Status Darurat COVID-19 Dicabut, Warga Spanyol Berpesta Tanpa Masker
Pada Minggu (9/5/2021), Spanyol mencabut status darurat Corona yang berlaku sejak Oktober 2020 untuk mengatasi pandemi COVID-19. Negara tersebut juga mencabut kebijakan jam malam di 13 wilayah.
Keputusan ini membuat masyarakat Spanyol turun ke pantai Barcelona berpesta untuk merayakannya. Namun, sayangnya banyak orang yang tidak menggunakan masker hingga tidak menjaga jarak yang melanggar protokol kesehatan yang masih berlaku di sana.
Selain di Barcelona, polisi di Madrid juga ikut turun tangan untuk membubarkan orang-orang yang berkumpul di alun-alun pusat Puerta del Sol.
Melihat banyaknya kerumunan orang pasca pencabutan status gawat tersebut, peneliti biomedis di Pusat Regulasi Genomik di Barcelona Natalia Pardo Lorente merasa agak khawatir. Ia khawatir hal ini bisa memicu lonjakan kasus.
"Saya agak khawatir, meskipun orang yang paling rentan sudah divaksinasi, saya pikir kita harus tetap berhati-hati dengan kasus yang bisa meningkat lagi," katanya yang dikutip dari CNN, Senin (10/5/2021).
https://trimay98.com/movies/doraemon-the-movie-nobitas-treasure-island/
Kematian Corona India Cetak Rekor, WHO: Varian Mutan Ganda Pembawa 'Bencana'
Kasus kematian Corona India terus mencetak rekor. Dalam 24 jam terakhir mencatat 4.187 kasus kematian COVID-19.
Lockdown di India lantas diperketat. Di tengah badai kasus COVID-19 yang tak kunjung mereda, angka kematian diperkirakan akan mencapai 1 juta kasus di Agustus mendatang.
Hal ini diungkap Institute for Health Metrics and Evaluation. Menurut para pakar medis, jumlah nyata kasus COVID-19 dan kematian bahkan cenderung jauh lebih tinggi daripada penghitungan resmi.
Wilayah Tamil Nadu, yang terkenal dengan manufaktur mobilnya termasuk BMW, Daimler, Hyundai, Ford, Nissan dan Renault, akan beralih dari lockdown sebagian menjadi 'lockdown penuh' seluruh wilayah. Mereka juga menutup semua transportasi umum, terhitung hari ini.
Hal serupa diterapkan di wilayah lain India, ibu kota Bengaluru. Meski begitu, India diketahui tidak melakukan lockdown nasional sama seperti saat menghadapi gelombang pertama COVID-19.
Namun, hampir sebagian dari seluruh wilayah di India sudah melakukan lockdown.
Apakah pemicu kasus terus 'meledak' adalah Corona mutan ganda B1617?
Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengingatkan varian Corona India mutan ganda kemungkinan besar menjadi penyebab kasus Corona India terus melonjak, termasuk angka kematian.
"Fitur epidemiologi yang kita lihat di India saat ini memang menunjukkan bahwa itu adalah varian yang menyebar dengan sangat cepat," beber Soumya, saat wawancara dengan AFP, dikutip Senin (10/5/2021).
Menurutnya, varian Corona India mutan ganda B1617 jelas merupakan faktor penyebab 'bencana' di India. "Ada banyak akselerator yang dimasukkan ke dalam hal ini," tutur ilmuwan klinis berusia 62 tahun itu.
Varian Corona B1617 pertama kali ditemukan di India Oktober lalu. Kini, Amerika Serikat dan Inggris menganggapnya sebagai 'variant of concern', mengindikasikan jika virus Corona tersebut lebih berbahaya daripada virus aslinya.
https://trimay98.com/movies/lupin-the-third-vs-detective-conan/
Komentar
Posting Komentar