Tim Peneliti RI Ungkap Efektivitas Vaksin Sinovac di Dunia Nyata, Ini Hasilnya
Baru-baru ini Kementerian Kesehatan RI mengungkap efektivitas vaksin Corona Sinovac yang dianalisis pada 120 ribu tenaga kesehatan pasca divaksinasi. Selain diklaim efektif mencegah penularan, Kemenkes menyebut vaksin Corona bisa menekan angka kematian COVID-19.
"Berdasarkan analisis yang kita lakukan, kita menemukan dosis lengkap bisa menurunkan atau mengurangi risiko 94 persen COVID bergejala pada individu yang menerima vaksinasi penuh atau 2 dosis," ungkap ketua tim peneliti, Panji Dhewantara dalam konferensi pers virtual, Rabu (12/5/2021).
Data tersebut diolah berdasarkan data yang diperoleh dari Kemenkes. Berikut hasil penelitian awal soal efektivitas vaksin Corona Sinovac, disampaikan pada Rabu (12/5/2021):
Efektif mencegah COVID-19 pada hari ke-28 hingga ke-63: 94 persen
Efektif mencegah perawatan di RS akibat COVID-19 hingga hari ke-28: 96 persen
Efektif mencegah kematian karena COVID-19 pada hari ke-28 hingga ke-63: 98 persen
"Dibandingkan individu yang baru menerima dosis pertama, bahwa risiko terkena atau terinfeksi bergejala jauh lebih besar. Vaksin Sinovac hanya berhasil menurunkan 13 persen risiko COVID-19 bergejala kepada kelompok dan individu yang hanya mendapatkan dosis pertama," jelasnya.
Seperti diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui vaksin Corona Sinovac sebagai vaksin COVID-19 pertama yang digunakan di RI. Sempat memicu keraguan publik, lantaran vaksin hanya memiliki efikasi 65 persen berdasarkan hasil uji klinis.
Namun, juru bicara vaksinasi COVID-19 meyakini angka tersebut terbukti memberikan proteksi cukup tinggi hingga di atas 90 persen. Maka dari itu, ia mengajak publik untuk tidak ragu lagi segera divaksinasi Corona.
"Kita bisa melihat bahwa di awal BPOM sudah mengeluarkan efikasi vaksin Sinovac 65 persen. Artinya, risiko untuk tertular atau sakit hanya tinggal 40 persen lagi. Tapi dalam kajian cepat risiko itu bahkan bisa memberikan efek proteksi sampai dengan 95 persen," ujar juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi turut hadir dalam konferensi pers.
https://indomovie28.net/movies/sinister-minister/
Tetap Sehat dan Terlindungi di Momen yang Fitri
Lebaran telah tiba. Namun, hari raya Idul Fitri kali ini tak jauh berbeda dengan tahun lalu yang juga dirayakan di tengah pandemi COVID-19. Guna mencegah penularan Corona, pemerintah pun mengeluarkan larangan mudik.
Adanya larangan ini mungkin telah membuat Anda membatalkan rencana pulang ke kampung halaman dan memilih Lebaran secara online di rumah saja. Meski begitu, bukan berarti Anda harus melewatkan momen Lebaran tahun ini tanpa silaturahmi. Misalnya dengan mengirimkan kartu lebaran digital serta bingkisan ke keluarga tercinta atau memanfaatkan platform video call untuk bermaaf-maafan saat hari raya nanti.
Menjalin silaturahmi memang penting, namun ada yang tidak kalah pentingnya, yaitu menjaga daya tahan tubuh biar tetap fit. Sebab Anda tetap saja rentan terkena COVID-19 meski berada di rumah. Sebuah survei yang dilakukan di New York menunjukkan bahwa 66 persen dari pasien rawat inap terinfeksi Corona adalah orang yang berdiam diri di rumah. Mereka tidak bepergian dengan transportasi publik. Bukan juga tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit.
Salah satu penyebabnya bisa jadi karena tertular orang lain yang aktif berkegiatan di luar rumah. Untuk itu, sebaiknya mulai membiasakan diri dengan kebiasaan bersih, seperti melepas sepatu sebelum masuk ke rumah, serta langsung ganti baju sepulang dari tempat-tempat ramai seperti dikutip dari laman UNICEF. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Komentar
Posting Komentar