Kemenkes Sebut Virus Corona Gampang Rusak oleh Detergen

 Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Wabah Corona, Achmad Yurianto atau Yuri, meminta masyarakat selalu menjaga kebersihan. Yuri menyebut virus Corona amat rapuh terhadap detergen.
Hal tersebut disampaikan Yuri terkait imbauannya kepada pihak-pihak yang hendak melakukan pemeriksaan. Menurut Yuri, yang pertama kali seseorang lakukan jika takut terkena virus Corona ialah mengisolasi diri.

"Sebelum kita lakukan pemeriksaan secara definitif, secara pasti lakukan self-isolated segera di rumah gunakan masker yang proper upayakan ada social distance jarak setidak-tidaknya semeterlah. Kenapa semeter? Karena kita tahu kemungkinan droplet yang keluar itu sekitar semeter sehingga kita bisa menjaga keluarga," kata Yuri.

Yuri mengimbau orang yang menduga dirinya kena Corona memakai barang-barang sendiri, tidak campur dengan keluarga, termasuk alat makan. Alat makan itu harus dicuci dengan sabun karena, menurutnya, detergen bisa menghancurkan bungkus dari virus Corona.

"Kalau tidur sendiri dulu, yang paling penting tidak berbagi penggunaan alat makan-minum. Pakai alat makan-minum yang terpisah, bukan berarti sekali pakai buang, tidak," jelas Yuri.

"Tapi yakinkan selesai dipakai langsung dicuci dengan sabun karena kita tahu virus ini bungkusnya, envelope-nya, sangat rapuh jika terkena detergen. Dia akan gampang pecah. Kalau pecah, maka virusnya akan mati. Ini yang penting. Detergen apa pun," sebut Yuri.

Yuri meminta masyarakat menjalankan imbauan tersebut. Masyarakat juga diminta melakukan self-monitoring terhadap keluhan-keluhan yang muncul.

Saran PB IDI Soal Kepadatan Transportasi Umum di Tengah Pandemi Corona

 Social Distancing jadi cara paling disarankan pemerintah agar penularan virus corona COVID-19 tidak semakin meluas. Presiden Joko Widodo pada Minggu (15/3/2020) kemarin, meminta agar masyarakat melakukan social distancing guna mencegah penyebaran virus ini.
"Saat ini yang penting social distance, menjaga jarak. Dengan kondisi itu, kita kerja dari rumah, belajar dan ibadah di rumah," jelas dia.

Menurut dr Dyah Agustina Waluyo, Sekretaris Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI mengatakan, saat ini banyak pihak yang masih belum mengikuti arahan social distancing. Itu menyebabkan terjadinya kepadatan transportasi umum pada pagi ini di berbagai tempat.

"Karena tidak diikuti, menurut saya pak Gubernur menginstruksikan kantor-kantor kerja dari rumah, itu yang harus dilakukan," ujar dr Dyah di Sekretariat PB IDI, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Menurut dr Dyah, masyarakat masih belum paham tentang jarak aman saat social distancing. Ia bahkan mencontohkan dengan New York yang mulai menerapkan antre dengan jarak satu meter.

"Kalau di New York itu dilihat, antrenya harus satu meter, satu meter," ujarnya.

"Minimal satu meter, karena itu kan droplet. Droplet kan paling jauh 2 meter. Jadi minimal satu meter untuk menjaga," tambahnya.

Update Corona RI: 134 Kasus, 8 Sembuh, 5 Meninggal

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi adanya tambahan pasien positif Corona atau COVID-19. Kemenkes menyebut per hari ini ada 17 kasus baru yang terkonfirmasi positif Corona.
"Ada tambahan kasus, sebanyak 17 kasus confirmed positif yang baru," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona di RSPI SS, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Yuri tidak seperti biasa menjelaskan data diri pasien. Dia hanya menyebut pasien itu berasal dari daerah mana saja.

Berikut ini data 17 pasien yang terkonfirmasi positif hari ini:

1. Provinsi Jawa Barat (1 kasus)
2. Provinsi Banten (1 kasus)
3. Provinsi Jawa Tengah (1 kasus)
4. Provinsi DKI Jakarta (14 kasus).

Komentar

Postingan Populer