Hati-hati! 4 Kesalahan Saat Senam Kegel Ini Bisa Sebabkan Masalah
Salah satu jenis latihan favorit para ibu-ibu hamil adalah senam kegel. Pasalnya, senam kegel memang memiliki manfaat penting untuk otot pinggul. Selain itu, senam ini juga dapat melatih kekuatan area intim.
Hanya saja, banyak ibu-ibu yang tidak menyadari kesalahan umum yang sering kali dilakukan saat sedang senam kegel. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh asisten profesor di Clinical Obstetrics and Gynecology, Pamela Levin, MD dalam laman Pennmedicine.
"Banyak wanita yang mengira mereka melakukan senam kegel dengan benar, padahal sebenarnya tidak," kata Dr Levin, dikutip dari HaiBunda.
Salah satu kesalahan umum yang kerap dilakukan saat sedang senam kegel adalah saat menekan otot yang salah. Saat tangan diletakkan di perut dan otot perut menjadi kencang, maka sebenarnya itu merupakan tempat yang salah.
Selain itu, kesalahan tersebut juga dapat dirasakan pada saat bokong terasa menegang dan menurun. Disebutkan oleh Dr Levin, kebanyakan wanita yang melakukan senam kegel justru tidak mengontraksikan ototnya.
"Beberapa orang mengira mereka melakukannya dengan benar, yakni dengan mendorong dan bukan squeezing," jelasnya.
Ternyata, melakukan kesalahan-kesalahan tersebut justru akan menyebabkan masalah di kemudian hari, seperti masalah kesulitan buang air kecil.
Dikutip dari Pelvicorganprolapsesupport, apabila kontraksi dasar panggul saat senam kegel tidak dilakukan dengan benar, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya masalah panggul. Bahkan, bisa memperburuk kondisinya jika melakukan kontraksi otot panggul tanpa mengikuti program latihan otot dasar panggul yang benar.
Padahal, senam kegel merupakan jenis latihan kontraksi terisolasi dari otot panggul yang menarik dan mengangkat perineum atau area antara vagina dan anus yang seharusnya bisa melatih area tersebut untuk bergerak ke atas dan ke dalam.
Lalu, apa saja sih kesalahan umum lainnya yang sering kali dilakukan saat senam kegel?
KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA
https://maymovie98.com/movies/lights-out/
Pesan Ahli Agar Tak Tertular Mutasi 'Eek' COVID-19 yang Sudah Masuk RI
Di tengah persiapan olimpiade musim panas, Jepang dihebohkan dengan merebaknya varian 'Eek' atau mutasi virus Corona E484K. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan menyebut mutasi ini sudah ditemukan pada satu kasus.
Kepada detikcom, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandrio menjelaskan, mutasi E484K di Indonesia ini ditemukan pada salah satu pasien COVID-19 dengan infeksi varian B117 asal Inggris.
Mutasi E484K memang ditemukan pada sejumlah varian virus Corona, termasuk varian B117 dari Inggris, B1351 asal Afrika Selatan, dan P1 dari Brasil. Hingga kini pencarian mutasi-mutasi termasuk E484K atau varian Eek masih diupayakan di Indonesia.
Menurut Prof Amin, E484K berpotensi menyebabkan virus Corona menular dan menyebar lebih cepat. Bahkan ia khawatir, vaksin Corona yang ada tak mempan lagi alias berkurang efektivitasnya melawan mutasi Corona E484K.
Dikutip dari Reuters, 12 dari 36 kasus COVID-19 di Jepang mengandung mutasi E484K. Para pasien tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri maupun kontak dengan orang yang habis bepergian dalam 2 bulan terakhir.
Penularan virus Corona dengan mutasi tertentu memang tidak selalu berasal dari kasus import, yakni datang dari luar negeri. Ketika virus dengan mutasi tersebut sudah bersirkulasi di suatu negara, maka transmisi atau penularan domestik sangat mungkin terjadi.
Pakar mikrobiologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo menjelaskan, tak tertutup kemungkinan penularan mutasi baru yang ditemukan di Jepang berasal dari kontak dengan pasien tanpa gejala COVID-19 atau orang tanpa gejala (OTG).
Komentar
Posting Komentar