Jabar-DKI Tertinggi, Ini Sebaran 5.285 Kasus Baru COVID-19 RI 5 Mei

 Pada Rabu (5/5/2021), Indonesia melaporkan penambahan 5.285 kasus baru COVID-19. Total pasien terkonfirmasi saat ini 1.691.658 kasus COVID-19.

Jawa Barat mencatatkan kasus harian tertinggi yaitu 995 kasus, disusul DKI Jakarta dengan 845 kasus.


Detail perkembangan virus Corona Rabu (5/5/2021), adalah sebagai berikut:


Kasus positif bertambah 5.285 menjadi 1.691.658


Pasien sembuh bertambah 5.943 menjadi 1.547.092


Pasien meninggal bertambah 212 menjadi 46.349


Tercatat sebanyak 79.318 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 76.660.


Sebaran 5.285 kasus baru Corona di Indonesia pada Rabu (5/5/2021), sebagai berikut:


Jawa Barat: 995 kasus

DKI Jakarta: 845 kasus

Riau: 570 kasus

Jawa Tengah: 530 kasus

Jawa Timur: 271 kasus

Sumatera Barat: 263 kasus

DI Yogyakarta: 232 kasus

Kalimantan Timur: 137 kasus

Sumatera Selatan: 129 kasus

Bali: 128 kasus

Bangka Belitung: 125 kasus

Kalimantan Barat: 116 kasus

Kalimantan Selatan: 108 kasus

Jambi: 102 kasus

Kepulauan Riau: 94 kasus

Aceh: 91 kasus

Kalimantan Tengah: 91 kasus

Lampung: 77 kasus

Banten: 73 kasus

Sumatera Utara: 71 kasus

Nusa Tenggara Timur: 55 kasus

Bengkulu: 35 kasus

Sulawesi Tengah: 29 kasus

Nusa Tenggara Barat: 26 kasus

Papua Barat: 23 kasus

Maluku: 18 kasus

Papua: 18 kasus

Sulawesi Tenggara: 10 kasus

Maluku Utara: 7 kasus

Sulawesi Selatan: 6 kasus

Gorontalo: 4 kasus

Kalimantan Utara: 3 kasus

Sulawesi Utara: 2 kasus

Sulawesi Barat: 1 kasus

https://movieon28.com/movies/the-incredible-fist/


28 Ribu Warga DKI Divaksin AstraZeneca, Apa Efek Samping Terbanyak?


 Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengungkap sudah lebih dari 20 ribu warga DKI Jakarta divaksinasi Corona dengan vaksin AstraZeneca. Sejauh ini, belum ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) serius selama vaksinasi COVID-19 berlangsung.

Menanggapi risiko efek samping pembekuan darah pasca vaksinasi AstraZeneca, Widyastuti memastikan tidak ada perbedaan skrining yang lebih ketat dilakukan untuk melihat risiko tersebut. Sejauh ini, skrining sesuai dengan kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI seperti vaksinasi biasa.


"Kami sesuai dengan regulasi dari Kemenkes bahwa skrining dilakukan seperti halnya vaksinasi biasa, jadi kita lakukan sama, apakah itu AstraZeneca, maupun Sinovac, jadi ada meja skrining dilakukan oleh dokter melontarkan sejumlah pertanyaan bagaimana tekanan darahnya dan beberapa riwayat penyakit termasuk penyintas Corona," jelas Widyastuti dalam konferensi pers Rabu (5/5/2021).


Efek samping paling banyak dikeluhkan pasca vaksinasi AstraZeneca


Dari lebih 28 ribu warga yang divaksinasi Corona di DKI, banyak di antaranya hanya mengalami KIPI gejala ringan. Apa itu?


"Kemudian sudah ada 28 ribu lebih warga kita yang sudah memakai AstraZeneca," lanjutnya.


"Sejauh pantauan kita sampai dengan sekarang tidak ada KIPI serius walaupun ada beberapa yang menyampaikan agak meriang, demam, ada yang mengeluhkan seperti itu," beber Widyastuti.

Dalam kesempatan yang sama, Prima Yosephine, Plt Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan mengimbau warga agar tak khawatir terkait risiko pembekuan darah langka.


"Kalau mereka merasakan ada keluhan apapun itu dapat menghubungi nomor telepon dan kontak yang bisa dihubungi nanti itu yang akan dipantau apa keluhannya," imbaunya.


"Keluhan seperti itu biasa dan banyak, hampir sama seperti vaksinasi bayi, it menunjukkan ada respons imun," jelasnya.

https://movieon28.com/movies/swapping-perfect-neighbor/

Komentar

Postingan Populer