Alami Mual saat Puasa? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

 Saat menjalankan puasa tubuh seringkali tidak bertenaga, terasa lemas, bahkan mual-mual. Hal tersebut merupakan hal yang umum dan normal dialami banyak orang.

Namun, saat rasa mual menyerang hal itu terasa sangat mengganggu dan membuat was-was karena takut menyebabkan muntah sehingga membatalkan puasa. Sebenarnya, apa sih yang membuat tubuh alami mual-mual saat berpuasa?


Dikutip dari Healthline, mual-mual saat dapat disebabkan oleh penumpukan asam lambung atau kontraksi perut yang disebabkan oleh rasa lapar karena tidak makan.


Untuk membantu memecah makanan, perut menghasilkan asam klorida. Jika seseorang dalam keadaan perut kosong karena tidak makan dalam waktu lama, asam tersebut dapat menumpuk di perut dan berpotensi menyebabkan refluks asam dan mual.


Kondisi mual-mual juga dapat terjadi karena kurangnya waktu tidur, dikutip dari Healthline. Saat menjalankan puasa Ramadhan, beberapa orang mungkin mengalami perubahan pola tidur untuk menyesuaikan dengan waktu sahur sehingga dapat kekurangan waktu tidur.


Selain perut yang kosong dan kurang tidur, penyebab mual saat berpuasa lainnya adalah dehidrasi. Healthline menyebutkan, mual merupakan pertanda tubuh mengalami dehidrasi. Rasa mual itu juga akan diikuti dengan kondisi tubuh yang sangat lelah, pusing, atau bingung.


Menurut British Nutrition Foundation, kebanyakan orang akan mengalami dehidrasi ringan saat berpuasa Ramadhan. Dehidrasi ringan merupakan kondisi yang tidak berbahaya, namun jika mengalami gejala dehidrasi parah segera carilah pertolongan.

https://indomovie28.net/movies/xxx-state-of-the-union/


Cara Mengatasi Rasa Mual saat Puasa Ramadhan


Saat berpuasa tubuh tidak akan mendapatkan asupan makanan dan minuman selama lebih dari 12 jam. Sehingga untuk mengatasi dan menghindarkan tubuh dari rasa mual adalah dengan memberikan nutrisi yang cukup dan tepat bagi tubuh, berikut ini daftarnya, dikutip dari British Nutrition Foundation.


1. Minuman seperti jus atau smoothie rendah gula

2. Sup kaldu dengan protein (lentil, kacang-kacangan) atau karbohidrat (nasi, pasta)

3. Makanan kaya protein, seperti ikan dan daging tanpa lemak

4. Makanan kering, seperti kurma, aprikot, dan kismis.


'Triple Mutation' Corona India Juga Bisa Muncul di RI, Ini Pemicunya


'Triple mutation' Corona B1618 belakangan menjadi kekhawatiran para ahli India, di tengah tsunami kasus COVID-19. Pasalnya, varian Corona dengan tiga mutasi ini adalah turunan dari mutan ganda yang dinilai lebih 'ganas' dan kebal antibodi pasca vaksin.

Selain itu, Corona B1618 juga diyakini ilmuwan mampu mengelabui tes PCR, sehingga tak mampu dideteksi. Guru Besar Universitas Airlangga Prof Chairul A Nidom menyebut bukan mustahil jika varian dengan tiga mutasi seperti Corona B1618 di India, bisa muncul di Indonesia.


Apa sih memangnya yang membuat virus Corona menjadi ganas?

"Perlu kita ketahui bahwa asam amino yang menyusun virus ada 3 macam yaitu asam amino yg bersifat asam (acidic amino acid), yang bersifat basa (basic amino acid) dan yang bersifat netral (neutral amino acid)," jelas Prof Nidom kepada detikcom Rabu, (28/4/2021).


"Jika asam amino asam mutasi menjadi asam amino basa atau asam amino yg netral atau sebaliknya; maka struktur tubuh virus pasti berubah, nah perubahan ini, bila bagian yg menimbulkan keganasan, maka virusnya menjadi ganas, dan begitu juga sebaliknya," lanjutnya.


Prof Nidom menegaskan, mutasi Corona yang mungkin ganas di negara lain, belum tentu memiliki karakteristik serupa saat masuk Indonesia. Bisa menjadi lebih jinak, atau memang lebih ganas.


Maka dari itu, Prof Nidom menjelaskan pentingnya menguji obat atau vaksin terhadap karakteristik mutasi atau virus baru, sehingga vaksin Corona yang kemudian digunakan bisa diyakini efektif melawan mutasi Corona yang terus bermunculan.

https://indomovie28.net/movies/red-zone/

Komentar

Postingan Populer