500.000 Gamer Curang 'Diharamkan' Main Call of Duty: Warzone

 Raven Software selaku co-developer game Call of Duty: Warzone pada minggu lalu telah memblokir 30.000 pemain dalam satu hari. Ini menjadikan total pemain yang menerima hukuman larangan main menjadi lebih dari 500.000 orang.

Sejak dirilis pada Maret 2020, melalui Twitter resminya, Call of Duty: Warzone menyampaikan sudah menembus 100 juta pemain pada bulan April lalu. Namun bukan berarti game shooter ini aman dari para cheaters.


Seperti yang telah dikabarkan, bahwa Call of Duty: Warzone telah memberikan hukuman banned kepada pemain yang melakukan kecurangan. Totalnya mencapai lebih dari 500.000 pemain yang 'diharamkan' bermain lagi karena tindakan tidak terpuji tersebut, dikutip detikINET dari IGN Asia Tenggara, Selasa (18/5/2021).


Ini mungkin menjadi langkah yang tepat untuk memberikan pengalaman bermain yang lebih baik bagi pemain lainnya. Namun sayang, sepertinya Activision belum bisa mencegah para penipu baru yang bermunculan.


Call of Duty: Warzone dikabarkan memiliki total 100 juta pemain. Namun dapat dikatakan sebagian dari jumlah tersebut adalah pemain yang mendapatkan hukuman banned setelah membuat akun baru.


Bagaimanapun, Call of Duty: Warzone merupakan game free to play (gratis) yang bila terdapat pemain mendapatkan hukuman larangan bermain, mereka hanya perlu membuat akun baru. Kerugian yang diterima pemain mungkin hanya kehilangan peringkat atau beberapa senjata yang sudah dimiliki.


Maka dari itu, para penggemar meminta kepada developer untuk memberikan hukuman yang lebih berat kepada mereka yang berbuat curang. Karena dengan jumlah hingga lebih dari setengah juta akun yang mendapat larangan bermain, menjadikan ini masalah yang besar dan belum bisa dibanggakan.


Bila tidak ada cara menyingkirkan para pemain curang ini selamanya, besar kemungkinan pemain Warzone yang taat aturan akan keluar dari permainan.

https://maymovie98.com/movies/hong-kong-eva/


Istri Bill Gates Diduga Tak Senang Anaknya Dapat Sedikit Warisan


Dengan kekayaan tembus USD 130 miliar, Bill Gates pernah mengatakan anak-anaknya hanya akan mendapat sedikit bagian dari jumlah itu, sekitar USD 10 juta per orang. Istri Bill Gates yang menggugatnya cerai, Melinda, kabarnya menganggap jumlah itu terlampau kecil.

"Saya sungguh berpikir bahwa meninggalkan uang sangat banyak pada anak tidak baik bagi mereka," sebut Gates baru-baru ini, ketika ditanya apakah masing-masing anaknya hanya akan mendapat USD 10 juta, yang berarti jumlah itu memang benar.


Melinda tampaknya merasa jumlah itu tidak pantas untuk ketiga anaknya, Jennifer, Rory dan Phoebe. Seorang pakar perceraian menyatakan hal itu ditandai Melinda menyewa pengacara real estate top sebagai perwakilannya dalam proses cerai dengan Bill Gates.


Langkah itu dinilai merupakan indikasi bahwa Melinda punya rencana sendiri yang terpisah dari Bill Gates atau saat mereka masih menikah. Kemungkinannya termasuk dengan menambah jumlah warisan bagi para buah hatinya.


"Bill Gates mengumumkan dengan bangga pada dunia dia meninggalkan USD 10 juta pada setiap dari tiga anaknya dan sisanya yang miliaran adalah untuk amal," kata Newman Cohen, pengacara perceraian ternama di Amerika Serikat.


"Sekarang di mana Melinda punya kendali, mungkin saja dia ingin meninggalkan lebih banyak (warisan) untuk anak-anaknya lebih dari USD 10 juta per orang. Barangkali dia tidak setuju (dengan jumlah itu)," tambahnya, seperti dikutip detikINET dari Fox News, Selasa (18/5/2021).


"Kami melihat ada perceraian dengan alasan bahwa sang ibu ingin melindungi anak-anaknya. Melinda mungkin saja seperti para wanita lain, melindungi anaknya," pungkasnya.


Terlebih lagi, Melinda menggugat cerai di saat anak bungsunya Phobe menginjak usia 18 tahun yang berarti telah dianggap dewasa. Banyak yang menganggap tindakan istri Bill Gates itu bukan sebuah kebetulan.

https://maymovie98.com/movies/the-final-judgement/

Komentar

Postingan Populer