Kim Jong Un Disebut Makin Kurus Gara-gara Jam Tangan, Diet atau Sakit?
Lama tak terdengar kabarnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kembali bikin heboh. Ia disebut makin kurus setelah foto terbarunya beredar, dengan lingkar tali jam yang lebih kecil, mengindikasikan adanya penurunan berat badan yang signifikan.
Dalam beberapa waktu belakangan, kondisi kesehatan Kim Jong Un memang selalu jadi sorotan. Beberapa kali ia dirumorkan mengalami operasi jantung, bahkan sempat dikabarkan mengalami koma.
Rumor terbaru terkait berat badan kembali memunculkan spekulasi tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan, Kim Jong Un memang sengaja menurunkan berat badan demi menjaga kesehatannya.
Adalah NK News, situs berita berbasis di Seoul, yang mempublikasikan rangkaian foto terbaru Kim Jong Un dengan jam tangan mewah favoritnya, IWC Portofino. Dalam foto tersebut, lingkar tali jam yang dikenakannya tampak lebih kecil dibanding pada foto-foto terdahulu.
Analis menyebut hal itu menunjukkan penurunan berat badan yang signifikan. Intelijen Korea Selatan memperkirakan Kim Jong Un pada 2020 memiliki berat badan 140 kg dan mengalami peningkatan 6-7 kg pertahun, atau sudah bertambah 50 kg sejak 2011.
"Di permukaan, penurunan berat badan yang tampak tidak berarti banyak, tapi ini bisa memberikan petunjuk bagi informasi lain yang dicari intelijen," kelas Mike Brodka, anggota intelijen Amerika Serikat untuk operasi khusus di Korea Selatan, kepada NK News.
"Mungkin cuma masalah sepele terkait perubahan haya hidup sehat, atau bisa juga masalah yang lebih kompleks," lanjutnya.
Saat ini, Brodka mengaku belum tahu pasti misteri di balik dugaan penurunan berat badan yang dialami Kim Jong Un. Yang pasti, spekulasi tersebut memunculkan banyak pertanyaan serius terkait kondisi kesehatan Kim Jong Un.
https://tendabiru21.net/movies/piranhas/
Fakta-fakta Vaksin Corona untuk 18+ Khusus DKI Jakarta
Kabar gembira bagi warga DKI Jakarta, sasaran vaksinasi COVID-19 kini diperluas hingga kelompok usia 18 tahun ke atas. Tidak terlalu mengagetkan bagi sebagian warga, karena slot untuk kelompok usia tersebut sudah banyak ditawarkan secara terbatas melalui grup-grup Whatsapp belakangan ini.
Penegasan dari Kementerian Kesehatan RI, bagaimanapun, memberikan kejelasan soal prioritas vaksinasi COVID-19 di ibukota. Warga berusia 18 tahun ke atas tidak perlu lagi kucing-kucingan untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
Beberapa fakta terkait vaksinasi Corona untuk usia 18 tahun ke atas terangkum sebagai berikut:
1. Baru berlaku di DKI Jakarta
Saat ini, baru DKI Jakarta yang secara terbuka menyasar kelompok usia 18 tahun ke atas dalam program vaksinasi COVID-19. Kementerian Kesehatan dalam suratnya untuk Dinas Kesehatan DKI menyebut ada beberapa pertimbangan soal itu.
Salah satunya, kasus aktif di DKI terhitung tinggi dalam beberapa waktu belakangan yakni 7,62 persen dalam sepekan terakhir. Dari angka tersebut, 35 persen kasus positif memiliki gejala sedang hingga kritis dan perlu dirawat di rumah sakit.
2. Menggunakan vaksin AstraZeneca
Vaksinasi COVID-19 untuk kelompok 18 tahun ke atas di DKI akan menggunakan vaksin AstraZeneca. Tidak ada pertimbangan khusus, mengingat DKI memang mendapat banyak alokasi vaksin jenis tersebut.
Namun dalam rilis resminya, Kemenkes RI menyinggung soal masa kedaluarsa vaksin AstraZeneca yang menjadi salah satu pertimbangan untuk mengabulkan permohonan Dinkes DKI untuk memvaksinasi kelompok usia 18 tahun ke atas.
"Permohonan itu ditengarai masih tersedianya alokasi vaksin dalam jumlah besar untuk DKI Jakarta yang akan memasuki masa kadaluarsa pada Juni 2021," demikian dikutip dari situs resmi Kemenkes Rabu (9/6/2021).
Komentar
Posting Komentar