Dear BPOM! Mana yang Benar, Ivermectin Obat COVID-19 atau Obat Cacing?

 - Viral Ivermectin belakangan disebut dapat izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk terapi COVID-19. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dr Siti Nadia Tarmizi membenarkan jika Ivermectin sudah mendapat izin BPOM, tetapi terkait indikasi tertentu.

"Ivermectin sudah ada izin edar dari BPOM, tapi cek indikasinya untuk apa ya," kata Nadia saat dikonfirmasi detikcom.


Dalam rilis resmi BPOM per 10 Juni 2021, Ivermectin memang sudah mendapat izin BPOM tetapi ditujukan untuk infeksi kecacingan, atau obat cacing. Di sisi lain, penggunaan obat Ivermectin juga harus berdasarkan pengamatan dokter.


"Ivermectin kaplet 12 mg terdaftar di Indonesia untuk indikasi infeksi kecacingan (Strongyloidiasis dan Onchocerciasis)," jelas rilis BPOM, dikutip Selasa (22/6/2021).


Ivermectin diberikan dalam dosis tunggal 150-200 mcg/kg Berat Badan dengan pemakaian 1 (satu) tahun sekali. Ivermectin merupakan obat keras yang pembeliannya harus dengan resep dokter dan penggunaannya di bawah pengawasan dokter," sambungnya.


dr Nadia juga menegaskan uji klinis Ivermectin untuk COVID-19 baru akan dimulai. Seperti diketahui, uji klinis Ivermectin di Balitbang Kemenkes RI dilakukan demi melihat bukti ilmiah soal keamanan, khasiat, dan efektivitas sebagai obat COVID-19.


Narasi Ivermectin berizin BPOM datang dari Menteri BUMN Erick Thohir. Ia mengklaim, BPOM sudah memberi lampu hijau untuk Ivermectin yang diproduksi Indofarma.


"Hari ini juga kami ingin menyampaikan obat Ivermectin obat antiparasit sudah keluar hari ini sudah mendapatkan izin BPOM, kami terus melakukan komunikasi intensif kepada kementerian kesehatan bagaimana sesuai dengan rekomendasi BPOM dan juga kementerian kesehatan, obat ivermectin ini harus dapat izin dokter dalam kegunaannya dalam keseharian," papar Erick dalam konferensi pers secara virtual, Senin (21/6/2021).


"Karena itu obat Ivermectin yang diproduksi Indofarma ini, pada saat ini kita sudah mulai produksi Insyaallah dengan kapasitas 4 juta sebulan ini bisa menjadi solusi juga untuk bagaimana penerapan daripada COVID-19 ini kita bisa tekan secara menyeluruh," jelasnya.


Sementara BPOM, hingga berita ini diturunkan belum memberikan penegasan lebih lanjut apakah sudah ada rekomendasi baru terkait penggunaan Ivermectin untuk terapi COVID-19.

https://trimay98.com/movies/chicas-de-alquiler/


Cerita Pasien Wisma Atlet Miris Lihat Banyak Pasien Anak


Ratusan anak di DKI Jakarta dilaporkan terpapar virus Corona. Sudah mulai banyak anak-anak yang juga dirawat di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran.

Salah satu pasien yang dirawat di Wisma Atlet, AYS, menceritakan kekagetannya saat melihat begitu banyak anak yang masih sangat belia, bahkan bayi, yang dirawat di sana.


"Banyak banget anak kecil. Jadi misal ada pasien datang sekeluarga, pasti ada anak-anaknya. Bayi juga ada, umurnya paling masih 4-5 bulan gitu," katanya saat diwawancarai detikcom, Selasa (22/6/2021).


Catatan RSDC Wisma Atlet per Minggu (20/6), jumlah pasien anak yang dirawat mencapai 10 persen dari total pasien yakni 6.042. Artinya, sekitar 604 pasien yang dirawat di Wisma Atlet adalah kelompok anak.


Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menyebut 1 dari 8 pasien Corona di Indonesia adalah kelompok anak. Mirisnya, tingkat kematian pasien Corona anak bisa mencapai 3-5 persen.


AYS menceritakan, di Wisma Atlet disediakan trauma healing untuk pasien anak-anak agar mereka tidak merasa stres dan trauma karena COVID-19.


"Kalau anak kecil yang aku lihat, yang balita itu, mereka ikut ibunya senam atau jalan kecil. kalau yang bayi itu banyak dijemur sama orangtuanya," terang AYS.


Catatan Dinkes DKI, rincian tren kasus positif per Senin di kelompok anak adalah sebagai berikut:


- Anak usia 0-5 tahun: 224 kasus positif

- Anak usia 6-18 tahun: 655 kasus positif

https://trimay98.com/movies/vengeance-of-the-eagle-eye/

Komentar

Postingan Populer