Fakta-fakta Vaksin Corona untuk 18+ Khusus DKI Jakarta
Kabar gembira bagi warga DKI Jakarta, sasaran vaksinasi COVID-19 kini diperluas hingga kelompok usia 18 tahun ke atas. Tidak terlalu mengagetkan bagi sebagian warga, karena slot untuk kelompok usia tersebut sudah banyak ditawarkan secara terbatas melalui grup-grup Whatsapp belakangan ini.
Penegasan dari Kementerian Kesehatan RI, bagaimanapun, memberikan kejelasan soal prioritas vaksinasi COVID-19 di ibukota. Warga berusia 18 tahun ke atas tidak perlu lagi kucing-kucingan untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
Beberapa fakta terkait vaksinasi Corona untuk usia 18 tahun ke atas terangkum sebagai berikut:
1. Baru berlaku di DKI Jakarta
Saat ini, baru DKI Jakarta yang secara terbuka menyasar kelompok usia 18 tahun ke atas dalam program vaksinasi COVID-19. Kementerian Kesehatan dalam suratnya untuk Dinas Kesehatan DKI menyebut ada beberapa pertimbangan soal itu.
Salah satunya, kasus aktif di DKI terhitung tinggi dalam beberapa waktu belakangan yakni 7,62 persen dalam sepekan terakhir. Dari angka tersebut, 35 persen kasus positif memiliki gejala sedang hingga kritis dan perlu dirawat di rumah sakit.
2. Menggunakan vaksin AstraZeneca
Vaksinasi COVID-19 untuk kelompok 18 tahun ke atas di DKI akan menggunakan vaksin AstraZeneca. Tidak ada pertimbangan khusus, mengingat DKI memang mendapat banyak alokasi vaksin jenis tersebut.
Namun dalam rilis resminya, Kemenkes RI menyinggung soal masa kedaluarsa vaksin AstraZeneca yang menjadi salah satu pertimbangan untuk mengabulkan permohonan Dinkes DKI untuk memvaksinasi kelompok usia 18 tahun ke atas.
"Permohonan itu ditengarai masih tersedianya alokasi vaksin dalam jumlah besar untuk DKI Jakarta yang akan memasuki masa kadaluarsa pada Juni 2021," demikian dikutip dari situs resmi Kemenkes Rabu (9/6/2021).
3. Daerah lain menyusul
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut upaya untuk mengejar cakupan vaksinasi sebanyak 70 persen populasi terus dilakukan. Meski begitu, prioritas utama tetap diberikan pada kelompok rentan yakni lansia dan pralansia, serta kelompok kunci pembangunan nasional seperti guru.
"Tentunya usia di atas 18 tahun adalah salah satu kelompok masyarakat yang menjadi target pemerintah dan pasti akan kita vaksinasi sesuai dengan prioritas kelompok kelompok tersebut," jelasnya, Rabu (9/6/2021).
4. 18+ Bisa vaksin di mana saja?
Belakangan ini, sejumlah sentra vaksinasi di DKI Jakarta sebenarnya sudah melayani usia 18 tahun ke atas. Pendamping lansia berusia 18 tahun ke atas memang sejak awal mendapat kemudahan untuk vaksinasi lebih cepat.
Untuk selain pendamping lansia, saat ini sudah banyak sentra vaksinasi di Jakarta yang bisa melayani kelompok tersebut. Termasuk di antaranya Sentra Vaksinasi Serviam di Jakarta Pusat dan Lippo Mall Puri Jakarta Barat.
https://tendabiru21.net/movies/to-miss-with-love/
Ada 70 Kasus Varian Corona Berbahaya di Indonesia, Ini Sebarannya
Berbagai varian baru virus Corona yang diwaspadai dunia sudah ditemukan di Indonesia. Total ada 70 kasus variant of concern (VoC), tersebar di berbagai wilayah terutama DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Data ini diungkap Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) Prof Amin Subandrio saat dihubungi detikcom, Rabu (9/6/2021). Dari berbagai varian yang diwaspadai tersebut, kemungkinan tingkat keparahan dan kematian yang lebih tinggi paling diantisipasi.
"Gejalanya bervariasi, yang B1617 memang dikhawatirkan morbiditasnya artinya keparahan penyakitnya lebih tinggi, dan juga angka kematian lebih tinggi," kata Prof Amin.
"Tetapi di Indonesia datanya belum menunjukkan perbedaan yang signifikan antara satu varian dengan varian lainnya," sambung Prof Amin.
Tak Boleh Lagi Pakai Nama Negara! Ini Daftar Nama Baru Varian CoronaTak Boleh Lagi Pakai Nama Negara! Ini Daftar Nama Baru Varian Corona Foto: infografis detikHealth
Sebaran 70 kasus varian berbahaya virus Corona di Indonesia adalah sebagai berikut:
Corona B117 (Varian Alpha) pertama kali diidentifikasi di Inggris menyebar ke Indonesia, Sumatera Selatan, 5 Januari 2021.
Total ada 34 kasus:
DKI Jakarta: 18 kasus
Jawa Barat: 2 kasus
Sumatera Utara: 2 kasus
Jawa Timur: 2 kasus
Riau: 2 kasus
Bali: 1 kasus
Sumatera Selatan: 1 kasus
Kalimantan Selatan: 1 kasus
Kalimantan Utara: 1 kasus
Jawa Tengah: 1 kasus
Corona B1617 (Varian Delta) pertama kali diidentifikasi di India, menyebar ke DKI Jakarta, Indonesia 3 April 2021.
Total ada 31 kasus:
Jawa Tengah: 13 kasus
DKI Jakarta: 9 kasus
Sumatera Selatan: 4 kasus
Kalimantan Tengah: 3 kasus
Kalimantan Timur: 3 kasus
Corona B1351 (Varian Beta) pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, menyebar ke Bali, Indonesia, 25 Januari 2021.
Total ada 5 kasus:
DKI Jakarta: 3 kasus
Bali: 1 kasus
Jawa Timur: 1 kasus
Komentar
Posting Komentar