Mi Mix 4 Pro Max Bakal Jadi HP Lipat Pertama Xiaomi

  Bocoran terbaru HP lipat Xiaomi muncul dari Ross Young, pendiri perusahaan penelitian Display Supply Chain Consultant, yang menyebut HP tersebut bakal bernama Mi Mix 4 Pro Max.

Menurut Young, HP lipat pertama Xiaomi akan bernama Mi Mix 4 Pro Max, yang tampaknya bakal memakai layar yang terlipat ke luar seperti Huawei Mate XS, demikian dikutip detikINET dari Gizchina, Kamis (4/3/2021).


Layar Mi Mix 4 Pro Max ini bakal dipasok oleh China Star Optoelectronics Technology (CSOT), yang merupakan perusahaan subsider dari TCL. Dalam keadaan terlipat, Young menyebut layar ponsel ini bakal berukuran 6,38 inch.


Rumor ini berbeda dengan yang sebelumnya beredar, yang menyebutkan kalau layar untuk ponsel layar lipat Xiaomi bakal dipasok oleh Samsung. Menurut Young, layar dari Samsung ini baru akan dipakai di ponsel layar lipat Xiaomi yang selanjutnya.


Xiaomi sendiri pertama memamerkan prototipe ponsel layar lipat sejak 2019. Namun sampai saat ini mereka belum merilis produk tersebut ke publik.


Nah, soal masuknya ponsel layar lipat ini ke lini Mi Mix terbilang sejalan dengan strategi Xiaomi sejak pertama merilis Mi Mix. Yaitu menggunakan lini tersebut untuk memamerkan teknologi terbaru ke konsumen, atau malah bisa dibilang produk yang eksperimental.


Sebelumnya Xiaomi sudah pernah mendaftarkan paten untuk beberapa desain yang tampaknya bakal dipakai di ponsel layar lipat mereka. Seperti desain ponsel dengan kamera pop-up, menggunakan dua layar, dan terakhir, mirip dengan Samsung Galaxy Fold.


Ponsel layar lipat Xiaomi ini kabarnya akan dirilis dalam waktu dekat, kemungkinan pada Maret 2021 ini dan bakal dijual dengan harga yang relatif terjangkau dibanding ponsel layar lipat pabrikan lainnya.

https://trimay98.com/movies/the-way-way-back/


Ilmuwan: Oksigen Akan Langka, Bumi Jadi Berbahaya!


Makhluk hidup berkeliaran di Bumi dengan oksigen yang berlimpah untuk bernapas. Namun kekayaan oksigen ini menurut ilmuwan tidak bersifat selamanya atau abadi. Pernah terjadi di masa silam dan diprediksi terjadi lagi pada masa depan.

Kabar baiknya, salah satu pertanda kiamat menurut sains ini tidak akan terjadi dalam waktu miliaran tahun lagi. Akan tetapi jika fenomenanya sudah muncul, maka penurunan kadar oksigen akan berlangsung cepat dan membuat kehidupan sekarat.


Pada sekitar 2,4 miliar tahun silam, peristiwa serupa disebut pernah terjadi dengan sebutan Great Oxidation Event (GOE). Oksigen di atmosfer bukanlah 'fasilitas' abadi di dunia yang bisa ditinggali seperti Bumi.


Dalam penelitiannya yang telah dipublikasikan di jurnal Nature, dibuat simulasi dengan berbagai variabel termasuk proses geologi dan biologis di Bumi serta yang paling penting, aktivitas Matahari.


Pada saat Matahari semakin panas sinarnya pada 1 miliar tahun dari sekarang, level karbondioksida mulai anjlok karena rusak menyerap panas. Lapisan ozon pun terbakar. Akibatnya, tanaman yang mengandalkan CO2 akan menderita dan oksigen yang mereka hasilkan pun jadi merosot.


Dalam waktu 10 ribu tahun sesudahnya, level CO2 akan turun drastis sehingga tanaman punah. Akibatnya, oksigen pun perlahan habis dan makhluk hidup lenyap. Simulasi itu juga menunjukkan level metana meningkat. Planet Bumi pun hanya akan ditinggali oleh bakteri.


"Penurunan oksigen akan sangat-sangat ekstrim. Kita berbicara soal sejuta kali kandungan oksigen yang lebih rendah daripada saat ini," ujar Chris Reinhard, salah satu peneliti dari Georgia Institute of Technology yang dikutip detikINET dari Science Alert, Jumat (5/3/2021).


Matahari sendiri diprediksi akan mulai memanggang Bumi pada 2 miliar tahun lagi. Tapi penurunan oksigen itu yang diramal akan lebih dulu membuat makhluk hidup menderita. Sekali lagi, hal ini masih berupa prediksi berdasarkan simulasi sains.

https://trimay98.com/movies/the-way-back-2/

Komentar

Postingan Populer