Jabar Sumbang 1.119 Kasus, Ini Sebaran 5.833 Kasus Baru COVID-19 RI 29 April

 Pada Kamis (29/4/2021), Indonesia melaporkan penambahan 5.833 kasus baru COVID-19. Total pasien terkonfirmasi saat ini 1.662.868 kasus COVID-19.

Jawa Barat mencatatkan kasus harian tertinggi yaitu 1.119 kasus, disusul DKI Jakarta dengan 987 kasus.


Detail perkembangan virus Corona Kamis (29/4/2021), adalah sebagai berikut:


Kasus positif bertambah 5.833 menjadi 1.662.868

Pasien sembuh bertambah 6.015 menjadi 1.517.432

Pasien meninggal bertambah 218 menjadi 45.334.

Tercatat sebanyak 75.820 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 66.295.


Sebaran 5.833 kasus baru Corona Indonesia pada Kamis (29/4/2021), sebagai berikut:


Jawa Barat: 1.119 kasus

DKI Jakarta: 987 kasus

Jawa Tengah: 592 kasus

Riau: 579 kasus

Jawa Timur: 325 kasus

Sumatera Barat: 281 kasus

DI Yogyakarta: 259 kasus

Bangka Belitung: 238 kasus

Kalimantan Timur: 145 kasus

Bali: 132 kasus

Kepulauan Riau: 118 kasus

Sumatera Selatan: 117 kasus

Banten: 110 kasus

Kalimantan Barat: 99 kasus

Lampung: 97 kasus

Jambi: 92 kasus

Aceh: 82 kasus

Sumatera Utara: 67 kasus

Kalimantan Selatan: 65 kasus

Kalimantan Tengah: 62 kasus

Sulawesi Tengah: 51 kasus

Bengkulu: 44 kasus

Nusa Tenggara Barat: 36 kasus

Nusa Tenggara Timur: 32 kasus

Sulawesi Selatan: 27 kasus

Papua Barat: 21 kasus

Papua: 18 kasus

Kalimantan Utara: 13 kasus

Gorontalo: 12 kasus

Sulawesi Tenggara: 8 kasus

Sulawesi Utara: 5 kasus

Sulawesi Barat: 0 kasus

Maluku: 0 kasus

Maluku Utara: 0 kasus

https://trimay98.com/movies/angel-on-fire/


Takjil Bersantan Jadi Santapan Buka Puasa? Catat Batasannya


- Takjil merupakan makanan ringan wajib yang harus ada saat berbuka puasa. Rasanya, berbuka menjadi kurang afdol jika tidak tersedia takjil di meja makan.

Hanya saja, kebanyakan takjil yang dihidangkan dan tersedia di Indonesia merupakan makanan tidak sehat yang mengandung tinggi gula dan santan, contohnya adalah kolak.


Siapa yang ingin melewatkan kolak di bulan Ramadhan? Makanan mengandung santan ini memang merupakan makanan khas di bulan suci ini. Selain rasanya yang enak, isiannya yang beraneka ragam membuat hidangan ini digemari banyak orang.


Akan tetapi, perlu diingat bahwa hidangan yang mengandung santan bisa berdampak buruk jika dikonsumsi secara berlebihan. Sebab, santan bisa berpotensi menjadi lemak jenuh.


Apabila dikonsumsi terlalu banyak, maka bisa menyebabkan masalah pencernaan. Bahkan, efek jangka panjangnya bisa menyebabkan obesitas dan diabetes.


"Takjil-takjil kan banyak yang bersantan, sementara kalau lemaknya tinggi akhirnya pencernaan jadi nggak terlalu bagus," kata dokter spesialis gizi dr Diana F Suganda, SpGK, MKes dari Rumah Sakit Pondok Indah beberapa waktu yang lalu.


"Kalau banyak lemak, kalorinya juga tinggi dan dalam jangka panjang bisa membuat obesitas, dan seharian (perut) sudah kosong tiba-tiba dikasih lemak kan itu susah dicerna. Biasanya kalau langsung lemak akhirnya kembung dan nggak nyaman perutnya," jelasnya


Namun, dr Diana juga tidak melarang untuk menghindari makanan seperti kolak untuk berbuka puasa. Akan tetapi menurutnya, saat membatalkan puasa sebaiknya dengan air putih terlebih dahulu, kemudian dengan buah-buahan untuk menaikkan gula darah.


Setelahnya, baru boleh mengonsumsi makanan santan dengan porsi terbatas, seperti setengah gelas saja. Ingat, konsumsi santan yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan

https://trimay98.com/movies/xxx/

Komentar

Postingan Populer