Dianggap Ampuh Tangkal Corona, Dua Pria Ini Tenggak Cairan Disinfektan

Dua pria asal Georgia dilaporkan meminum produk cairan pembersih yang digunakan sebagai disinfektan dan dianggap bisa menangkal virus Corona COVID-19. Berdasarkan rilis dari Georgia Poison Center, dua pria ini ternyata juga memiliki riwayat masalah kejiwaan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Direktur Georgia Poison Center, Per Gaylord Lopez, mengatakan ia belum mengetahui apakah dua pria ini meminumnya karena terpengaruh 'saran' dari Presiden Trump atau tidak. Tetapi, sebelum 'saran' itu muncul pun dua warga Georgia lainnya juga sudah melakukan hal yang sama.

Mengutip dari Medical Daily, Lopez mengatakan sejauh ini sebagian kasus keracunan terjadi karena warganya yang membersihkan rumah dengan campuran produk kimia yang berbeda. Saat gas dari produk itu menguap, mereka langsung mengalami keracunan.

"Ketika kamu mencampur pemutih dengan jenis bahan kimia tertentu, reaksi yang terjadi bisa melepaskan gas beracun. Dan jika itu terhirup, bisa menyebabkan pneumonia kimia," jelas Lopez.

Tak hanya orang dewasa, anak-anak yang lepas dari pengawasan orang tuanya juga tidak sengaja meminum cairan disinfektan tersebut.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyarankan injeksi disinfektan ke pasien virus Corona sebagai langkah untuk mengobati COVID-19. Ia menyebut injeksi disinfektan dapat membersihkan tubuh dari COVID-19.

"Saya melihat disinfektan bisa merobohkan virus Corona dalam hitungan menit. Hanya satu menit. Apakah kita bisa melakukan sesuatu terkait ini, seperti dengan menyuntikkan disinfektan ke dalam tubuh atau seperti membersihkan sesuatu?" kata Trump.

Mengapa Teori Konspirasi Banyak Bermunculan di Tengah Pandemi Corona?

Teori-teori konspirasi banyak bermunculan di tengah pandemi Corona. Ada yang terdengar sangat meyakinkan, ada pula yang asal-asalan.
Psikiater dari RS Jiwa Marzoeki Mahdi, dr Lahargo Kembaren, SpKJ, mengatakan berbagai teori ini umumnya tidak bisa dipertanggungjawabkan karena mengabaikan fakta-fakta atau bukti yang ada dan hanya sebatas mengandalkan argumen seseorang saja. Lalu mengapa banyak teori konspirasi yang muncul di tengah pandemi Corona?

Disebutnya, setiap konspirasi teori itu muncul ketika ada ketidakpastian dari suatu kejadian tertentu. Seperti adanya ketidakpastian dari suatu krisis, atau tragedi yang sangat besar seperti saat ini menghadapi pandemi Corona.

"Adanya ketidakpastian yang jelas, suatu krisis seperti pandemi ini kan krisis yang sangat besar, yang kemudian muncul teori konspirasi yang bisa mempengaruhi orang lain, yang memang sekarang penyebarannya sangat mudah, melalui media sosial kan," ungkapnya saat dihubungi detikcom Rabu (29/4/2020).

"Secara psikologis umumnya teori konspirasi ini muncul pada orang-orang yang terisolasi secara sosial, seperti sekarang ini ya, sehingga orang merasa tidak berdaya, nah ketidakberdayaan itu, isolasi sosial itu, yang menyebabkan dia tidak memiliki hubungan-hubungan sosial yang langsung, ini yang kemudian memunculkan teori konspirasi itu," lanjutnya.

dr Lahargo mengatakan ada dampak yang timbul akibat keterbatasan aktivitas sosial. Hal ini juga berkaitan dengan kemunculan beragam teori konspirasi.

"Dia punya pemikiran itu semakin lama semakin terkristalisasi (menegaskan) pemikirannya tersebut, dan akhirnya muncul berbagai teori-teori konspirasi yang kemudian dia sampaikan ke publik lewat tulisan, lewat ucapan, ataupun statusnya di instagram, di Facebook, di YouTube, dan memberikan feedback kepada dia, jadi semakin memperkuat apa yang sudah dia lakukan tersebut, akhirnya timbul konspirasi yang membuat hipotesis bermacam-macam tentang suatu keadaan seperti wabah sekarang ini," pungkasnya.

Komentar

Postingan Populer