Menkominfo: 1 Tahun, 181,5 Juta Vaksinasi, Bisa Herd Immunity
Pemerintah menargetkan vaksinasi COVID-19 untuk 181,5 juta jiwa dapat terlaksana dalam satu tahun ke depan. Diharapkan, setelah program vaksin tersebut dapat tercapai herd immunity.
Herd immunity adalah sebuah istilah yang merujuk pada kondisi saat sejumlah orang dalam populasi punya daya imun yang sangat baik sehingga tahan penyakit, salah satunya virus Corona (COVID-19). Herd immunity biasanya dapat dicapai dengan vaksinasi.
"Kita harapkan gelombang vaksinasi akan berjalan lancar dalam waktu satu tahun ini untuk vaksinasi 181,5 juta penerima bisa dilakukan di Indonesia, sehingga secepat mungkin tercapai herd immunity," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, Kamis (25/2/2021).
"Dengan demikian proses dan pergerakan pemulihan ekonomi nasional bisa dicapai bersama-sama," ucapnya menambahkan.
Pada hari ini, sekitar 5.500 wartawan yang ada di DKI Jakarta mengikuti program vaksinasi COVID-19. Adapun penyuntikan tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut yang terbagi ke dalam tiga sesi dalam satu harinya.
Tidak hanya wartawan yang di ibu kota saja, pemerintah juga menargetkan wartawan yang di daerah lain dapat mengikuti program ini.
"Melalui koordinasi yang baik antara Kementerian Kesehatan, Dewan Pers, Kominfo dan berbagai ekosistem lain memungkinkan vaksinasi rekan-rekan media bisa dimulai. Saat ini untuk di Jakarta, nanti awak media di daerah lain akan diatur lebih baik oleh Kementerian Kesehatan dan Dewan Pers," tuturnya.
Menkominfo juga menyampaikan vaksinasi COVID-19 untuk wartawan ini dinilai penting. Sebab, profesi tersebut dalam kesehariannya sering berinteraksi dengan orang lain dan bekerja di lapangan.
"(Vaksinasi COVID-19 kepada wartawan-red) ini penting sekali bagi rekan-rekan di garis depan, termasuk Kominfo, misalnya Bakti yang ke daerah-daerah dengan mitra untuk mengurusi pembangunan infrasturktur TIK," pungkasnya.
https://nonton08.com/movies/i-want-to-be-like-the-main-character-in-a-novel/
Strategi Super App Ala Grab untuk Bertahan Selama Pandemi
- Grab punya strateginya sendiri untuk bertahan selama pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung selama setahun, yaitu dengan strategi super app. Begini penjelasannya.
Grab memulai perjalanannya menjadi super app, atau aplikasi yang menyediakan banyak layanan dalam satu aplikasi, sejak 2018, yang kemudian terbukti bisa membantu mereka bisa mengatasi krisis. Dalam strategi ini, diversifikasi bisnis adalah kuncinya.
"Awal tahun 2020 merupakan waktu yang sulit bagi kami, karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan di banyak kota dan pemerintah meminta semua orang untuk membatasi mobilitas mereka. Saat itulah lini bisnis transportasi kami sangat terdampak," ujar Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia dalam wawancara dengan Channel News Asia.
"Namun, sejak itu pendapatan kami telah kembali pulih seperti pada saat sebelum pandemi, dan kami melihat peluang besar di sektor pengiriman termasuk makanan, bahan makanan dan logistik. Sektor ini mencakup 50% dari bisnis kami saat ini. Ini juga akan menjadi fokus di masa mendatang, menanggapi permintaan yang sangat tinggi dari konsumen kami akan layanan last mile delivery," tambahnya.
Selain itu, menurut Neneng, pandemi ini mendorong berbagai bisnis untuk masuk ke ranah online. Karena jika tidak, mereka akan kesulitan mempertahankan bisnisnya. Hal ini jugalah yang membantu pertumbuhan Grab selama pandemi.
"Selama pandemi, ada lebih dari setengah juta mitra baru di seluruh Asia Tenggara yang bergabung dalam platform Grab. Banyak di antaranya merupakan usaha kecil dan tradisional. Kami bersyukur dan bangga menjadi bagian dari proses transformasi digital UMKM Indonesia," pungkas Neneng.
Kemampuan UMKM untuk bertahan sangat penting bagi pemulihan ekonomi Indonesia karena perannya yang penting sebagai penyumbang produk domestik bruto (PDB). Sepanjang 2019, menurut data yang dikutip oleh Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMINDO), UMKM menyumbang 60,34% dari PDB dan 14% terhadap total ekspor nasional. Data lain juga menunjukkan bahwa UMKM menyerap 97% tenaga kerja.
Sektor pengantaran barang yang kini menjadi fokus Grab, bukan hanya pengiriman barang dan pemesanan makanan dari warung atau restoran, tetapi sudah berkembang dengan melayani pasar tradisional atau yang sering disebut pasar basah dan juga para social seller.
Komentar
Posting Komentar