Siap-siap, Penantang Android dari Huawei Segera Tiba
- Huawei bakal merilis sistem operasi pengganti EMUI pada 2 Juni mendatang, yaitu HarmonyOS. Seperti apa tampilan sistem operasi tersebut?
Peluncurannya bakal dilakukan lewat livestream yang diadakan pada 2 Juni mendatang pukul 8 malam waktu lokal. Jadwal peluncuran ini disebar Huawei lewat akun Weibo-nya, dan Huawei pun memamerkan tampilan HarmonyOS.
Dalam video tersebut terlihat tampilan booting HarmonyOS yang menampilkan tulisan Huawei sebelum akhirnya menunjukkan logo HarmonyOS. Lalu Huawei juga menjanjikan akan memamerkan sebuah produk baru di acara peluncuran tersebut.
Produk yang dimaksud kemungkinan besar adalah Huawei MatePad2, yang kabarnya bakal menjadi perangkat pertama Huawei yang sejak awal sudah memakai HarmonyOS, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Rabu (26/5/2021).
Sebelumnya Huawei pun menargetkan kalau pada akhir 2021 ini bakal ada 300 juta perangkat yang menjalankan HarmonyOS. Sepertiga dari target tersebut diperkirakan berasal dari perangkat yang baru dirilis dan sejak awal sudah menjalankan HarmonyOS.
Dalam video yang sebelumnya dipamerkan terlihat kalau HarmonyOS punya tampilan sangat mirip dengan EMUI 11, dan juga kemungkinan masih berbasis Android. Namun mungkin saja saat nanti sudah dirilis HarmonyOS sudah tak lagi berbasis Android.
Dalam video demonstrasi yang diunggah di Weibo, terlihat sebuah unit ponsel yang mirip seperti Huawei Mate 40 Pro yang sudah menjalankan HarmonyOS. Video berdurasi empat menit itu memperlihatkan peningkatan apa saja yang dibawa HarmonyOS.
Salah satu perubahan yang paling drastis adalah pusat kontrol baru yang muncul dengan menggeser layar di bagian pojok kanan atas ke bawah.
Sementara itu di pojok kiri atas layar akan menampilkan mesin pencari bawaan ponsel. Panel notifikasi bisa diakses dengan menggeser layar ke bawah di bagian mana saja.
Hal menarik lainnya yang diungkap dalam video ini adalah betapa cepatnya proses membuka dan menutup aplikasi di HarmonyOS, lebih cepat daripada ponsel Android.
https://nonton08.com/movies/vengeance-is-mine-2/
Langka! Gerhana Bulan Total 26 Mei Terjadi 195 Tahun Sekali
Gerhana Bulan total pada 26 Mei 2021 sangat spesial. Selain bertepatan dengan Hari Raya Waisak, fenomena astronomi ini langka karena terjadi 195 tahun sekali.
Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), gerhana bulan total yang beriringan dengan Hari Raya Waisak sudah beberapa kali terjadi dalam seabad terakhir, yakni pada 24 Mei 1990, 14 Mei 1938, 14 Mei 1957, 25 Mei 1975, dan 16 Mei 2003.
"Fenomena serupa akan kembali terjadi pada 26 Mei 2040, 7 Mei 2050, 6 Mei 2069, 17 Mei 2087, dan 29 Mei 2106," kata LAPAN seperti dikutip melalui situsnya.
Sedangkan fenomena super blood moon atau Bulan super merah yang beriringan dengan Hari Raya Waisak pernah terjadi sebanyak empat kali pada abad ke-19, yakni pada 10 Mei 1808, 21 Mei 1826, 1 Juni 1844, dan 21 Mei 1845.
"Fenomena tersebut akan berulang setiap 195 tahun sekali, dan akan kembali terjadi pada 10 Mei 2199, 21 Mei 2217, dan 16 Mei 2394," sebut LAPAN.
Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN Andi Pangerang mengungkapkan, gerhana Bulan kali ini juga cukup unik karena beriringan dengan terjadinya Perige, yakni ketika Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi.
"Mengingat lebar sudutnya yang lebih besar 13,77% dibandingkan dengan ketika berada di titik terjauhnya (apoge) dan kecerlangannya 15,6% lebih terang dibandingkan dengan rata-rata atau 29,1% lebih terang dibandingkan dengan ketika apoge, gerhana Bulan kali ini disebut juga sebagai Bulan merah super," ujarnya.
Durasi fase total gerhana Bulan juga terbilang cukup singkat, yakni 14 menit 30 detik. Puncak gerhana sendiri akan terjadi pada pukul 18.18.43 WIB / 19.43.18 WITA / 20.43.18 WIT dengan jarak 357.464 kilometer dari Bumi, sementara itu puncak Perige terjadi pada pukul 08.57.46 WIB / 09.57.46 WITA / 10.57.46 WIT dengan jarak 357.316 kilometer dari Bumi.
Komentar
Posting Komentar