjang ini baru bisa kita lihat seminggu atau 10 hari setelah libur karena kita harus lihat masa inkubasi," tambahnya. Pasien yang saat ini sakit, menurutnya lebih mungkin terinfeksi sebelum libur panjang.
Ia juga menyinggung soal jumlah spesimen yang menurun dalam beberapa hari belakangan. Menurutnya penurunan jumlah spesimen bukan karena tidak dilakukan pemeriksaan, tetapi ada keterlambatan dalam pelaporan kasus.
Jumlah pemeriksaan spesimen dalam beberapa hari terakhir memang mengalami penurunan dan tidak mencapai target 30 ribu pemeriksaan. Kemarin, misalnya, per 2 November, jumlah spesimen yang diperiksa berada di angka 26.661.
Pandemi COVID-19 Belum Usai, Negara Ini Laporkan Kasus Flu Burung
Di tengah kekhawatiran akan pandemi COVID-19, Inggris menemukan adanya kasus flu burung. Otoritas Inggris telah mengkonfirmasi adanya kasus flu burung di peternakan ayam Frodsham di Cheshire.
Jenis flu burung H5N8 ditemukan di tempat tersebut dan otoritas setempat mengatakan temuan ini tidak berkaitan dengan strain H5N2 yang ditemukan di sebuah peternakan kecil dekat Deal di Kent.
Public Health England (PHE) melaporkan risiko terhadap kesehatan masyarakat sangat rendah dari kasus ini. Meski demikian, Kementerian Lingkungan, Pangan dan Urusan Pedesaan (DEFRA) akan memusnahkan 13 ribu unggas di peternakan tersebut.
"Tidak ada kasus H5N8 yang dikonfirmasi pada manusia. Risiko kesehatan masyarakat dianggap sangat rendah," kata Dr Gavin Dabrera dari PHE dikutip dari BBC.
Dalam beberapa bulan terakhir, Eropa telah melaporkan serangkaian wabah penyakit, yang menyebabkan gangguan besar pada program penyembelihan di industri unggas di kawasan itu.
Inggris menambahkan bahwa pihaknya sedang melakukan pengujian lebih lanjut untuk menentukan apakah flu burung jenis ini sangat patogen atau dapat menimbulkan penyakit dan berkaitan dengan virus yang saat ini sedang beredar di Eropa.
Komentar
Posting Komentar