Duh, Vaksin Dikhawatirkan Tak Ampuh Lawan COVID-19 Versi Tahun Depan

 - Laju vaksinasi COVID-19 untuk populasi lansia di Indonesia masih tergolong lambat. Pasalnya, dari target 21,6 juta lansia yang divaksinasi hingga saat ini baru sekitar 1,5 juta saja yang telah menerima vaksin Corona.

Menurut Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr Maxi Rein Rondonuwu, salah satu penyebabnya adalah masih banyak anggota keluarga yang merasa khawatir apabila orang tuanya disuntik vaksin Corona.


"Memang pada umumnya kekhawatiran itu justru bukan pada lansia, tapi pada anak-anaknya," kata dr Maxi dalam dialog di kanal Youtube FMB9, Rabu (31/3/2021).


"Saya mendapat banyak WA dari teman-teman dinkes, seperti di DKI sudah datang door to door ke apartemen-apartemen sudah janjian (untuk vaksinasi). Tapi, ketika datang hanya 25 persen saja yang mau, karena kebanyakan yang diproteksi anak-anaknya," tambahnya.


dr Maxi pun menjelaskan masyarakat tak perlu khawatir apabila orang tuanya divaksinasi COVID-19, karena vaksin ini aman. Contohnya, seorang lansia berusia 104 tahun di Bogor yang sudah menerima vaksin dan tidak terjadi apa-apa.


"Ada yang usia 100 tahun lebih, suntik (vaksin Corona) tidak apa-apa," ujarnya.


"Umur yang paling tua disuntik itu 104 tahun, rata-rata 80-an tahun itu nggak ada apa-apa untuk lansia, KIPI-nya sangat sedikit," jelasnya.


Oleh karena itu, lansia sangat dianjurkan untuk disuntik vaksin Corona. Pasalnya, kata dr Maxi, vaksinasi dapat melindungi mereka dari risiko kematian apabila terkena COVID-19.


"Orang tua ini perlu kita lindungi, harus kita proteksi, untuk mendapat vaksinasi, sehingga kalau kena COVID itu aman. Orang tua itu 50 persen case fatality rate-nya kalau kena COVID," tuturnya.

https://maymovie98.com/movies/victoria-the-great/


Duh, Variasi Bercinta yang Satu Ini Ternyata Berbahaya bagi Wanita


- Bercinta merupakan bagian terbaik dari sebuah hubungan. Tidak hanya bisa mempererat hubungan pasangan, bercinta juga dapat memenuhi dorongan seksual para pasangan agar hubungan tetap hangat dan pasangan tetap terkoneksi dengan satu sama lain.

Selain itu, saat bercinta para pasangan juga bisa saling menjelajah dan semakin mengenal tubuh satu sama lain, apalagi dengan adanya berbagai variasi bercinta yang bisa dicoba dan bisa membantu sesi bercinta menjadi semakin 'panas'.


Akan tetapi, variasi seks tertentu ternyata secara tidak disadari dapat berbahaya, terutama bagi wanita. Menurut sebuah studi, variasi doggy style merupakan posisi yang bisa membahayakan wanita. Kristi Latham, dokter di Physical Therapy dan pendiri klinik Beyond and Wellness, salah satu posisi bercinta yang populer ini dapat menyebabkan terjadinya cedera.


"Vagina wanita bisa robek jika (penis) pasangannya masuk dalam posisi yang salah," kata Kristi, dikutip dari laman India TV News.


Meski cedera bisa saja terjadi pada posisi bercinta apa saja, hal ini lebih mungkin terjadi karena doggy style merupakan salah satu posisi di mana wanita tidak memiliki kontrol terhadap gerakan bercinta, sehingga angle yang salah dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera.


Cedera pada vagina tentunya akan membuat wanita merasa nyeri dan menjadi tidak nyaman. Mengutip evoke, doggy style ternyata juga bisa berbahaya bagi pria, lho. Pria juga bisa mengalami cedera saat bercinta dengan posisi ini. Menurut sebuah studi di Journal of Impotence Research, doggy style bisa meningkatkan risiko cedera penis.


Sebanyak 41 persen cedera penis yang dilaporkan di studi tersebut terjadi saat bercinta dengan posisi doggy style. Di sisi lain, pada posisi bercinta yang kerap dianggap membosankan, yakni missionary, justru hanya sebanyak 25 persen pria mengalami cedera penis pada posisi tersebut.

https://maymovie98.com/movies/taste-of-love-3d/

Komentar

Postingan Populer