Dokter Paru: Pria Perokok Lebih Rentan Alami Long COVID
Saat dinyatakan negatif, beberapa pasien Corona masih mengeluhkan gejala sisa setelahnya. Kondisi ini kemudian disebut Long COVID.
Pada beberapa orang, long COVID ditandai dengan beragam gejala seperti sesak napas, kelelahan ekstrem, sakit kepala, sampai anosmia.
Dokter Spesialis Paru Kepala Bagian Pembinaan Fungsi RS Bhayangkara R Said Sukanto, dr Yahya SpP, mengatakan long COVID lebih rentan dialami oleh lansia dan mereka yang punya komorbid. Selain itu pria perokok juga lebih berisiko mengembangkan kondisi ini.
"Kalau tentang gender, memang lebih banyak laki-laki. Salah satu yang menjadi faktor itu adalah kebiasaan merokok. Itu juga memberatkan gejala infeksi COVID," katanya dalam dialog bersama FMB9, Kamis (3/6/2021).
dr Yahya mengingatkan agar masyarakat mulai meninggalkan kebiasaan hidup tidak sehat untuk mengurangi risiko keterpaparan COVID-19 dan walaupun pada akhirnya terinfeksi, tidak mengalami gejala parah apalagi long COVID.
Terlepas dari pandemi COVID-19, kebiasaan merokok sendiri telah memberikan banyak dampak pada kesehatan manusia. Saluran napas mereka mudah iritasi sehingga sel-sel pertahanan mudah dimasuki kuman yang menimbulkan gejala seperti ISPA dan batuk.
Terkait COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga berulang kali menyampaikan bahwa perokok lebih mungkin terkena gejala parah dan lebih berisiko tinggi meninggal akibat infeksi ini. Merokok tentunya merusak fungsi paru sehingga virus Corona lebih mudah menyerang perokok.
https://trimay98.com/movies/white-house-down/
Juli Sekolah Tatap Muka, Mahasiswa Ikut Divaksin Corona? Ini Kata Kemenkes
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim bersikeras tak ada tawar menawar soal sekolah tatap muka Juli 2021. Nadiem beralasan, tak ditundanya sekolah tatap muka menyangkut masa depan Indonesia soal pendidikan.
"Tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi," kata Nadiem dalam acara yang disiarkan YouTube Kemendikbud RI, Rabu (2/6/2021).
Meski begitu, pendidik dan tenaga kependidikan dipastikan Nadiem mendapatkan prioritas vaksinasi. Hal ini juga dibenarkan juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.
Bagaimana dengan mahasiswa? Apakah diprioritaskan juga mendapat vaksin Corona?
"Sekarang masih pendidik dan tenaga pendidik ya," katanya saat dikonfirmasi detikcom Kamis (3/6/2021).
Menurutnya, untuk vaksinasi Juli khusus masyarakat umum sasarannya masih dalam proses pembahasan.
"Nanti kita kan Juli ya untuk masyarakat umum kita masih proses pematangan lebih lanjut untuk kemungkinan tahapan-tahapan vaksinasi di periode Juli nanti," bebernya.
Sementara vaksinasi Corona pada usia anak, masih menunggu rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) hingga ITAGI. Khususnya terkait pembahasan jenis vaksin Corona yang mungkin direkomendasikan.
"Apakah vaksin itu sudah ada di negara kita, artinya jenis vaksinnya itu misalnya Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Novavax, atau harus mencari jenis vaksin baru," jelas dr Nadia dalam diskusi virtual, Senin (31/5/2021).
"Nah kalau harus mencari jenis vaksin baru ya berarti harus negosiasi lagi pemerintah, belum tentu produsen vaksinnya punya stok vaksin, itu yang pertama," sambungnya.
https://trimay98.com/movies/white-house-down-a-dynamic-duo-channing-tatum-and-jamie-foxx/
Komentar
Posting Komentar