Hati-hati, 10 Penyebab Stroke yang Paling Sering Terjadi
Stroke merupakan kondisi ketika pasokan darah ke otak terganggu, sehingga sel-sel di otak menjadi rusak karena kekurangan nutrisi dan oksigen. Apa saja penyebab stroke?
Dikutip dari Medical News Today, salah satu penyebab utama seseorang terkena stroke adalah adanya gangguan pada pembuluh darah. Berikut 10 penyebab di antaranya.
Obesitas atau berat badan berlebih
Riwayat keluarga
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Kolesterol tinggi
Mengidap penyakit jantung
Kurang aktivitas fisik atau berolahraga
Berusia di atas 55 tahun
Kecanduan alkohol
Merokok
Mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Oleh karena itu, apabila kamu memiliki beberapa faktor penyebab di atas, sebaiknya segera ubah pola hidupmu menjadi lebih sehat agar terhindar dari stroke.
Selain mengetahui penyebab stroke, kamu juga perlu mengetahui bahwa penyakit ini memiliki beberapa jenis. Disebutkan, ada tiga jenis utama stroke sebagai berikut.
1. Stroke sistemik
Ini merupakan jenis stroke yang paling umum terjadi, yakni sebanyak 87 persen kasusnya. Penyebab stroke sistemik adalah terjadinya pembekuan darah, yang mengakibatkan darah dan oksigen sulit mencapai otak.
2. Stroke hemoragik
Stroke jenis ini dapat terjadi karena adanya pembuluh darah yang pecah dan menyebabkan perdarahan. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh aneurisma (pembuluh darah menggelembung) atau Arteriovenous malformation (kelainan bawaan pada sistem pembuluh darah).
3. Stroke ringan (transient ischemic attack)
Stroke jenis ini terjadi karena adanya hambatan pada aliran darah ke otak. Umumnya gejala pada stroke ini dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Apa saja gejala stroke?
Stroke dapat menyebabkan berbagai kerusakan sel di otak, sehingga memicu sejumlah gangguan indera. Misalnya, kemampuan motorik dan kecepatan dalam merespons sesuatu menjadi lambat.
Berikut sejumlah gejala stroke yang perlu diketahui.
Sakit kepala
Penglihatan terganggu
Kesulitan dalam mengekspresikan emosi
Kebingungan (kesulitan berbicara dan memahami topik pembicaraan)
Mati rasa atau ketidakmampuan untuk menggerakan bagian wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.
Gejala yang dirasakan pun bisa bervariasi, tergantung dari tingkat keparahannya. Oleh karena itu, apabila kamu atau ada seseorang yang dikenal memiliki faktor penyebab stroke dan mengalami gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
https://maymovie98.com/movies/tengamos-la-guerra-en-paz/
RI Disebut Sudah 'Herd Stupidity', Gara-gara Meremehkan COVID-19!
Bukannya mencapai kekebalan kelompok, Indonesia belakangan dinilai sudah mencapai 'herd stupidity'. Apa sih makna sebenarnya?
Istilah herd stupidity datang dari pakar epidemiologi Pandu Riono Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI). Ia menggambarkan sikap abai pemerintah dan masyarakat terkait pandemi COVID-19 bak kebodohan bersama yang menjadikan Corona di Indonesia tak kunjung mereda, hingga beberapa hari belakangan mencatat lonjakan kasus COVID-19.
Herd stupidity seperti kebalikan dari konsep herd immunity yang menjadi salah satu jalan mengakhiri pandemi Corona. Pandu menilai masyarakat ikut berperan dalam herd stupidity Indonesia lantaran tak kapok dengan risiko kenaikan kasus COVID-19 seperti di mudik Lebaran tahun lalu.
Banyak warga yang nekat kembali mudik Lebaran di saat risiko transmisi Corona semakin cepat akibat munculnya sejumlah varian baru. Begitu juga dengan pemerintah, pemerintah dinilai Pandu tak tegas menerapkan kebijakan di lapangan, seperti salah satunya larangan mudik.
"Herd kan komunal, stupidity kebodohan. (Herd stupidity) Itu artinya kebodohan bersama, makanya Indonesia herd stupidity. Sudah tahu mudik dilarang, masih pergi. Sudah diingatkan kemungkinan varian baru, nggak peduli. Sudah tahu mudik bisa meningkatkan kasus, tidak dilarang dengan ketat. Ya baik pemerintah maupun masyarakat sama-sama abai," jelasnya kepada detikcom Senin (21/6/2021).
"Indonesia sudah lama dalam kondisi herd stupidity. Perilaku manusianya yang dorong replikasi virus, memperbanyak diri, dan berubah menjadi lebih mudah menular," cuit Pandu dalam akun Twitternya.
Ia juga menyoroti kebijakan pandemi Corona seperti PPKM mikro yang dinilai tak efektif meskipun diperpanjang. Kebijakan-kebijakan yang akhirnya tak berhasil menekan kasus Corona kemudian dinilainya sebagai salah satu faktor Indonesia malah mencapai herd stupidity.
Terlebih, kondisi Corona imbas herd stupidity yang dimaksud Pandu kini membawa wabah Corona RI menuju puncak gelombang kedua COVID-19. Ia mewanti-wanti agar pemerintah bergerak cepat untuk menyiapkan tambahan RS darurat COVID-19 hingga membuat aturan pasien yang dirawat di rumah sakit lebih selektif.
Komentar
Posting Komentar