Tiga Hari Berturut-turut, Kasus Corona di Indonesia Pecahkan Rekor

 Indonesia kembali mencatatkan penambahan kasus virus Corona COVID-19 sebanyak 3.308 kasus per 29 Agustus. Ini menjadi penambahan kasus tertinggi setelah penambahan kasus dua hari sebelumnya juga berturut-turut memecahkan rekor.
Penambahan kasus per hari ini menjadi rekor tertinggi sejak wabah Corona di Indonesia meluas. Sementara penambahan kasus tertinggi sebelumnya terjadi pada 28 Agustus dengan penambahan kasus sebanyak 3.003 kasus dan 27 Agustus sejumlah 2.719 kasus.

Berikut detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia pada Sabtu (29/8/2020):

1. Kasus positif bertambah 3.308 menjadi 169.195
2. Pasien sembuh bertambah 1.902 menjadi 122.802
3. Pasien meninggal bertambah 92 menjadi 7.261

Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 15.00 WIB hari ini.

Sebelumnya pada Jumat (28/8/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 165.887 kasus, sembuh 120.900, dan meninggal 7.169 kasus.

Diidap Chadwick Boseman Sebelum Meninggal, Kenali Gejala Kanker Usus

Pemeran 'Black Panther', Chadwick Boseman, meninggal dunia di kediamannya di Los Angeles pada Jumat (28/8/2020). Pihak keluarga menyebut Boseman meninggal dunia usai berjuang melawan penyakit kanker usus yang diidapnya.
"Chadwick didiagnosa mengidap kanker usus besar stadium III pada 2016 dan berjuang melawan penyakitnya selama 4 tahun saat berkembang ke tahap iv," tulis pernyataan keluarganya.

Kanker usus atau kanker kolon merupakan jenis kanker yang bermula di usus besar. Ini adalah bagian paling ujung dari saluran pencernaan. Sering juga disebut kanker kolorektal karena menyerang area kolon (usus besar) dan rektum (dubur).

American Cancer Society (ACS) memperkirakan bahwa sekitar 1 dari 23 pria dan 1 dari 25 wanita akan mengembangkan kanker kolorektal selama hidup mereka.

Dikutip dari Healthline, kanker kolorektal mungkin tidak menunjukkan gejala apapun, terutama pada tahap awal. Jika Anda mengalami gejala pada tahap awal, mungkin termasuk:

- Sembelit
- Diare
- Perubahan warna feses
- Adanya darah pada feses
- Kram dan sakit perut tak tertahankan

Umumnya gejala kanker kolorektal lebih terlihat pada stadium akhir atau stadium 3 dan 4. Selain gejala di atas, seseorang mungkin juga mengalami:

- Kelelahan yang berlebihan
- Penurunan berat badan drastis
- Sering muntah
- Kesulitan bernapas
- Sakit kepala kronis
- Tangan dan kaki bengkak

Jadi Tanaman Obat, Ini 5 Penyakit yang Dikaitkan dengan Manfaat Ganja Medis

 Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menetapkan tanaman ganja (Cannabis sativa) sebagai salah satu tanaman obat.
Ketetapan ini dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 104/KPTS/HK.140/M/2/2020 tentang Komoditas Binaan Kementerian Pertanian yang ditandatangani Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sejak 3 Februari.

"Komoditas binaan dan produk turunananya dibina oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Hortikultura, Direktorat Jenderal Perkebunan, dan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan," bunyi Kepmentan yang diunggah di laman resminya, Sabtu (29/8/2020).

Sebelumnya, beberapa penelitian sudah membuktikan manfaat ganja sebagai pengobatan dan berbagai negara sudah memakainya.

Dikutip detikcom dari berbagai sumber, berikut 5 penyakit yang disebut bisa diobati dengan ganja:

1. Epilepsi
Sebuah penelitian melaporkan penggunaan cannabinoid untuk anak-anak dengan kondisi epilepsi terhadap pengobatan bisa menurunkan frekuensi kejang hingga 20 persen dan terkadang turun ke nol.

"Hal itu mengilhami penelitian mendalam tentang efek cannabinoid, terutama pada anak-anak," kata Fiona Clement, associate professor di University of Calgary.

2. Demensia
Penelitian menunjukkan bahwa cannabinoid membantu menghilangkan gumpalan amiloid atau penumpukan protein di otak yang berisiko terkena penyakit Alzheimer atau penyakit otak yang menurunkan daya ingat. Hanya saja penelitian di manusia belum dibuktikan.

3. Insomnia
Umumnya, seseorang menggunakan ganja agar membantu masalah tidur. Faktanya ada bukti bahwa obat-obatan mengandung kanabinoid dapat mengobati gangguan tidur (insomnia). Selain itu, sebuah penelitian telah melaporkan efektivitas ganja untuk mengobati masalah tidur seperti fibromyalgia atau MS (Multiple Sclerosis) dan sleep apnea.

4. Glaukoma
Glaukoma merupakan kerusakan saraf pada bola mata. Penelitian mengatakan bawah pada tahun 1970-an, ganja dipercaya dapat mengobati penyakit ini. Namun, penelitian lain menemukan ganja hanya mempertahankan hasil selama beberapa jam. Sehingga, penderita harus menggunakannya hingga delapan kali sehari agar hasil efektif.
https://cinemamovie28.com/american-ultra/

Komentar

Postingan Populer