Waw! Warga Inggris Siap-siap Disuntik Dosis Ketiga Vaksin Corona
Inggris akan memberikan dosis ketiga vaksin Corona kepada warganya. Ini berlaku bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun.
Dikutip dari Reuters, surat kabar The Times melaporkan bahwa setiap orang yang berusia di atas 50 tahun di Inggris akan ditawari untuk menerima dosis ketiga vaksin Corona.
Pemberian dosis ketiga ini menjadi upaya Inggris untuk menekan angka infeksi COVID-19 sebelum Natal 2021.
Disebutkan, ada dua opsi yang sedang diuji coba untuk pemberian dosis ketiga vaksin Corona di Inggris. Pertama, melibatkan vaksin yang dimodifikasi secara khusus untuk melawan varian baru Corona.
Kedua, pemberian dosis ketiga menggunakan salah satu vaksin dari tiga jenis vaksin Corona yang telah digunakan di Inggris, yakni Pfizer-BioNTech, Oxford-AstraZeneca, atau Moderna.
Wacana pemberian dosis ketiga vaksin Corona memang sudah beberapa kali dibahas. Sebelumnya kepala petugas medis BioNTech, Dr Ozlem Tureci, mengatakan bahwa kekebalan antibodi dari dua dosis vaksin terhadap virus kemungkinan berkurang.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar orang-orang perlu mendapatkan vaksinasi COVID-19 setiap tahunnya, seperti vaksin flu musiman.
"Kami melihat indikasi untuk ini. Kami melihat memudarnya respons imun ini juga pada orang yang baru saja terinfeksi dan itu juga sepertinya dengan vaksin," jelas Tureci, dikutip dari CNBC International.
Kemudian CEO Sinovac, Yin Weidong, pun mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penelitian tentang kemungkinan pemberian dosis ketiga vaksin Corona untuk memperkuat efikasi vaksin.
"Kami sekarang menganalisa data tingkat perlindungan setelah enam bulan, termasuk melakukan eksperimen dalam memberikan suntikan ketiga pada penerima untuk melihat apakah ada peningkatan proteksi lebih tinggi. Beberapa hasilnya diharapkan akan segera keluar," ungkap Weidong, dikutip dari Global Times
https://movieon28.com/movies/web-of-deception/
Cerai Setelah 27 Tahun Pernikahan Bill-Melinda Gates, Apa Saja Kemungkinannya?
Setelah 27 tahun menikah, Bill Gates dan Melinda Ann French bercerai sembari bergelimang harta. Pasca meninggalkan Microsoft, Bill berkecimpung dalam dunia filantropi bersama Melinda. Kini, perusahaan yayasan amalnya menjadi salah satu yayasan swasta terbesar di dunia, berfokus pada kesehatan masyarakat.
Perceraian bukan untuk ditebak-tebak, oleh praktisi psikologi sekali pun. Namun, perceraian di usia senja pun bukan hanya dialami Bill dan Melinda. Lantas, mengapa orang berusia lanjut, bahkan dengan usia pernikahan di atas 20 tahun, masih bisa berhadapan dengan gejolak perceraian?
"Perceraian di usia senja boleh dibilang cukup banyak. Ada beberapa klien yang justru mengalami kelelahan terhadap pernikahannya. Bahkan artis-artis Indonesia senior, justru setelah usia masuk di atas 20 tahun (pernikahan) baru cerai. Di awal mereka kelihatan baik-baik saja," ujar psikolog Anastasia Sari Dewi, founder dari pusat konsultasi Anastasia and Associate pada detikcom, Kamis (5/5/2021).
Menurutnya, krisis paruh baya (mid life crisis) adalah salah satu potensi terbesar penyebab perceraian pada pasangan berusia senja.
Seperti kaum muda yang 'galau' ketika beralih dari usia remaja ke dewasa, orang-orang berusia 40 tahun ke atas juga bisa mengalami kegalauan seiring transisinya dari usia produktif ke usia senja.
Rasa bosan kerap membuat orang-orang berusia senja membandingkan kehidupannya dengan orang lain. Urusan hubungan percintaan menjadi salah satu yang paling terimbas.
"Tidak jarang, pengaruh dari mid life crisis ini adalah ketakutan terhadap stagnasi, sesuatu yang menetap, bosan, jenuh, burn out kalau orang kerja. Transisi pada usia paruh baya ini memang tidak semua mengalami. Tapi banyak juga yang mengalami dia tidak nyaman dengan diri sendiri, akhirnya membandingkan diri dengan orang lain," imbuh Sari.
Lainnya, kondisi fisik bisa melatarbelakangi perceraian di usia senja. Menjelang usia lanjut, seseorang akan mengalami perubahan fisik. Banyak aspek kehidupan, termasuk urusan percintaan, perlu beradaptasi dengan perubahan tersebut.
"Obsesi terhadap penampilan itu juga berpengaruh ya, cukup menaik-nurunkan mood-nya. Secara, fisik banyak mengalami penurunan. Stres secara emosional banyak faktor yang terjadi. Seperti yang kita tahu, ada yang namanya puber kedua, menopause di usia-usia segini, sehingga mengacaukan mood dan sebagainya kalau dari awal tidak sungguh-sungguh 1 frekuensi," pungkasnya.
https://movieon28.com/movies/spy-games/
Komentar
Posting Komentar