Amsterdam Punya Bioskop Porno 5 Dimensi Pertama di Dunia

Dunia makin gila saja. Di Amsterdam, bakal dibuka bioskop porno 5 dimensi pertama di dunia, lengkap dengan kursi yang bisa bergetar dan semprotan air. Duh!

Amsterdam selama ini memang dikenal cukup bebas untuk urusan seksual. Di sana bahkan jual beli seks, alias prostitusi legal di area Red Light District. Yang terbaru di Red Light District, Amsterdam bakal punya bioskop porno 5 dimensi pertama bernama 5D Porn Cinema.

Dikumpulkan detikcom dari beberapa sumber, Senin (29/4/2019), bioskop porno 5 dimensi ini akan membawa penontonnya merasakan sensasi yang berbeda saat menonton film porno. Bioskop 5D Porn ini pun diklaim sebagai yang pertama di dunia untuk kategori film dewasa.

Di bioskop 5 dimensi ini, selain bisa melihat dan mendengar, penonton juga bisa merasakan sentuhan dan gerakan sesuai dengan film yang diputar. Bahkan ada sensasi muncratan air bisa dirasakan traveler saat sedang menonton film.

Film bergenre plus-plus di bioskop ini pun disajikan dalam format 3 dimensi. Penonton akan diberikan kacamata 3 dimensi untuk menikmati film yang sedang diputar.

Ditambah lagi, traveler akan merasakan sensasi tambahan seperti hembusan angin, gelembung-gelembung air, cahaya, bahkan dinginnya salju. Kursinya juga bisa goyang-goyang dan bergetar. Pantas jika bioskop ini disebut sebagai 5 dimensi, karena ada sensasi tambahannya sehingga semua indera bisa merasakan.

Bioskop 5D Porn ini hanya punya 1 studio saja, dengan 6 jadwal penayangan film setiap harinya. Dalam satu studio, hanya akan ada 18 orang penonton, jadi lebih privat.

Durasi film plus-plus yang diputar di bioskop ini kurang lebih 1 jam. Jadwal buka bioskop ini setiap hari, dari mulai pukul 13.00 sampai 23.00 waktu setempat. Harga tiketnya 12,5 Euro (setara Rp 198 ribuan) per orang. Ada-ada saja!

Kemenpar Hadirkan Seni Tradisional Indonesia di Festival OKI Abu Dhabi

Kementerian Pariwisata dan KBRI Abu Dhabi memberi dukungan pada kegiatan Festival Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang berlangsung pada 24-27 April 2019 di ADNEC Hall 7, Abu Dhabi. Bentuk dukungan tersebut yakni berupa pagelaran seni budaya Indonesia, meliputi tarian nusantara, angklung, sasando, gambus, dan fashion carnival.

Siapa sangka, seni tradisional Indonesia tersebut justru mendapat sambutan hangat dari seluruh hadirin. Mereka terlihat sangat menikmati semua sajian spesial tersebut. Disebut spesial, karena dihadirkan khusus untuk perhelatan OKI. Khususnya pada tanggal 25, 26, dan 27 April lalu.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya mengatakan, keanggunan dan keluwesan para penari Tresna Asih dan Gandrung Lombok, serta kepiawaian Berto Pah dalam memainkan alat musik Sasando, berhasil memukau para pengunjung Festival OKI. Berto Pah sendiri adalah musisi jebolan ajang pencarian bakat di Indonesia.

"Pun halnya pertunjukan Angklung oleh sekelompok masyarakat Indonesia yang tinggal di Abu Dhabi. Termasuk penampilan Gambus oleh dua musisi Fahad dan Hafidz yang mampu mengundang decak kagum seluruh hadirin yang datang," ujar Nia dalam keterangannya, Senin (29/4/2019).

Untuk menarik para penonton, pemain Sasando dan angklung sengaja memainkan beberapa tembang lagu populer yang familiar dan nempel di telinga orang banyak. Seperti Wonderful Tonight, Heal the World, dan Tamally Ma'ak.

Dikatakan Nia, penampilan fashion carnival oleh model Indonesia turut memberi warna serta menambah kemeriahan pertunjukan kesenian dan budaya Indonesia dalam acara tersebut. Tak tanggung-tanggung, Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab dan puluhan masyarakat Indonesia turut menyaksikan langsung pagelaran tersebut.

Dubes RI untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis menambahkan, Festival OKI kali ini mengambil tema 'A Nation Unified by Benevolent Cooperation, Justice & Tolerance'. Sejumlah program yang ditampilkan antara lain pementasan seni budaya 10 negara anggota OKI yang berpartisipasi, pameran dan workshop kaligrafi, seminar budaya dan literasi, pameran manuskrip, hiburan anak, visual arts, dan paviliun Palestina.

Komentar

Postingan Populer