Khabib Nurmagomedov Sempat Gondongan Sebelum Bertarung, Kenali Gejalanya
Kemenangan Khabib Nurmagomedov atas Justin Gaethje mengundang decak kagum banyak orang. Bagaimana tidak, meski sempat mengalami patah tulang kaki, ia berhasil menaklukan Gaethje di UFC 254.
Selain itu, Nurmagomedov juga ternyata sempat mengalami gondongan akibat infeksi Staph atau Staphylococcus sebelum bertanding. Hal ini diungkapkan oleh head coach Javier Mendez.
"Khabib mengalami gondongan dua pekan sebelum masuk (latihan) dan aku seperti 'ya tuhan aku sangat khawatir'. Dia berlatih sepekan sangat ringan dan lalu pekan berikutnya dia mematahkan jari kakinya dekat kelingking," jelasnya, dikutip dari MMAfighting.
Gondongan sendiri merupakan penyakit yang timbul karena adanya pembengkakan di bagian kelenjar air liur. Penyebab gondongan adalah virus yang menyerang kelenjar paratiroid yang berada di sisi kanan dan kiri wajah, kemudian di bagian leher belakang, serta di bagian bawah telinga.
Seseorang yang terkena gondongan seperti Nurmagomedov bisa mengalami beberapa gejala, di antaranya sebagai berikut.
Pipi bengkak, bisa hanya satu sisi atau kedua sisi
Demam
Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan
Mulut kering
Sakit kepala
Nyeri sendi
Nyeri perut
Hilang nafsu makan.
Umumnya gejala gondongan baru akan muncul 14-25 hari setelah terinfeksi virus. Pembengkakannya sendiri bisa terjadi selama 10-14 hari.
Apabila mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera lakukan pengobatan dengan tepat agar gondongan bisa disembuhkan.
https://cinemamovie28.com/role-models-2008/
Staf Ahli Menkes Terawan Ungkap Perkiraan Harga Vaksin COVID-19 di Indonesia
Vaksin COVID-19 di Indonesia rencananya tersedia pada November 2020. Bila mendapat izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait emergency use of authorization, pemberian vaksin akan diberikan pada nakes dan pelayanan publik.
Tak hanya vaksinasi gratis, pemberian vaksin COVID-19 di Indonesia juga disebut tersedia secara mandiri. Namun, harganya kini masih dalam perkiraan.
Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Achmad Yurianto menjelaskan perkiraan harga vaksin COVID-19 ada di ratusan ribu rupiah.
"Mungkin kita hitung nggak akan lebih dari Rp 200 ribu. Perkiraan kita, tapi masih dihitung," ujar Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Achmad Yurianto kepada CNBC Indonesia, Senin (26/10/2020).
"Bagaimana dengan orang yang mampu secara mandiri, ada opsi, di mana bisa vaksinasi mandiri, ada ruang untuk itu. Detailnya seperti apa on process, bagaimana pelaksanaan, sedang dirumuskan lintas kementerian," tegas pria yang akrab disapa Yuri tersebut.
Namun, Yuri menekankan pemberian vaksin COVID-19 bukan satu-satunya pencegahan tertular Corona. Protokol kesehatan yang ketat tetap perlu dijalankan.
"Primary prevention tak boleh diabaikan. Bukan berarti sudah disuntik selamat tinggal masker, tidak. Kalau Desember vaksin saja, baru 1,5 juta, yang lain belum. Kalau seluruh Indonesia sudah, belum tentu tetangga sudah. Ya harus tetap, bagaimana primary prevention dengan kepatuhan kita tidak dihapuskan," ujarnya menegaskan.
Selain itu, pemberian vaksin COVID-19 masih menanti arahan BPOM terkait emergency use of authorization dan sisi halal dari MUI. Hal ini demi memastikan keamanan, kehalalan, dan efektivitas vaksin COVID-19.
Komentar
Posting Komentar