Mudik Nggak Mudik Corona Tetap Ada? Begini Kalau Kata Ridwan Kamil

  Banyak warga mengeluh soal pelarangan mudik Lebaran tahun ini, lantaran tak bisa berkumpul kedua kalinya dengan keluarga di hari raya Idul Fitri. Beberapa di antaranya menyebut ada tidaknya larangan mudik tak berdampak apapun pada kasus Corona di Indonesia.

Kebijakan pelarangan mudik malah dinilai sejumlah warga menghalangi pertemuan dengan keluarga yang belum tentu bisa ditemui di tahun depan. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan risiko mudik Lebaran malah meningkatkan kemungkinan orangtua terpapar COVID-19 hingga fatal.


"Ada juga yang bilang ada tidak ada mudik, Corona tetap ada, tapi orangtua kita kan belum tentu ada, ini contoh pemudik-pemudik yang bikin status, ngeles-ngeles," beber Ridwan dalam konferensi pers Rabu (5/4/2021).


"Saya bilang iya betul juga mudik nggak mudik COVID-19 pasti ada, orangtua tahun depan belum tentu ada, tapi ketidaktaatan-mu dalam situasi COVID-19 ini bisa mempercepat ketiadaan orangtua-mu," lanjutnya.


Menurut ulama, kata Emil, saat menjalani mudik Lebaran di situasi COVID-19 ada potensi bahaya di balik sisi kemuliaan silaturahmi di hari Lebaran. Dalam hal ini, diarahkan untuk mengedepankan potensi bahaya saat mudik Lebaran dibanding mencari kemuliaan.


"Karena mudik itu kan berbarengan ada mencari kemuliaan, ada potensi kebahayaan, maka potensi bahaya harus didahulukan," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/sundome-new/


2 Wilayah Jabar Masuk Zona Merah Lagi, Ridwan Kamil Tuding Kerumunan Mudik


 Berdasarkan data yang dihimpun Satgas COVID-19 per 2 Mei 2021, jumlah wilayah zona merah di Indonesia mengalami penurunan. Dari 19 wilayah, kini menurun menjadi 14 wilayah.

Dari data tersebut, dua wilayah di Pulau Jawa kembali masuk ke dalam zona merah, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jawa Tengah terdiri dari Semarang dan Kota Salatiga, sementara Jawa Barat yaitu Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya.


Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengkonfirmasi bahwa kasus di Jawa Barat memang mengalami peningkatan, sehingga masuk lagi ke dalam wilayah zona merah. Ini baru terjadi lagi sejak Maret lalu.


"Setuju ada peningkatan, saya was-was juga. Sudah dari bulan Maret kita (Jawa Barat) nggak ada zona merah, minggu ini ada zona merah dua," kata Emil dalam konferensi pers Rabu (5/4/2021).


Emil juga membeberkan kemungkinan alasan yang menjadi penyebab masuknya Jawa Barat ke dalam zona merah lagi. Salah satunya adalah karena kerumunan mudik.


"Jadi, saya duga pasti akibat kerumunan-kerumunan mudik yang sudah curi-curi start," ujarnya.


Ia juga mengungkapkan masih ada sekitar 400 ribuan pemudik yang harus diwaspadai di wilayah-wilayah Jawa Barat. Untuk mengantisipasinya, ia mengungkapkan telah menyiapkan 158 titik penyekatan termasuk ke jalan tikus.


Selain itu, pihaknya juga sudah mempersiapkan untuk melakukan razia pemudik yang masih curi-curi start dan melakukan pengetesan dengan tes swab antigen.


"Kita sudah mulai bekerja dari beberapa hari lalu, mempersiapkan segala teknis razia dan pengetesan dengan tes antigen di rest area di titik-titik tertentu," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/sundome-new-2/

Komentar

Postingan Populer