Jangan Panik! Ini 8 Panduan Isolasi Mandiri di Rumah Saat Kena COVID-19
Saat terinfeksi Corona, banyak pasien yang khawatir dan bingung tentang apa yang harus mereka lakukan. Bagi yang positif Corona tanpa gejala, begini panduan isolasi mandiri di rumah agar cepat sembuh dari COVID-19.
Isolasi mandiri di rumah dilakukan jika pasien tidak bergejala sama sekali atau hanya mengalami gejala ringan seperti batuk atau sakit tenggorokan.
Agar cepat sembuh dari COVID-19, pasien yang isolasi mandiri di rumah juga disarankan tetap tenang dan tidak panik.
Spesialis Paru dan Konsultan Intensivist dan Gawat Nafas di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta dr Dewiyana Andari Kusmana, SpP (K) mengatakan pasien positif COVID-19 yang tenang akan jauh lebih mudah penyembuhannya dibanding mereka yang gelisah.
"Jangan panik, yang membuat hormon berantakan, lambung iritasi, nadi hipertensi, psikis gelisah. Itu mengacaukan semuanya," papar dr Dewiyana dikutip dari laman Satgas COVID-19, Rabu (23/6/2021).
Pasien Corona tanpa gejala yang isolasi mandiri di rumah juga disarankan makan, minum, dan istirahat yang cukup agar cepat sembuh dari COVID-19.
Berikut tata cata isolasi mandiri di rumah jika positif COVID-19 dikutip dari laman Kemenkes:
Selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan
Jika sakit (ada gejala demam, flu dan batuk), maka tetap di rumah. Jangan pergi bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan masyarakat
Manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan dan hindari transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien COVID-19
Selama di rumah, bisa bekerja di rumah. Gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya, dan jaga jarak 1 meter dari anggota keluarga
Tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak nafas. Hindari pemakaian bersama peralatan makan dan mandi dan tempat tidur.
Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan lakukan etika batuk dan bersin.
Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan. Selalu berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi (±15-30 menit)
Terakhir, hal penting yang harus dilakukan saat isolasi mandiri di rumah adalah memantau gejala. Jika mengalami gejala berat, seperti sesak dan demam tinggi, hubungi petugas kesehatan untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
https://tendabiru21.net/movies/compatibility/
Catat Kadar Saturasi Oksigen Normal dalam Darah dan Cara Mengeceknya
Penting bagi kita untuk mengetahui tingkat saturasi oksigen normal dalam darah. Apalagi jika sedang mengidap penyakit terkait pernapasan, seperti COVID-19.
Pasalnya, tingkat saturasi oksigen yang rendah dapat memicu hipoksia atau rendahnya kadar oksigen di sel dan jaringan. Kondisi ini dapat menyebabkan sel dan jaringan di tubuh tidak berfungsi dengan baik, bahkan jika dibiarkan bisa berakibat kematian.
Oleh karena itu, berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang saturasi oksigen dan cara mengukurnya.
Apa itu saturasi oksigen?
Dikutip dari News Medical dan Verywell Health, saturasi oksigen merupakan tingkat persentase hemoglobin yang terikat oksigen di dalam darah. Hemoglobin ini berperan dalam membantu darah untuk menghantarkan oksigen ke seluruh sel dan jaringan tubuh.
Berikut sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi tingkat saturasi oksigen.
Jumlah oksigen yang dihirup
Kemampuan paru-paru dalam menukar karbon dioksida dengan oksigen
Konsentrasi hemoglobin di dalam sel darah merah
Kemampuan hemoglobin dalam mengikat oksigen.
Bagaimana cara mengecek saturasi oksigen?
Dalam mengukur tingkat saturasi oksigen normal dalam darah, ada dua cara yang bisa kamu lakukan. Pertama, menggunakan pulse oximeter dan tes analisis gas darah.
1. Pulse oximeter
Penggunaan alat ini cukup praktis dalam mengukur saturasi oksigen. Alat ini berfungsi untuk memperkirakan jumlah oksigen di dalam darah dengan cara mengukur gelombang cahaya yang dipantulkan dari aliran darah.
Cara penggunaanya hanya dengan memasang pulse oximeter di jari tangan, kemudian tunggu beberapa saat untuk mengetahui hasil saturasi oksigen dalam darah. Hasil pengukurannya akan terlihat dalam satuan persen.
Komentar
Posting Komentar