Terkuak Motif Warga India Buang Jenazah Corona di Sungai Gangga

  India masih dilanda kekhawatiran akan kasus virus Corona. Potret mayat Corona yang hanyut di sungai Gangga, sungai yang dianggap suci oleh umat Hindu, mengejutkan banyak orang.

Jenazah Corona yang dibuang di Sungai Gangga ini diperkirakan dipicu kemiskinan dan ketakutan akan COVID-19 oleh para warga di daerah terpencil. Hal ini disampaikan Manoj Kumar Singh, pejabat senior di India, kepada para bupati, seperti dilaporkan Reuters.


Singh dalam memo tersebut mengatakan kurangnya dana untuk membeli bahan-bahan seperti kayu bakar untuk kremasi, kepercayaan agama di beberapa komunitas, dan keluarga yang meninggalkan korban COVID-19 karena takut penyakit, adalah di antara kemungkinan alasan lonjakan pembuangan jenazah di Sungai Gangga.


"Pemerintah memiliki informasi bahwa jenazah mereka yang meninggal karena COVID-19 atau penyakit lainnya dibuang ke sungai alih-alih dibuang sesuai ritual yang tepat," kata Singh.


"Akibatnya, mayat ditemukan di sungai di banyak tempat," lanjutnya.


Dia meminta pejabat tingkat desa untuk memastikan tidak ada jenazah yang dibuang ke air dan mengatakan pemerintah negara bagian akan membayar masing-masing keluarga miskin dari jenazah 5.000 rupee (Rp975 ribu) untuk mengkremasi atau menguburkan jenazah. Negara juga meminta polisi untuk berpatroli di sungai untuk menghentikan praktik tersebut.


Banyak media mengaitkan peningkatan jumlah jenazah yang ditemukan mengambang di Sungai Gangga dan beberapa anak sungai lain dengan pandemi virus corona. Namun, negara bagian Uttar Pradesh di utara India, hingga kini belum secara terbuka mengungkapkan penyebab dari kematian jenazah-jenazah ini.


India telah secara resmi melaporkan sekitar 4.000 kematian setiap hari akibat penyakit itu selama hampir dua minggu, tetapi para ahli kesehatan mengatakan jumlah korban kemungkinan jauh lebih tinggi karena pengujian yang buruk di daerah pedesaan dan faktor lainnya.


Lonjakan kematian di banyak tempat menyebabkan penumpukan di krematorium dan melipatgandakan biaya upacara pemakaman.

https://nonton08.com/movies/tenet/


Tega! Pasien Corona Diperkosa Perawat RS, Tak Lama Meninggal Dunia


 Seorang pasien Corona dilaporkan diperkosa oleh perawat di sebuah rumah sakit pemerintah di Bhopal, India, dan meninggal dunia 24 jam setelah insiden tersebut.

Dikutip dari laman media lokal NDTV, seorang wanita berusia 43 tahun dirawat di RS Pusat Penelitian Bhopal Memorial melaporkan kejadian tersebut pada dokter saat ia dirawat pada 6 April lalu.


Menurut laporan polisi, wanita tersebut juga berhasil mengidentifikasi pelaku pelecehan. Seorang sumber mengatakan kondisi wanita itu memburuk pasca mengalami pemerkosaan dan harus menggunakan ventilator.


Dia meninggal di hari yang sama insiden keji tersebut terjadi.


Kasus itu didaftarkan di Kantor Polisi Nishatpura dan terdakwa Santosh Ahirwar, lelaki berusia 40 tahun, telah ditangkap. Dia ditahan di Penjara Pusat Bhopal menunggu persidangan.


Petugas polisi senior Irshad Wali mengatakan bahwa korban telah mengajukan permohonan kepada polisi, meminta identitas dirinya untuk dilindungi dan kejadian tersebut tidak diungkapkan kepada siapa pun.


"Informasi itu tidak dibagikan kepada siapa pun kecuali tim penyidik," katanya.


Sumber mengatakan bahwa terdakwa juga telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perawat staf berusia 24 tahun dan telah diskors karena minum saat bekerja di masa lalu.


Karena wanita yang meninggal itu adalah korban tragedi gas Bhopal 1984, asosiasi korban bencana telah menulis surat yang kuat kepada pihak berwenang yang menandai "kondisi menyedihkan bangsal COVID-19" di Pusat Penelitian Rumah Sakit Memorial Bhopal atau BMHRC.


Mereka juga penyelidikan atas insiden itu dan menuntut adanya pemasangan kamera CCTV di semua bangsal COVID-19 serta memastikan pelaku kekerasan seks tidak dipekerjakan oleh rumah sakit.

https://nonton08.com/movies/camping-out/

Komentar

Postingan Populer