Tempat Wisata DKI Dipadati Warga, Waspada Penularan Corona di Kerumunan!
Sejumlah tempat wisata di DKI seperti Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan Taman Margasatwa Ragunan, dipadati warga saat libur Lebaran. Imbas hal ini, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menutup tempat tersebut.
"Terhitung mulai tanggal 16 Mei 2021 sampai tanggal 17 Mei 2021 agar melakukan penutupan sementara tempat usaha dalam rangka penguatan protokol kesehatan," tulis surat edaran yang ditandatangani oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya.
Penutupan ini dilakukan karena melihat tiga tempat wisata tersebut mengalami peningkatan pengunjung yang signifikan selama libur lebaran.
Risiko penularan Corona di kerumunan
Dalam perang melawan COVID-19, kerumunan masih menjadi musuh nomor 1. Bagaimanapun, menjaga jarak sosial adalah salah satu metode mengurangi penularan virus Corona.
Adanya kerumunan membuat kita tidak dapat memprediksi penyebaran virus.
"Persoalannya kita tidak tahu seseorang itu membawa virus atau tidak, sehingga menjadi masalah walaupun tidak bergejala ataupun bergejala," ujar Dr Sholah Imari, MSc, dari Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) beberapa waktu lalu.
Secara teori, kerumunan orang akan menjadi hotspot penularan virus. Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), virus Corona dapat menyebar di antara orang-orang yang melakukan kontak dengan satu sama lain, khususnya melalu droplet ketika batuk, bersin, dan berbicara.
Droplet ini dapat menyebar dan bisa saja terhirup oleh orang lain dan masuk ke dalam area pernapasan mereka sehingga menyebabkan infeksi.
Semakin banyak orang berkumpul di kerumunan dan semakin lama orang berinteraksi satu sama lain, semakin besar risiko penyebaran COVID-19.
Semakin tinggi tingkat penularan komunitas di daerah tempat keramaian akan semakin tinggi risiko penyebaran COVID-19 pada saat berkumpul.
https://nonton08.com/movies/the-tent/
Terkuak Motif Warga India Buang Jenazah Corona di Sungai Gangga
India masih dilanda kekhawatiran akan kasus virus Corona. Potret mayat Corona yang hanyut di sungai Gangga, sungai yang dianggap suci oleh umat Hindu, mengejutkan banyak orang.
Jenazah Corona yang dibuang di Sungai Gangga ini diperkirakan dipicu kemiskinan dan ketakutan akan COVID-19 oleh para warga di daerah terpencil. Hal ini disampaikan Manoj Kumar Singh, pejabat senior di India, kepada para bupati, seperti dilaporkan Reuters.
Singh dalam memo tersebut mengatakan kurangnya dana untuk membeli bahan-bahan seperti kayu bakar untuk kremasi, kepercayaan agama di beberapa komunitas, dan keluarga yang meninggalkan korban COVID-19 karena takut penyakit, adalah di antara kemungkinan alasan lonjakan pembuangan jenazah di Sungai Gangga.
"Pemerintah memiliki informasi bahwa jenazah mereka yang meninggal karena COVID-19 atau penyakit lainnya dibuang ke sungai alih-alih dibuang sesuai ritual yang tepat," kata Singh.
"Akibatnya, mayat ditemukan di sungai di banyak tempat," lanjutnya.
Dia meminta pejabat tingkat desa untuk memastikan tidak ada jenazah yang dibuang ke air dan mengatakan pemerintah negara bagian akan membayar masing-masing keluarga miskin dari jenazah 5.000 rupee (Rp975 ribu) untuk mengkremasi atau menguburkan jenazah. Negara juga meminta polisi untuk berpatroli di sungai untuk menghentikan praktik tersebut.
Banyak media mengaitkan peningkatan jumlah jenazah yang ditemukan mengambang di Sungai Gangga dan beberapa anak sungai lain dengan pandemi virus corona. Namun, negara bagian Uttar Pradesh di utara India, hingga kini belum secara terbuka mengungkapkan penyebab dari kematian jenazah-jenazah ini.
India telah secara resmi melaporkan sekitar 4.000 kematian setiap hari akibat penyakit itu selama hampir dua minggu, tetapi para ahli kesehatan mengatakan jumlah korban kemungkinan jauh lebih tinggi karena pengujian yang buruk di daerah pedesaan dan faktor lainnya.
Lonjakan kematian di banyak tempat menyebabkan penumpukan di krematorium dan melipatgandakan biaya upacara pemakaman.
Komentar
Posting Komentar