Ada WNI yang Terinfeksi Gelombang Kedua COVID-19 di India, Begini Kondisinya

  India saat ini kewalahan menghadapi gelombang tsunami COVID-19 yang setiap hari bisa menghasilkan lebih dari 300.000 kasus baru. Rumah sakit ramai menolak pasien karena kapasitasnya sudah penuh, menimbulkan dampak banyak korban jiwa berjatuhan.

Di tengah krisis yang terjadi, diketahui setidaknya ada dua warga negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi di India. Hal ini disampaikan oleh mahasiswa asal Indonesia di Jawaharlal Nehru University, Mohammad Agoes Aufiya.


"Sejauh ini saya mendapatkan informasi untuk rekan mahasiswa ada satu orang di gelombang kedua ini yang terinfeksi. Namun sepertinya sudah recovery dengan gejala yang ringan," kata Agoes dalam konferensi yang disiarkan Forum Merdeka Barat 9, Kamis (29/4/2021).


"Lalu terakhir saya juga mendapat informasi ada satu teman saya juga WNI yang terinfeksi gelombang kedua. Alhamdulillah sekali lagi dengan gejala cukup ringan sehingga hanya perawatan di rumah," lanjutnya.


Agoes menjelaskan WNI yang terinfeksi menerima rekomendasi obat-obatan dan vitamin dari dokter. Mereka juga diawasi oleh aplikasi dari pemerintah India yang bisa melacak data status infeksinya.


"Kalau sudah negatif akan dinonaktifkan statusnya sebagai orang terinfeksi," kata Agoes.

https://trimay98.com/movies/the-amazing-spider-man/


Seganas Apa Tsunami COVID-19 di India? Ini Cerita Mahasiswa RI di New Delhi


Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) kini berada di tengah gelombang besar tsunami COVID-19. Mereka menjadi saksi mata dari ledakan kasus, masyarakat berebut rumah sakit, hingga korban COVID-19 bergelimpangan.

Seorang WNI yang merupakan mahasiswa Jawaharlal Nehru University (JNU), Mohd. Agoes Aufiya menjelaskan, berita-berita yang beredar seputar ledakan kasus COVID-19 di India adalah nyata.


Ia menyebut, dalam laporan 24 jam terakhir, India masih memecahkan rekor kasus COVID-19 dengan total pasien terkonfirmasi 379 ribu orang.


"Ketersediaan COVID-19 ICU bed rumah sakit yang ada di kota New Delhi untuk tempat tidur ICU dari 4.821 yang tersedia, yang sudah digunakan atau terpakai yaitu 4.803 sehingga hanya 18 tempat tidur ICU yang tersisa," ujarnya dalam diskusi daring, Kamis (29/4/2021).


Ia menyebut, tak sedikit pasien COVID-19 yang sudah kritis tak kunjung mendapatkan penanganan rumah sakit sampai meninggal dunia.


"Memang banyak sekali warga India, terutama di kota New Delhi mencoba melakukan perawatan di rumah sakit ini sudah overload, tidak bisa menampung lagi," imbuh Agoes.


Nasib WNI di India

"Sejauh ini kita memiliki grup Whatsapp yang dikelola Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di New Delhi. Di sanalah kita berbagi informasi. Sebelumnya, KBRI sudah menerbitkan surat imbauan pada WNI di rumah dan menaati protokol kesehatan," ujar Agoes.


Perihal kebutuhan logistik, Agoes merasa WNI dalam kebutuhan aman. Meski sedang lockdown, mereka masih diperbolehkan keluar rumah untuk membeli kebutuhan makanan di toko-toko dekat rumah.


Cara lainnya, mereka bisa memesan makanan untuk diantar ke rumah.


"Sekarang (lockdown) diperpanjang 27 April-3 Mei. Sepertinya akan terus berlanjut jika kasus terus meningkat. Tidak semua orang bisa keluar dari rumah, hanya beberapa penting saja seperti membeli sembako, sayur-sayuran, buah-buahan. Kalau ingin keluar rumah harus menggunakan e-Pass atau izin tertentu diperkenankan pemerintah," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/lala-land/

Komentar

Postingan Populer