Peneliti Ungkap Gejala COVID-19 Kulit Selain Ruam: Sensasi Seperti Tersetrum
Peneliti menemukan gejala COVID-19 yang dilihat dari kulit selain ruam. Pasien COVID-19 disebut mengeluhkan gejala atau sensasi kulit seperti tersetrum listrik.
Menurut para peneliti, sensasi ini seolah-olah menggambarkan sengatan listrik mengalir ke seluruh tubuh dan di sepanjang kulit. Kondisi baru ini menjadi gejala kulit lain yang tidak biasa dan harus diwaspadai karena bisa menandakan terinfeksi COVID-19.
"Kondisi tersebut kemungkinan disebabkan oleh sistem kekebalan alami tubuh yang mencoba melawan virus Corona COVID-19," menurut Dr Daniel Griffin, kepala penyakit menular di ProHealth Care Associates.
"Sensasi tersebut dapat dikaitkan dengan demam tinggi yang memberikan sensasi jenis ini pada kulit," sebut peneliti.
Beberapa pasien COVID-19 juga dilaporkan mengalami kesemutan di seluruh tubuh dan merasa kulit seperti terbakar.
Bagaimana tanggapan ahli lain?
"Ada respons imun yang meluas yang sedang terjadi," kata Dr Waleed Javaid, direktur pencegahan dan pengendalian infeksi di Mounth Sinai.
Menurutnya, saat respons kekebalan meningkat, setiap orang bisa merasakan senasi yang berbeda. Dr Waleed menyebut hal ini juga ditemukan terjadi pada penyakit lain.
"Sel-sel kekebalan kita diaktifkan sehingga banyak bahan kimia dilepaskan ke seluruh tubuh kita dan itu (sensasi seperti tersetrum) bisa muncul," jelasnya.
"Saat respons kekebalan kita meningkat, orang bisa merasakan sensasi yang berbeda. Saya pernah mendengar pengalaman serupa di masa lalu dengan penyakit lain," katanya.
Apakah gejala COVID-19 ini bisa memicu kondisi fatal?
"Ini tidak terjadi pada orang yang harus dirawat di rumah sakit karena penyakit yang parah," tambah Dr Javaid.
Menurutnya, jika lebih banyak kasus pasien COVID-19 yang mengeluhkan gejala ini, kemungkinan akan mendapatkan pengawasam yang ketat.
https://kamumovie28.com/movies/robbery/
Eka Hospital Gelar Pemeriksaan Gula Darah Gratis Selama November
Eka Hospital mengadakan pemeriksaan gula darah gratis dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November. Kegiatan pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS) ini dilakukan di seluruh cabang Eka Hospital yaitu BSD, Pekanbaru, Cibubur dan Bekasi dengan menggunakan Accu-Chek yang memiliki keakuratan diatas 95%.
Gelaran peringatan hari diabetes tersebut dimulai sejak tanggal 1 hingga 30 November 2020 bersifat gratis bagi individu yang melakukan rapid test secara drive thru.
Diabetes sering kali disebut kencing manis atau gula darah, yakni penyakit kronis yang disebabkan oleh gangguan sistem metabolisme dalam tubuh yang menyebabkan meningkatnya kadar gula di dalam darah.
Banyak yang mengatakan diabetes adalah penyakit keturunan. Padahal, faktor genetik bukanlah satu-satunya penyebab. Faktor gaya hidup yang tidak sehat, kegemukan atau kurangnya aktivitas fisik dapat mencetuskan terjadinya diabetes.
Eka Hospital berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit diabetes, terutama di masa pandemi dimana penyakit diabetes menjadi salah satu komorbid bagi seseorang yang terjangkit coronavirus.
Sejalan dengan peringatan ini, Eka Hospital Group akan membuka unit pelayanan baru bernama Diabetes Connection & Care yang dikelola dan dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE.
"Dalam momentum Hari Diabetes dan di masa pandemi saat ini, Eka Hospital mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan penyakit diabetes. Seperti diketahui, diabetes merupakan salah satu komorbid (penyakit penyerta) yang paling sering ditemukan pada pasien Covid-19 selain hipertensi dan penyakit kardiovaskular. Tidak hanya itu, diabetes pun menjadi kasus tertinggi dalam angka kematian Covid 19." ungkap Head Public Relation & Marketing Eka Hospital Erwin Suyanto dalam keterangan tertulis, Rabu (4/11/2020).
Komentar
Posting Komentar