Sekolah Tatap Muka Sebentar Lagi, Vaksin Sinovac Akan Dipakai untuk Anak di RI?

 China sudah menyetujui penggunaan vaksin Corona Sinovac pada anak usia 3 hingga 17 tahun. Kabar ini tentu menjadi harapan besar di tengah aturan sekolah tatap muka yang digelar Juli mendatang.

Juru bicara pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro menyebut aturan terkait belum bisa diterapkan di Indonesia. Sebab, masih menunggu hasil evaluasi lebih lanjut soal penerapan vaksin Corona Sinovac pada anak.


"Kabar terkininya memang di China sendiri sudah mengapprove atau menyetujui vaksin Sinovac itu untuk anak usia 3 sampai 17 tahun. Nah semoga kalau memang ini hasilnya bagus, akan segera juga diakui oleh WHO untuk listing usia tersebut," beber dr Reisa dalam siaran Radio Kesehatan, Senin (7/6/2021).


"Dan nanti kalau memang berjalan baik sesuai harapan Indonesia mulai bisa nih melakukan vaksinasi kepada anak-anak sampai remaja," sambungnya.


Meski begitu, untuk saat ini, dr Reisa menyarankan agar orang tua yang sudah mendapatkan prioritas vaksinasi Corona mengikuti proses tersebut. Sebab, vaksinasi Corona juga bisa melindungi orang lain di sekitar terutama yang belum bisa mendapatkan vaksin COVID-19.


Seperti diketahui, vaksin Corona Pfizer dan Moderna belakangan juga dipakai untuk vaksinasi anak usai hasil uji klinis menunjukkan efikasi di atas standar WHO. Sementara, juru bicara vaksinasi COVID-19 dr Nadia Siti Tarmizi menegaskan ketentuan vaksinasi anak akan menjadi pembahasan bersama IDAI, ITAGI, dan BPOM.


Hingga kini, rekomendasi vaksinasi Corona pada anak belum dikeluarkan.

https://indomovie28.net/movies/spring-breakdown/


CDC Buktikan Orang yang Terinfeksi COVID-19 Usai Vaksinasi Alami Gejala Ringan


Sebagian kecil orang yang sudah mendapat vaksin COVID-19 masih bisa terinfeksi. Ini terjadi karena tidak semua sistem imun individu memberikan respons yang sama dan belakangan juga muncul berbagai varian virus.

Terkait hal tersebut, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) membuktikan bahwa orang-orang yang terinfeksi usai vaksinasi pada akhirnya hanya mengalami gejala ringan. Ini berarti vaksin tetap bermanfaat dalam mengurangi tingkat keparahan penyakit.


CDC melihat data dari 5 persen populasi pekerja garda terdepan, termasuk tenaga kesehatan, yang terinfeksi COVID-19 sejak Desember tahun lalu. Diketahui dari 204 pekerja yang positif COVID-19, ada 16 orang di antaranya yang sudah mendapat vaksinasi.


Diketahui para pekerja mendapat dosis vaksin dari Pfizer atau Moderna. Keduanya merupakan jenis vaksin COVID-19 dengan platform mRNA.


Mereka yang sudah mendapat vaksinasi rata-rata hanya menghabiskan waktu istirahat dua hari lebih singkat dibanding orang yang belum divaksinasi. Tubuhnya juga bisa memiliki 40 persen jumlah virus yang lebih sedikit dan 58 persen lebih mungkin tidak mengalami demam.


"Temuan dalam jangka waktu ini semakin menambah bukti bahwa vaksin COVID-19 mRNA efektif dan bisa mencegah sebagian besar kasus infeksi," tulis peneliti seperti dikutip dari CNN, Selasa (8/6/2021).


"Bila sekalipun ada orang yang sudah divaksinasi terinfeksi, gejalanya cenderung ringan, singkat, dan lebih kecil kemungkinan untuk menularkan ke orang lain. Manfaat ini adalah alasan penting untuk mendapat vaksinasi secepatnya," pungkas peneliti.

https://indomovie28.net/movies/brothers-five/

Komentar

Postingan Populer