Varian Baru Jadi Penyebab Corona RI Melonjak? Satgas: Belum Ada Bukti
Dalam beberapa hari terakhir, kasus Corona di Indonesia mengalami peningkatan. Penambahan kasusnya pun sudah kembali menembus di angka 8.000 kasus per hari.
Apakah lonjakan COVID-19 ini disebabkan oleh varian baru Corona?
Menurut juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, hingga saat ini belum ada bukti varian baru Corona menjadi penyebab kenaikan kasus di Indonesia.
"Mengenai adanya varian-varian baru yang sudah ditemukan di beberapa daerah, sampai dengan sekarang belum terbukti atau penelitiannya tentang itu juga belum bisa membuktikan bahwa adanya hubungan langsung peningkatan kasusnya diakibatkan oleh varian baru," kata Wiku dalam konferensi pers BNPB, Jumat (11/6/2021).
Lebih lanjut, kata Wiku, kenaikan kasus Corona ini lebih dipicu oleh kegiatan Ramadhan dan Idul Fitri. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak lengah dalam mematuhi protokol kesehatan dan menyadari bahwa kita masih menghadapi pandemi COVID-19.
"Intinya varian baru memang ditemukan di berbagai tempat Indonesia, kasusnya juga meningkat, tetapi ini kaitannya langsung yang terlihat sementara ini adalah dari peningkatan aktivitas Lebaran dan Idul Fitri," jelasnya.
Meski begitu, Wiku mengatakan bahwa ia dan pihaknya akan memberikan informasi lebih lanjut apabila hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan perguruan tinggi bisa membuktikkan adanya hubungan antara varian baru Corona dengan lonjakan COVID-19 di Indonesia.
Pada Jumat (11/6/2021) kemarin, Indonesia mencatat sebanyak 8.083 kasus baru Corona, sehingga totalnya mencapai 1.894.025 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.735.144 pasien telah dinyatakan sembuh, namun 52.566 lainnya meninggal dunia.
Adapun sebaran 70 kasus varian baru Corona di Indonesia, sebagai berikut.
Varian Alpha
DKI Jakarta: 18 kasus
Jawa Barat: 2 kasus
Sumatera Utara: 2 kasus
Jawa Timur: 2 kasus
Riau: 2 kasus
Bali: 1 kasus
Sumatera Selatan: 1 kasus
Kalimantan Selatan: 1 kasus
Kalimantan Utara: 1 kasus
Jawa Tengah: 1 kasus.
Varian Delta
Jawa Tengah: 13 kasus
DKI Jakarta: 9 kasus
Sumatera Selatan: 4 kasus
Kalimantan Tengah: 3 kasus
Kalimantan Timur: 3 kasus.
Varian Beta
DKI Jakarta: 3 kasus
Bali: 1 kasus
Jawa Timur: 1 kasus.
https://nonton08.com/movies/the-romancing-star/
Heboh Pengakuan Gofar Hilman Sempat Kena Gonore, Penyakit Apa Itu?
Nama Gofar Hilman viral berseliweran di lini masa. Ia mendadak jadi sorotan netizen karena diduga melakukan pelecehan seksual 2018 silam.
Sebuah utas di Twitter mengisahkan kapan pelecehan seksual tersebut terjadi. Akun @quweenjojo mengaku baru mengungkap perlakuan Gofar Hilman kepada dirinya karena sempat takut.
Hal ini pun membuat pernyataan Gofar Hilman di masa lampau kembali dibahas. Dari mulai pengakuan berhubungan dengan 100 wanita, hingga mengaku sempat terkena gonore atau gonorrhea.
"Kenalah gue cuy, kenanya GO, iya gonore. Gue langsung ke dokter dan bilang kasih obat paling bagus dan paling mahal," jelas Gofar, dikutip dari InsertLive.
Pengakuan Gofar soal mengidap gonore atau gonorrhea dilontarkan dalam sebuah podcast AMvibe yang kini sudah dihapus, tetapi beberapa potongan percakapannya di podcast tersebut terlanjur viral. Kala itu, ia juga mengaku sudah bersih dari gonore dan langsung melakukan pengobatan.
Apa itu gonore?
Gonore atau gonorrhea termasuk penyakit infeksi menular seksual yang muncul saat seseorang sering melakukan hubungan seksual lebih dari satu orang. Disebabkan bakteri Neisseria gonorrhoeae, gonore juga bisa ditularkan lewat seks oral dan seks anal.
Gejala gonore atau gonorrhea bisa berbeda pada wanita maupun pria. Pada pria, biasanya muncul rasa perih saat buang air kecil, keluar nanah dari lubang penis, nyeri atau bengkak di salah satu testis.
Sementara gejala gonore pada wanita muncul keputihan yang lebih banyak dari biasanya, perih saat buang air kecil, keluar bercak darah padahal tidak menstruasi, dan disertai nyeri perut atau panggul.
TERUSKAN MEMBACA, KLIK DI SINI.
Komentar
Posting Komentar