Cerita Remaja dengan Gigi Dikunci, 2 Minggu Cuma Minum Susu dan Obat Maag

  Viral di media sosial cerita remaja asal Pontianak dipasang kunci gigi hingga tak makan selama berminggu-minggu. Ia mengaku hanya minum susu di dua pekan terakhir, sebelum kunci giginya kembali dibuka.

Laurensia yang biasa dipanggil Oika ini bercerita, giginya harus dikunci lantaran patah akibat kecelakaan. Tak hanya bagian gigi, rahangnya juga harus dioperasi agar kembali ke kondisi normal.


"Jadi ceritanya tiga minggu yang lalu aku kecelakaan, itu bikin rahang aku patah, gigi juga patah, terus bibir juga sempat koyak, dagu juga dijahit, koyak," demikian tulis caption video viral di akun TikTok @oika, dikutip Sabtu (3/4/2021) atas izin yang bersangkutan.


"Kenapa dipasang kunci soalnya gigi aku gara-gara kecelakaan, rahang yang bawah tuh ketarik ke dalem. Dioperasi lah gara-gara rahang patah, selesai dioperasi langsung dikunci, tujuannya biar rahangnya itu balik lagi ke depan gitu lho," bebernya.


Selama gigi dikunci, Oika tak makan nasi sama sekali. Bahkan, pasca operasi rahang, dirinya sempat terpaksa minum lewat selang yang mengalir melalui hidung.


Ia sempat disarankan dokter untuk makan bubur lebih dulu dengan memakai sedotan. Namun, ia lebih memilih minum susu, diselingi dengan obat maag untuk mengatasi kemungkinan asam lambung karena tak ada asupan makanan.


"Sebenarnya boleh makan bubur lewat sedotan, tapi akunya nggak mau. Jadi aku lebih milih minum susu selama dua minggu, tapi dibantu sama obat maag jadi nggak sakit maag," ceritanya.


Saat dikonfirmasi detikHealth, Oika mengaku sampai turun dua kilo saat dua minggu tak makan nasi. Sewaktu-waktu, ia masih menyempatkan mengonsumsi oat yang mudah masuk mulut untuk meredakan rasa laparnya.


"Biasanya kalau sudah laper banget aku minum energen atau oat gitu. Nggak melulu susu sih, biasanya juga minum jus. Untungnya selama dua minggu nggak pernah sakit maag sampe yang parah banget," bebernya.


Remaja berusia 17 tahun ini menyebut pemasangan kunci di giginya disebut dokter intermaxillary fixation. Ia juga tak menyangka videonya bisa viral karena tak memiliki ekspektasi apapun saat mengunggah video tersebut.


"Jujur nggak nyangka banget sih bakal serame ini, sama sekali nggak expect, soalnya waktu buat video itu kaya iseng-iseng doang. Terus tiba-tiba viral," tutur Oika.


Kondisinya kini sudah berangsur membaik pasca kunci gigi dilepas dan mulai kembali makan meski belum bisa mengunyah dengan baik. "Sementara ini masih makan yang lunak-lunak kaya bubur atau nasi tapi harus dipakai kuah biar gampang nelennya," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/movies/the-infiltrator-2/


Long COVID Bisa Diidap Pasien Gejala Ringan, Ini Kata Dokter Paru


Pada beberapa kasus, pasien COVID-19 mengalami gejala berkepanjangan meski telah dinyatakan negatif COVID-19. Rupanya tak hanya diidap lansia atau pengidap penyakit komorbid, 'Long COVID' bisa dialami pasien bergejala COVID ringan.

Dokter spesialis paru dr Diah Handayani, SpP(K) menyebut, isu long COVID di Indonesia hingga kini kerap dianggap sebagai upaya menakut-nakuti.


Padahal, kondisi ini benar-benar ada dan bisa berimbas pada beragam organ tubuh. Di antaranya, masalah paru-paru dan kardiovaskular yang baru timbul setelah pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19.


"Bukan mengada-ngada, tapi ini sindrom yang menyeluruh. Bisa saja tidak hanya 1 (gejala), tapi banyak. Bisa multiple," ujarnya dalam webinar Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Sabtu (3/4/2021).


Menurutnya selama ini, pasien COVID-19 langsung terkesan aman jika gejala yang dialami ringan. Namun, gejala berkepanjangan bisa timbul tak hanya pada orang-orang dengan riwayat penyakit paru, melainkan pula orang yang hanya menjalani isolasi mandiri di rumah.

https://cinemamovie28.com/movies/the-infiltrator/

Komentar

Postingan Populer