Fitur Baru WhatsApp Masuk Indonesia: Mute Video
Fitur baru digelontorkan oleh WhatsApp, yaitu mute video. Pembaharuan versi 2.21.3.13 ini sudah bisa dinikmati oleh para pengguna ponsel Android dan juga sudah masuk Indonesia, tinggal melakukan update. Akan tetapi belum ada informasi kapan akan menyambangi sistem operasi iOS di iPhone.
"Buat mata Anda, bukan untuk telinga Anda. Sekarang Anda bisa mute audio di video-video Anda sebelum menambahkannya ke Status atau mengirimkannya di chat. Saat ini tersedia di Android," demikian pengumuman dari WhatsApp melalui Twitter.
Seperti dikutip detikINET dari BGR, Rabu (3/3/2021), fitur baru WhatsApp ini pertama kali dibocorkan oleh WABetaInfo bulan silam. Jadi seperti apa fungsinya? Sesuai namanya, fitur baru WhatsApp ditujukan untuk meniadakan suara di video yang akan dikirim oleh pengguna.
Selama ini, pengguna WhatsApp tidak dapat mute video yang bakal dikirim lewat chat ataupun diposting ke Status mereka. Bila ingin menghilangkan audio pun terpaksa menggunakan aplikasi pihak ketiga. Padahal cukup banyak yang hanya ingin kirim video, tidak disertai audio.
Ini berbeda dengan Instagram. Media sosial yang juga dimiliki Facebook ini mampu membungkam suara pada video baik saat diposting di Stories maupun dikirim via Direct Message.
Nah karena sudah diluncurkan, pemakai WhatsApp bisa langsung menghilangkan suara di video yang akan dikirim pada pengguna lainnya. Caranya sangat mudah.
Jadi jika telah melakukan update, pengguna akan melihat ikon speaker di samping durasi dan detail video yang bakal dikirim. Nah jika user mengklik ikon tersebut, WhatsApp bakal me-mute video. Maka, tayangan akan terkirim atau terpajang di status tanpa suara apapun.
https://trimay98.com/movies/this-transient-life/
Pertama di Dunia, COVID-19 Bermutasi di Bayi Baru Lahir
Untuk pertama kalinya di dunia, COVID-19 dilaporkan bermutasi di tubuh bayi baru lahir. Bayi ini lahir dari seorang wanita dengan status suspect COVID-19.
Para dokter melakukan operasi caesar darurat untuk melahirkan bayi tersebut. Hasil tes darah bayi malang ini memastikan kadar oksigennya rendah. Dokter juga melakukan uji swab tenggorokan dan hasilnya menunjukkan bahwa ibu dan bayinya terjangkit COVID-19.
Dikutip dari Science Alert, dengan menggunakan swab tenggorokan dari ibu dan bayi baru lahir tersebut, genom virus diurutkan untuk memastikan kemungkinan bayi telah terinfeksi COVID-19 saat masih dalam kandungan.
"Genom virus pada ibu dan bayinya identik. Karena bayi diisolasi dari ibunya langsung setelah operasi caesar dan tidak bersentuhan dengan anggota keluarga lain saat tes ini dilakukan, temuan tersebut memastikan bahwa bayi tersebut memang terinfeksi sebelum dilahirkan," tulis Mehreen Zaigham, peneliti Pascadoktoral, Obstetric & Gynecology, Skåne University Hospital, Lund University dalam laporannya.
Namun, lanjutnya, beberapa hari kemudian, sekuensing genetik baru menunjukkan bahwa populasi virus bayi telah berubah dan mengandung versi virus yang bermutasi bersama dengan strain virus asli dari induknya.
"Sepengetahuan kami, ini adalah kasus pertama dari perubahan genetik virus Corona dalam pengaturan unik penularan dari ibu ke janin sebelum lahir," ujarnya.
Meski virus biasa bermutasi, mutasi ini (disebut A107G) nyatanya terjadi hanya lima hari setelah bayi lahir. Perubahan genetik mungkin telah dirangsang oleh bayi yang bersentuhan dengan lingkungan luar di luar rahim ibu. Namun sangat mengejutkan mengetahui betapa cepatnya mutasi tunggal ini terjadi.
Komentar
Posting Komentar