AS Tetap Yakin Asal Usul COVID-19 Bocor dari Laboratorium Wuhan

 Sebuah laporan tentang asal-usul COVID-19 yang dilakukan laboratorium nasional pemerintah AS menyimpulkan bahwa hipotesis yang mengklaim bahwa virus bocor dari laboratorium China di Wuhan adalah masuk akal dan layak untuk diselidiki lebih lanjut.

Dokumen yang dikutip oleh The Wall Street Journal pada Senin (7/6/2021) ini dilakukan oleh Lawrence Livermore National Laboratory di California dan dirujuk oleh Departemen Luar Negeri ketika melakukan penyelidikan tentang asal mula pandemi selama bulan-bulan terakhir pemerintahan Presiden Donald Trump.


Dalam jurnal itu, penilaian Lawrence Livermore mengacu pada analisis genomik virus COVID-19.


Lawrence Livermore menolak mengomentari laporan Wall Street Journal.


Sejak awal, badan intelijen AS sedang mempertimbangkan dua skenario yang mungkin, bahwa virus tersebut dihasilkan dari kecelakaan laboratorium atau muncul dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi, tetapi mereka belum sampai pada kesimpulan, katanya.


Sebuah laporan intelijen AS yang masih dirahasiakan beredar selama pemerintahan mantan Presiden Donald Trump menuduh bahwa tiga peneliti di Institut Virologi Wuhan China menjadi sangat sakit pada November 2019 sehingga mereka mencari perawatan di rumah sakit.


Pejabat AS menuduh China kurang transparan tentang asal virus, tuduhan yang dibantah Beijing.


Dalam beberapa bulan terakhir, klaim kontroversial bahwa pandemi mungkin telah bocor dari laboratorium Wuhan, yang pernah dianggap oleh banyak orang sebagai teori konspirasi, telah mendapatkan perhatian lagi.


Ada kecurigaan bahwa virus Corona mungkin telah lolos, secara tidak sengaja atau tidak, dari laboratorium di kota Wuhan di China tengah, tempat virus pertama kali tercatat.

https://indomovie28.net/movies/wrath-of-the-sword/


Corona Menggila, Malaysia Cek Suhu Warga Pakai Drone dari Ketinggian 20 Meter


Di tengah darurat Corona, polisi Malaysia memakai drone untuk mendeteksi orang yang memiliki suhu tinggi. Hal ini disebutkan sebagai bagian dari pencegahan lonjakan Corona.

Drone yang digunakan disebut dapat mendeteksi suhu setiap orang dari ketinggian 20 meter di atas permukaan tanah. Memancarkan lampu merah sebagai wanti-wanti pihak berwenang jika kedapatan orang memiliki suhu tinggi, demikian laporan media lokal Malaysia, Bernama.


Malaysia menyatakan lockdown total, hingga saat ini sudah berjalan satu minggu. Sebuah upaya untuk menghentikan lonjakan kasus saat sebelumnya berulang kali mencetak rekor kasus Corona baru maupun kematian.


Meskipun belakangan kasus Corona tampak menurun, Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah memperingatkan sebagian besar infeksi baru dan kematian berasal dari kontak yang tidak diketahui.


"Salah satu penyebabnya adalah munculnya varian baru di masyarakat yang memiliki tingkat infektivitas dan kematian yang lebih tinggi," katanya dalam sebuah pernyataan, Senin, mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah, dikutip dari The Guardian.


Di bawah aturan lockdown total, Malaysia kini hanya memperbolehkan dua orang di setiap rumah tangga membeli kebutuhan pokok, atau berolahraga tanpa kontak dengan siapapun. Begitu juga bila ada keperluan medis mendesak, agar lebih dulu mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat.


Sekolah dan pusat perbelanjaan ditutup, meskipun sebagian besar sektor manufaktur beroperasi dengan membatasi pekerja. Polisi Malaysia juga sebelumnya mewanti-wanti rencana menggunakan drone untuk membatasi perjalanan.


Petugas di beberapa daerah juga menyatakan mereka akan melakukan kunjungan rumah bak inspeksi mendadak untuk memastikan setiap orang mengikuti aturan. Penggunaan drone serupa sempat dilakukan China tahun lalu, saat wabah Corona mengganas.

https://indomovie28.net/movies/the-lady-hermit/

Komentar

Postingan Populer