Gowes dan Festival Angklung Jadi Daya Tarik Baru Wisata Kuningan

Gowes Wisata atau bersepeda santai mengelilingi Waduk Darma Kuningan dan Festival Angklung digelar di Kuningan, Jawa Barat. Event ini diharapkan menjadi daya tarik baru bagi sektor pariwisata di wilayah itu.

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Anang Sutono di Kuningan, mengatakan Jalur Gowes Wisata (start dan finish) berada di objek wisata Waduk Darma adalah sebagai upaya mempromosikan pariwisata untuk Kabupaten Kuningan.

Peserta Gowes Wisata diikuti oleh 6000 peserta terdiri dari 138 klub sepeda di Jawa Barat, Jawa Tengah dan DKI Jakarta. Rute ajang sepeda santai tersebut merupakan jalur lintasan yang digunakan untuk kompetisi sepeda internasional Tour de Linggarjati (TDL) Kuningan dengan jarak tempuh 15 km.

"Selama gowes, para peserta melintasi desa-desa wisata dan bisa menikmati pemandangan alam di sekitar Waduk Darma Kuningan," kata Anang dalam keterangannya, Senin (29/4/2019).

Alat musik khas Jawa Barat yakni angklung ditampilkan dalam kegiatan Gowes Wisata tersebut dengan peserta dari berbagai sanggar, komunitas, dan pelajar daerah Jawa Barat. Sejumlah penampil juga mempertunjukan kolaborasi apik diantaranya JEI angklung, Rita Tila, Angklung Orcestra SMAN 3 Kuningan dan D'Calungs.

Tak kalah menarik, yaitu pertunjukan angklung internasional dari perwakilan 5 negara yaitu Madagaskar, Ukraina, Uzbekistan, Jepang, dan Filipina. Angklung merupakan salah satu alat musik khas Jawa Barat yang bisa menjadi daya tarik kunjungan wisatawan ke daerah ini.

Bupati Kuningan, Acep Purnama, mengatakan bahwa Kuningan akan mempersiapkan pertunjukan angklung kelas dunia. Sebagai destinasi wisata, Kabupaten Kuningan akan dikembangkan dalam koridor pariwisata berbasis alam dipadukan dengan daya tarik kesenian daerah.

"Lembaga pendidikan di Kuningan akan kami dorong untuk mendidik para pelajar untuk bisa memainkan alat musik khas Jawa Barat, termasuk angklung. Kami akan mengembangkan wisata alam, rencananya kami akan membangun sebuah jembatan yang kalau kita berjalan di atasnya, kita seolah berjalan di atas air," jelas Acep.

Kabupaten Kuningan unggul secara akses, yakni dekat dengan Bandung dan Bandara Internasional Kertajati Majalengka yang sudah diresmikan tahun lalu. Untuk itu, peningkatan pariwisata di Kuningan harus dilakukan secara seksama.

Selain angklung, alat musik khas yang ada di Kuningan yakni calung. Pemda Kabupaten Kuningan pun sedang mendesain pementasan calung akbar yang akan dimainkan oleh remaja putri. Penampilan D'Calung menambah inspirasi dan penguatan semangat untuk mewujudkan Calung sebagai atraksi Pariwisata.

"Bayangkan, pasti luar biasa, tidak hanya Angklung tapi calung juga bisa memperkaya atraksi budaya yang menarik wisatawan berkunjung ke Kabupaten Kuningan. Makanya mari datang ke Kuningan. Nikmati tanah pasunadan," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya. 

Saat Penumpang Pesawat dan Pramugari Bersatu Selamatkan Bayi

Seorang ibu membawa bayi dalam penerbangan, yang kemudian buah hatinya itu sakit. Demam dan membiru, segenap penumpang dan pramugari menyelamatkannya.

Seorang ibu bernama Janay Flowers melakukan perjalanan dari Tampa Ke San Antonio. Janay menggunakan American Airlines, seperti diintip detikcom dari Fox News, Senin (29/4/2019).

Janay Flowers tidak bepergian seorang diri. Ia melakukan perjalanan berdua dengan bayinya yang bernama Navaeh.

Saat hendak melakukan penerbangan, Navaeh tiba-tiba saja demam. Bayi berumur 11 bulan tersebut mulai menunjukkan gelaja demam tak biasa.

Sekitar 10 menit sebelum transit di DFW International Airport. keadaan Navaeh mulai memburuk. Bayi tersebut mulai mengeluarkan busa dari mulutnya. Kakinya pun mulai membiru.

Seketika itu, Janay menjerit dan menangis. Penumpang yang berada di sekitar Janay dan awak pun bergegas untuk menolong bayi malang tersebut.

Para pramugari memberikan Navaeh oksigen dan melacak denyut nadinya. Upaya pendingan badan pun dilakukan bersama para penumpang.

Setelah mendarat, Navaeh, sang bayi langsung dilarikan ke Pusat Medis Regional Baylor. Salah seorang staff maskapai pun memastikan barang bawaan mereka sampai dengan selamat.

"Jika tidak ada yang membantu saya dalam penerbangan, saya tidak tahu apa yang bisa saya lakukan untuk bayi saya, karena saya kaget. Saya percaya mereka membantu menyelamatkan hidup bayi saya," ujar Janay.

Sebagai ungkapan terima kasih, Janay ingin mengundang para awak kabin di pesta ulang tahun Navaeh bulan depan.

Komentar

Postingan Populer