Duh, Variasi Bercinta yang Satu Ini Ternyata Berbahaya bagi Wanita
- Bercinta merupakan bagian terbaik dari sebuah hubungan. Tidak hanya bisa mempererat hubungan pasangan, bercinta juga dapat memenuhi dorongan seksual para pasangan agar hubungan tetap hangat dan pasangan tetap terkoneksi dengan satu sama lain.
Selain itu, saat bercinta para pasangan juga bisa saling menjelajah dan semakin mengenal tubuh satu sama lain, apalagi dengan adanya berbagai variasi bercinta yang bisa dicoba dan bisa membantu sesi bercinta menjadi semakin 'panas'.
Akan tetapi, variasi seks tertentu ternyata secara tidak disadari dapat berbahaya, terutama bagi wanita. Menurut sebuah studi, variasi doggy style merupakan posisi yang bisa membahayakan wanita. Kristi Latham, dokter di Physical Therapy dan pendiri klinik Beyond and Wellness, salah satu posisi bercinta yang populer ini dapat menyebabkan terjadinya cedera.
"Vagina wanita bisa robek jika (penis) pasangannya masuk dalam posisi yang salah," kata Kristi, dikutip dari laman India TV News.
Meski cedera bisa saja terjadi pada posisi bercinta apa saja, hal ini lebih mungkin terjadi karena doggy style merupakan salah satu posisi di mana wanita tidak memiliki kontrol terhadap gerakan bercinta, sehingga angle yang salah dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera.
Cedera pada vagina tentunya akan membuat wanita merasa nyeri dan menjadi tidak nyaman. Mengutip evoke, doggy style ternyata juga bisa berbahaya bagi pria, lho. Pria juga bisa mengalami cedera saat bercinta dengan posisi ini. Menurut sebuah studi di Journal of Impotence Research, doggy style bisa meningkatkan risiko cedera penis.
Sebanyak 41 persen cedera penis yang dilaporkan di studi tersebut terjadi saat bercinta dengan posisi doggy style. Di sisi lain, pada posisi bercinta yang kerap dianggap membosankan, yakni missionary, justru hanya sebanyak 25 persen pria mengalami cedera penis pada posisi tersebut.
https://maymovie98.com/movies/ritual-3/
Sering Ngegas Saat Kesal Ternyata Baik untuk Kesehatan Loh
- Mengumpat atau mengeluarkan cacian, makian, kekesalan, dengan kata-kata yang kasar karena marah ternyata tak selalu berdampak buruk. Penelitian menunjukkan bahwa ada kalanya mengumpat atau mengutuk dapat berefek baik untuk kesehatan.
"Mengumpat dapat memiliki efek yang benar-benar membebaskan saat kita merasa frustrasi. Mengucapkan kata kasar dapat berdampak langsung menenangkan pada emosi sulit yang mungkin kita alami," kata Dr. Raffaello Antonino, psikolog konseling dan direktur klinis dan pendiri Therapy Central, kepada Healthline.
Para peneliti di Universitas Keele, Inggris, menemukan bahwa mengumpat mampu meredam rasa sakit. Dalam studi yang diterbitkan di The Journal of Pain 2011 silam, mengumpat saat mengalami hal yang menyakitkan dapat memicu respons 'fight or flight' pada tubuh kita.
"Jika digunakan dengan tepat, mengumpat dapat menjadi pereda nyeri jangka pendek yang efektif, jika, misalnya, Anda berada dalam situasi di mana tidak ada akses ke perawatan medis," sebut Dr. Richard Stephens, dosen senior psikologi di Universitas Keele dan rekan penulis studi tersebut.
Namun mengumpat juga punya konsekuensi. Jika terlalu sering dilakukan, efeknya akan berkurang. Peneliti menyimpulkan mengumpat akan berdampak paling besar bila digunakan lebih jarang.
Orang sering mengumpat ketika mereka stres, dihadapkan pada tantangan, atau mengalami peningkatan aktivasi sistem saraf simpatik mereka. Ketika orang mengumpat, mereka mengalami pelepasan, baik kecil atau signifikan, dalam tekanan fisiologis dan psikologis.
Siapa di sini yang merasa lebih lega ketika mengumpat saat jari kakinya tersandung ujung meja? Kata peneliti, hal itu terjadi karena mengumpat bisa menjadi pereda nyeri yang efektif dan tanpa efek samping. Betapa menyenangkan!
Sumpah serapah juga dapat membantu kita mengatasi emosi yang meluap-luap. Para ahli mengatakan mengutuk bisa bertindak sebagai mekanisme penanggulangan berbagai kejadian buruk yang dialami seseorang.
"Cara kerja sumpah serapah ini sebagai salah satu cara mengendalikan stres saat mengalami situasi yang sulit, terutama yang sedikit atau tidak dapat kita kendalikan," ujar Antonio.
Dengan kata lain, mengucapkan beberapa kata umpatan saat ada hal buruk memang tidak secara langsung membuat situasi lebih baik, tetapi akan memberi kita jeda untuk membantu kita menghadapi ketegangan.
Jadi, apa hal yang menyebalkan sehingga membuatmu mengumpat hari ini?
Komentar
Posting Komentar