Malang Diguncang Gempa, Ini 5 Tips Hindari Risiko Cedera Saat Gempa
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7 mengguncang Malang, Jawa Timur. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa yang terjadi pada Sabtu (10/4/2021), pukul 14.00 WIB, ini tidak berpotensi menimbulkan tsunasmi.
Sementara itu di media sosial banyak netizen ramai membicarakan kepanikan yang terjadi. Sebagian juga menggunggah video atau foto kerusakan yang terjadi.
Untuk meminimalisir risiko cedera saat gempa, seseorang perlu tahu dulu apa yang sering menyebabkannya. Dikutip dari situs resmi BMKG, penyebab celaka yang paling banyak saat gempa adalah akibat kejatuhan benda. Karena itu penting untuk menjauhi hal-hal yang berisiko terjatuh, seperti lemari, lampu, dan kaca.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut tips lengkap menghindari cedera saat gempa:
1. Menjauh dari kaca, pohon, atau benda yang rentan terjatuh saat gempa.
2. Jangan panik dan berlarian saat gempa. Tunggu gempa reda sebelum mulai bergerak mencari tempat aman. Sebagian besar cedera terjadi ketika orang-orang terjatuh hilang keseimbangan saat gempa.
3. Bila di dalam ruangan, cari perlindungan dengan bersembunyi di bawah meja atau kasur. Lindungi kepala dengan benda, seperti bantal, untuk mengurangi risiko cedera bila ada benda yang terjatuh.
4. Jika berada di luar ruangan, perhatikan tempat berpijak. Hindari apabila terjadi rekahan tanah.
5. Bila sedang mengemudi, perlahan kurangi kecepatan sambil mencari tempat terbuka untuk berhenti dan matikan mesin. Hindari parkir di bawah jembatan, spanduk, gapura, tiang listrik, pohon, atau benda-benda lain yang mungkin terjatuh.
https://tendabiru21.net/movies/indignation/
Maia Estianty Dua Kali Terinfeksi COVID-19, Kenapa Bisa Terjadi Reinfeksi?
Artis Maia Estianty mengungkapkan sempat terinfeksi COVID-19 untuk kedua kalinya pada akhir Maret 2021 usai melakukan tes PCR. Ia kembali terinfeksi setelah berpelukan dengan orang yang ternyata positif COVID-19.
Sebelumnya, ia juga dikabarkan positif pada akhir Desember 2020 lalu. Hal tersebut diungkapkannya melalui akun YouTube pribadinya, MAIA ALELDUL TV.
"Walau aku biasanya sangat jaga protokol (kesehatan), tapi ternyata aku ketemu orang yang kemudian aku peluk, ternyata orang yang aku peluk ini positif. Jadi pada akhirnya aku kena meski tidak berat, ringan super ringan, alhamdulillah dua kali dikasih ringan," ujarnya.
Kenapa orang bisa dua kali terinfeksi COVID-19?
Fenomena dua kali terinfeksi COVID-19 atau reinfeksi ini masih sangat jarang terjadi. Tetapi, kemungkinan itu bisa terjadi dan semakin meningkat seiring dengan berlanjutnya pandemi.
Dikutip dari WebMD, seperti virus lainnya, virus Corona juga akan mengalami perubahan. Hal itu bisa mengubah gen virus untuk memungkinkan menyerang sel tubuh.
Perubahan itu bisa membantu virus untuk menghindari sistem kekebalan tubuh. Jika itu benar terjadi, kemungkinan orang yang sudah sembuh dari COVID-19 bisa mengalami reinfeksi, terutama yang memiliki respons kekebalan yang lemah.
Lalu, berapa lama antibodi bisa melindungi?
Sebuah penelitian di Inggris melaporkan bahwa antibodi setelah infeksi COVID-19 bisa memberikan perlindungan selama enam bulan, bahkan jika antibodi tersebut memudar seiring waktu. Dari 1.246 relawan studi yang memiliki antibodi COVID-19, hanya tiga orang yang mengalami reinfeksi tanpa ada gejala apapun.
"Itu karena tingkat antibodi tidak bisa memprediksi kemampuan seseorang untuk melawan infeksi ulang di masa depan," kata ahli onkologi dan profesor di Mayo Clinic S Vincent Rajkumar yang dikutip dari National Geographic, Sabtu (10/4/2021).
Komentar
Posting Komentar