Kapan Gelombang Tsunami COVID-19 di India Berakhir? Ini Prediksi Ahli
Penambahan kasus baru COVID-19 di India belum menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Pada Selasa (27/4/2021), India mencatat 323.144 kasus COVID-19 baru dengan jumlah kematian mencapai 2.771 dalam sehari.
Peneliti dari Indian Institute of Technolog (IIT) membuat prediksi puncak gelombang kedua ini kemungkinan baru akan terlihat di pertengahan atau akhir Mei 2021. Saat itu kasus aktifnya diprediksi akan mencapai lebih dari 1 juta.
Profesor Maninder Agrawal dari IIT menjelaskan ia membuat prediksi berdasarkan model Susceptible, Undetected, Tested, and Removed Approach (SUTRA). Pada dasarnya model ini menghitung seberapa banyak orang yang sakit bisa bertemu dengan orang lain, tingkat paparan populasi terhadap pandemi, serta rasio kasus terdeteksi dan tidak terdeteksi.
"Puncak gelombang sekitar 14-18 Mei untuk kasus aktif dan 4-8 Mei untuk kasus infeksi baru. Nilai puncaknya sekitar 3,8 sampai 4,8 juta kasus aktif dan 340.000 sampai 440.000 kasus baru harian," kata Agrawal seperti dikutip dari Mint, Selasa (27/4/2021).
Akibat ledakan kasus COVID-19, warga India kini mulai kehabisan kasur di rumah sakit, obat-obatan, hingga tabung oksigen. Melihat penanganan pemerintah tak kunjung berimbas baik, dokter-dokter khawatir kondisi akan semakin memburuk sampai 2 minggu ke depan.
"Situasinya kritis sekarang. Pandemi ini adalah yang terburuk yang pernah kami lihat sampai sekarang. Dua minggu ke depan akan menjadi neraka bagi kami," ujar dr Shaarang Sachdev dari Rumah Sakit Khusus Perawatan Aakash, dikutip dari Sky News.
https://indomovie28.net/movies/fantasy-of-the-girls/
Ini Akibatnya Jika Miss V Tak Dikeringkan Sehabis Buang Air Kecil
Terdengar sepele, tapi ada baiknya selalu diingatkan untuk selalu mengeringkan area Miss V sehabis buang air kecil. Kelembaban di area intim bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
"Setelah buang air kecil atau membuang air besar, bersihkan vagina dengan baik dan dikeringkan dengan lap kering," pesan dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari RS Siloam Kebon Jeruk, dr Maria Ratna Andijani, SpOG, Selasa (27/4/2021).
"Kalau lembab, itu juga menyebabkan tumbuhnya kuman-kuman di vagina menjadi berlebihan," jelasnya.
Menurut dr Maria, vagina memiliki mikroorganisme jahat dan baik. Kebiasaan malas membersihkan area di sekitarnya bisa memicu pertumbuhan bakteri jahat dan mengganggu keseimbangan mikrobiologis.
Tidak kalah penting, urusan ganti celana dalam juga harus diperhatikan. Jarang mengganti celana dalam akan memicu kelembaban dan membuat pertumbuhan bakteri jahat tidak terkontrol.
"Dari pagi sampai malam baru ganti celana dalam, itu akan menumbuhkan banyak kuman jahat. Jadi diajarin kembali menjaga kebersihan vaginanya," imbuhnya.
Pastikan juga untuk mengganti celana dalam dengan milik pribadi. Mikroorganisme tiap individu berbeda-beda, saling menularkan bisa mengganggu keseimbangan.
"Jangan pinjam-pinjaman baju dalam," tegas dr Maria.
Kebanyakan Ngopi saat Sahur Berbahaya bagi Tubuh, Ini Batasannya
Kopi menjadi salah satu minuman yang paling digemari. Banyak orang memulai pagi mereka dengan meminum segelas kopi sebelum beraktivitas sepanjang hari.
Namun, banyak juga yang kesulitan untuk lepas dari minum kopi untuk memulai aktivitas bahkan disaat bulan Ramadhan. Tapi, apakah minum kopi sebelum sahur memberikan dampak yang baik bagi tubuh?
Saat berpuasa tubuh mendapatkan asupan cairan, meski begitu cadangan cairan dari tubuh tetap keluar dari urin maupun keringat. Sehingga saat puasa, seseorang dapat mengalami dehidrasi ringan, dikutip dari British Nutrition Foundation.
Hal itu membuat, sahur menjadi waktu yang penting untuk tubuh mendapatkan cairan yang cukup agar seseorang dapat bertahan menjalankan puasa sepanjang hari.
Tetapi, saat seseorang memilih untuk minum kopi saat sahur, seseorang akan mudah mengalami dehidrasi hal itu dikarenakan efek diuretik dari mengonsumsi kopi.
"Hati-hati, minum kopi saat sahur dapat berpotensi memberi efek diuresis dan menyebabkan dehidrasi. Jika tidak perlu benar-benar minum kopi, maka tidak perlu minum kopi saat sahur," kata dokter spesialis gizi klinik dr Tirta Prawita Sari, MSc, SpGK dari RS Pondok Indah.
Dikutip dari laman Healthline, sering buang air kecil adalah efek samping umum dari asupan kafein yang tinggi atau disebut efek diuretik. Hal itu disebabkan oleh efek stimulasi senyawa tersebut pada kandung kemih.
Komentar
Posting Komentar