Tak untuk Dibuat Wangi, Ini Cara yang Benar Merawat Miss V

 Sebuah konten Tiktok bikin geram warganet. Dalam video berdurasi 15 detik, 3 orang laki-laki menyebut, percuma wanita merawat wajah jika bagian bawah alias area Miss V 'bau sampah'.

Dokter spesialis kulit dan kelamin Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK(K), FINSDV, FAADV, dari DNI Skin Centre tidak membenarkan upaya mewangikan area vagina, termasuk dengan sabun pencuci. Menurutnya, penggunaan sabun ini malah bisa mengganggu keseimbangan pH dan bakteri baik di vagina.


"Pemakaian sabun pembersih vagina tidak dianjurkan karena justru dapat mengganggu keseimbangan pH dan bakteri baik di vagina. Serta berisiko menimbulkan iritasi pada area vagina," terangnya pada detikcom, Kamis (6/5/2021).


Menurutnya, aroma pada area miss V adalah normal sehingga wanita tidak perlu menggunakan sabun pencuci untuk membuat wangi vagina.


"Iya memang bau normal. Sama seperti bau vagina pada anak-anak," imbuhnya.


Namun jika aroma pada miss V amis dan menyengat, terkadang disertai gatal dan cairan keputihan berwarna kehijauan, bisa jadi ada infeksi akibat jamur, bakteri, atau parasit.


Lalu, bagaimana cara merawat dan membersihkan vagina yang aman? Berikut paparan dr Darma:


Bersihkan menggunakan air bersih yang mengalir. Bagian luar vagina bisa dibersihkan dengan sedikit sabun berbahan lembut, sedangkan bagian dalam cukup dengan air saja.

Vagina cukup dibersihkan 1-2 kali sehari. Jika terlalu berlebihan dapat menyebabkan iritasi.

Arah membersihkan dari depan ke belakang.

Hindari membersihkan vagina dengan spons. Cukup gunakan tangan yang bersih.

Keringkan dengan handuk yang lembut dan bersih.

Hindari penggunaan produk pewangi, shower gel, scrub, deodorant, tisu basah, douches, krim, dan herbal karena bisa menyebabkan iritasi.

Gunakan pakaian dalam berbahan katun dan tidak ketat.

https://indomovie28.net/movies/the-goat/


Raditya Oloan Alami Badai Sitokin Sebelum Meninggal, Gejalanya Apa Saja?


 Raditya Oloan wafat usai sebelumnya berjuang melawan badai sitokin saat negatif COVID-19 dengan riwayat komorbid asma. Ia meninggalkan sang istri, artis Joanna Alexandra pada Kamis (6/5/2021).

"Kondisinya post covid dengan komorbid asma, and he is going through a cytokine storm yang menyebabkan hyper-inflammation in his whole body," cuit Joanna di akun Instagram pribadi, Selasa (4/5/2021).


Badai sitokin terjadi saat terdapat muncul respons imun berlebihan yang memicu kondisi serius. Bisa karena infeksi bakteri atau virus, seperti salah satunya virus Corona COVID-19.


Adakah gejala yang bisa dikenali?

Badai sitokin dapat menyebabkan banyak gejala berbeda. Terkadang, pada beberapa pasien hanya muncul gejala ringan seperti flu biasa. Sementara di pasien lainnya bisa menimbulkan gejala parah dan bahkan bisa hingga mengancam jiwa.


Berikut gejala yang perlu diwaspadai.


Demam dan menggigil

Kelelahan

Pembengkakan pada ekstremitas

Mual dan muntah

Nyeri otot dan persendian

Sakit kepala

Ruam

Batuk

Sesak napas

Napas cepat

Kejang

Getaran

Kesulitan mengkoordinasikan gerakan

Kebingungan dan halusinasi

Kelesuan dan daya tanggap yang buruk.


Dikutip dari Very Well Health, para ilmuwan masih memahami jaringan kompleks penyebab badai sitokin bermula. Namun, adapula kasus pasien Corona yang tidak mengalami gejala badai sitokin saat terpapar COVID-19.


Pada titik ini, para ilmuwan belum mengetahui secara pasti. Faktor lain, seperti adanya kondisi penyakit penyerta, diyakini ahli merupakan penentu yang jauh lebih besar dari tingkat keparahan infeksi COVID-19.

https://indomovie28.net/movies/jesus-2/

Komentar

Postingan Populer