Surganya Peselancar, Pantai Wedi Awu di Malang Punya Surfcamp
Pantai Wedi Awu memiliki keistimewaan dibandingkan pantai lain di Kabupaten Malang. Dikenal sebagai surganya peselancar, ada Surfcamp di sini.
Pantai Wedi Awu dilengkapi dengan Surfcamp. Jadinya wisatawan yang berkunjung tak perlu repot membawa peralatan untuk menginap.
Surfcamp ini menyediakan peralatan lengkap untuk bermalam seperti tenda yang dilengkapi dengan kasur yang empuk, papan selancar, toilet yang bersih, serta fasilitas untuk barbekyu. Tempat singgah ini juga memberikan fasilitas bagaimana cara berselancar.
Joni, pendamping wisatawan untuk berselancar di Pantai Wedi Awu mengatakan, telah banyak wisatawan berkunjung dan singgah di Surfcamp yang dikelolanya bersama pemilik lahan itu.
Tentunya kehadiran wisatawan ingin menjajal ombak Pantai Wedi Awu yang sangat cocok untuk para peselancar. "Banyak sudah yang datang, dari Eropa, yang sering dari Jepang. Surfcamp bisa menampung 18 orang," terang Joni kepada detikTravel, Jumat (15/2/2019).
Dia menceritakan, pada awalnya Surfcamp hanya berbentuk gubuk biasa sebagai tempat singgah. Kemudian pemilik lahan yakni Bawon Santoso atau biasa disapa Santos mengajak untuk sekalian mendirikan sebuah camp. Jadilah kemudian Surfcamp hasil kolaborasi Joni dengan Santos.
"Harapannya memajukan pariwisata, khususnya Pantai Wedi Awu dan masyarakat sekitar. Pantai ini memiliki ombak yang bagus untuk surfing, makanya menjadi tempat tujuan peselancar," terang Joni.
Terpisah, Santos yang juga Ketua Malang Surfing Assosiciaton (MSA) menuturkan, Malang selatan banyak memiliki spot-spot menarik bagi peselancar yang tak kalah dengan pantai di daerah lain.
"Salah satunya Pantai Wedi Awu yang dilengkapi dengan Surfcamp. Wisatawan bisa lebih lama dan puas menikmati ombak Pantai Wedi Awu," ungkap Santos.
Beberapa waktu lalu, event selancar bertajuk 'Wediawu Festival Sport, Culture, and Tourism' digelar di Pantai Wedi Awu yang diprakarsai oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang. Event skala internasional juga pernah digelar dan terus menjadi agenda tahunan untuk menggiatkan olahraga surfing di Pantai Malang Selatan.
Sampah dan Limbah, Momok Wisata Berkelanjutan di Pantai Sanur
Nama Pantai Sanur di Bali sudah populer di kalangan turis. Namun, sampah serta limbah masih jadi masalah utama untuk pengembangan wisata berkelanjutan di sana.
Kemenpar serius mengembangkan destinasi wisata berkelanjutan di kawasan Sanur, Bali. Lewat Focus Group Discussion (FGD) bersama Yayasan Pembangunan Sanur, sejumlah kendala dan masalah mulai dipetakan.
Sebagai salah satu destinasi wisata populer di Bali, Sanur menyuguhkan panorama pantai yang apik, suasana yang nyaman bagi turis dan juga aneka jenis permainan air seperti sea walker hingga snorkeling. Jumlah kunjungan turis dinilai stabil, dan rata-rata mengaku puas ketika berkunjung ke Sanur.
"Untuk Sanur yang paling kita rasakan di sini masalah lingkungan, kalau bicara tingkat loyalitas konsumen luar biasa di Sanur, masalah ketenagakerjaan penyerapan tenaga kerja lokal termasuk keterlibatan dalam bisnis itu luar biasa. Di Sanur sendiri itu masalah ada sampah, limbah dan penataan lingkungan. Kalau yang lainnya kepuasan wisatawan, apakah musiman atau tidak itu sudah tidak masalah," ujar Sustainable Tourism Observatory (STO) dari Universitas Udayana, Agung Suryawan di Pantai Segara, Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (15/2/2019).
Masyarakat Sanur sudah berinisiatif memilah sampah di rumahnya masing-masing. Sanur sendiri sudah punya tiga Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang dimanfaatkan warga untuk membuat pupuk kompos hingga bank sampah.
Hanya saja, saat ini yang menjadi masalah adalah penumpukan antrean truk sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Sarbagita Suwung. Tak hanya itu, bau tidak sedap dari TPA itu bahkan juga tercium hingga ke Sanur.
"Kalau angin dari barat itu baunya tercium sampai di sini (Sanur). Antrean membuang sampah ke TPA juga panjang jadi menambah biaya (transport dan waktu tunggu)," ujar Bendahara Umum Yayasan Pembangunan Sanur, Susi Darmayanti.
Komentar
Posting Komentar