Presiden Belarus Klaim Dirinya Sembuh dari Corona Tanpa Gejala Apapun
Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, mengklaim dirinya telah sembuh dari infeksi virus Corona COVID-19, tanpa mengalami gejala apapun.
"Saya minta maaf atas pendapat saya akhir-akhir ini. Tapi, yang paling mengejutkan adalah hari ini Anda melihat seseorang bisa sembuh dari virus Corona," katanya saat berkunjung ke sebuah pangkalan militer, dikutip dari CNN, Kamis (30/7/2020).
"Seperti yang saya katakan, 97 persen orang mengalami penyakit ini tanpa adanya gejala. Dan terima kasih Tuhan, saya berhasil masuk ke dalam kelompok orang-orang tanpa gejala ini," imbuhnya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pun telah memperkirakan, sekitar 40 persen orang yang terinfeksi COVID-19, tidak mengalami gejala apapun. Lukashenko ini berulang kali menampik ancaman yang muncul karena COVID-19.
Dia juga pernah memberikan resep untuk mencegah Corona, dengan vodka dan sauna, menyebut Corona sebagai psikosis massal. Psikosis sendiri merupakan kondisi di mana seseorang tidak membedakan mana realita dan imajinasi massal.
Bahkan, Presiden Belarus sempat menolak menerapkan lockdown di negaranya. "Lebih baik mati berdiri daripada hidup dengan berlutut," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah pada Maret lalu.
Belarus merupakan negara dengan penduduk berjumlah 9,5 juta orang. Negara ini juga telah melaporkan kasus virus Corona sebanyak 67.366 dengan angka kematian sebesar 543 kasus.
Tak Cuma Bisa Bersuara, Robot Seks Ini Bisa Diajak Curhat soal Corona
Penjualan robot seks melonjak sejak pandemi Corona. Bahkan, saat ini ada robot seks yang dibuat sedemikian rupa bisa berbicara dengan pemiliknya soal virus Corona COVID-19.
Matt McMullen, CEO Realbotix, salah satu produsen robot seks mengatakan model robot seks yang dinamakan Harmony, merupakan edisi terbarunya yang hadir dengan fitur 'coronavirus'. Fitur ini memfasilitasi percakapan atau dialog manusia dengan mesin (robot) soal penyakit COVID-19.
Artificial intelligence (AI) robot dapat disesuaikan untuk melakukan pembicaraan mendalam tentang virologi dan virus Corona COVID-19 secara khusus. Bahkan tanpa penyesuaian, Harmony akan berbicara lebih umum tentang pandemi Corona, menekankan pada bagaimana perasaan pemiliknya tentang adanya pandemi Corona.
"Informasi soal Corona, (robot) kami tidak membahas mendalam tentang bagaimana virus Corona itu dimulai, dan apa kapan mereka akan menemukan obatnya," katanya kepada Forbes.
"Tapi kami ingin orang-orang dapat membicarakannya (soal virus Corona) dan merasa mereka merasa memiliki seseorang di sana," sebut Matt.
Dikutip dari Daily Star, bahkan sebelum dimulainya pandemi, robot seks Matt telah diprogram sebelumnya dengan apa yang disebutnya 'kebaikan akal sehat'. "Ada ribuan konten yang dirancang, setidaknya dari sudut pandang kami, untuk membantu orang-orang yang mungkin berjuang secara umum dengan segala jenis kesedihan atau depresi, atau kehilangan, atau secara umum merasa seperti Anda sedang libur di hari biasa," jelas Matt.
Matt menggambarkan robotnya sebagai karakter yang memiliki empati. Karakter yang berempati kepada orang-orang yang terdampak kondisi sulit akibat pandemi Corona.
"Setidaknya tampaknya memahami bahwa Anda sedang sedih dan Anda berjuang dengan sesuatu," jelas Matt.
https://cinemamovie28.com/a-job-at-love-hotel-2/
Komentar
Posting Komentar