Lia Eden Dikabarkan Meninggal, Sakit Apa?

 Sosok kontroversial Lia Aminuddin alias Lia Eden dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (9/4/2021). Tidak disebutkan apa penyebab meninggalnya pemimpin sekte 'Tahta Suci Kerajaan Tuhan' tersebut.

Catatan detikcom, Lia Eden mengaku punya riwayat diabetes. Pengakuan tersebut disampaikannya saat menghirup udara bebas di Lapas Perempuan Tangerang, 10 tahun silam.


"Usia saya sudah tua, sudah 64 tahun. Saya menderita diabetes," katanya, Jumat (15/4/2021).


Ketika itu, Lia Eden baru saja selesai menjalani hukuman sebagai terpidana kasus penodaan agama. Sekte yang ia pimpin dinyatakan sesat sehingga harus mendekam selama 2,5 tahun di penjara.


Pada Februari 2006, Lia Eden sempat dirawat di ruang rawat tahanan RS Polri Dr Sukanto Kramat Jati. Tidak disebutkan penyakit apa yang dialaminya saat itu.


Psikiater yang menangani saat itu menjelaskan, Lia Eden mejalani observasi dan pemeriksaan fungsi otak. Hasil pemeriksaan tidak diungkap, selain karena observasi memang masih berlangsung saat itu.


"Sesuai kode etik kedokteran, saya nggak bisa mengasih keterangan yang detil," kata dr Henny Riana, SpKJ, Jumat (17/2/2006).


Kabar Lia Eden meninggal beredar di Facebook dan berbagai platform media sosial. Salah satunya dikabarkan oleh Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk).


"Lia Eden (Lia Aminudin) yang sejak 1995 meyakini terus menerima bimbingan malaikat Jibril telah meninggal Jumat (9/4) lalu," demikian dikutip dari akun Facebook Sejuk, Minggu (11/4/2021).


Belakangan, unggahan tersebut dihapus dan diganti unggahan lain yang juga menginformasikan kabar Lia Eden meninggal.

https://kamumovie28.com/movies/vanity-fair/


Ahli Sebut Masyarakat Tak Perlu Ragu Divaksin Saat Puasa Ramadhan


Program vaksinasi COVID-19 tahap kedua bagi petugas pelayanan publik dan golongan masyarakat lanjut usia (lansia) masih akan dilanjutkan pada bulan Ramadhan. Adapun hal ini telah didukung oleh Fatwa MUI yang mengatakan vaksinasi COVID-19 tidak membatalkan puasa Ramadhan.

Ahli Patologi Klinik Universitas Sebelas Maret dr. Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, PhD, FISQua menyampaikan vaksinasi merupakan usaha bersama.


"Vaksinasi ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk menangani COVID-19, saya mengajak masyarakat semua agar vaksinasi ini diniatkan dengan baik semoga mendapat berkah dari Allah SWT, sehingga akhirnya membantu mengatasi pandemi," ujar dr. Tonang dalam keterangan tertulis, Minggu (11/4/2021).


Ia mengatakan secara prinsip masyarakat tidak perlu ragu vaksinasi COVID-19 di siang hari saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.


"Yang terpenting kita harus yakin bahwa kondisi kita harus fit. Kalau nanti saat puasa sudah waktunya mendapat vaksinasi, istirahat yang cukup dan jangan lupa sahur," imbaunya.


dr. Tonang menilai vaksinasi COVID-19 ini tak hanya bisa dilakukan untuk masyarakat yang sehat saja, tapi juga bisa untuk masyarakat yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).


"Bagi yang memiliki komorbid seperti diabetes, sebetulnya sebelum ada vaksinasi sudah ada petunjuk bagaimana menjalankan puasa sebagai seorang pasien diabetes. Petunjuk itu yang harus dijalani, prinsipnya tidak perlu takut untuk divaksinasi, kalau ragu berkonsultasilah dengan dokter saat tiba waktunya divaksinasi," jelas dr. Tonang.


Selain itu, dr. Tonang pun menekankan perlunya lingkungan masyarakat untuk meyakinkan pada lansia bahwa vaksinasi aman dilakukan.


"Selama proses skriningnya lolos, maka tidak masalah dan jangan ragu untuk divaksinasi. Kita juga harus bantu para lansia agar mudah mengakses lokasi vaksinasi. Apabila dua hal ini kita lakukan akan lebih mudah untuk yang lainnya," terangnya.

https://kamumovie28.com/movies/tumbledown-2/


Komentar

Postingan Populer