Kemenkes: KIPI Vaksin Corona 90 Persen Ringan, Tak Ada yang Fatal

 Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu memastikan, 90 persen kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksin COVID-19 masuk ke dalam kategori ringan.

Maxi mengatakan, pemantauan KIPI ini dilakukan secara seksama di berbagai tingkatan selama setiap hari. Sejauh ini, ia mengatakan belum ada laporan KIPI yang berat yang dialami oleh penerima vaksin COVID-19.


"KIPI ini kita pantau setiap hari melalui laporan KIPI, baik ringan atau sedang. Selama ini 90 persen, masih gejala yang ringan seperti nyeri dan ada demam sedikit, tapi tidak ada yang fatal," ujar Maxi di Sabuga ITB, Kota Bandung, Selasa (3/2/2021).


Kendati begitu, Maxi tak menyebut berapa laporan KIPI yang diterima selama proses vaksinasi berlangsung.


Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, vaksinasi merupakan upaya pemerintah untuk memutus mata rantai COVID-19. Pasalnya, menjalankan protokol kesehatan saja masih belum cukup untuk bisa keluar dari pandemi ini.


"Tidak ada keputusan pemerintah, kecuali untuk kemashlahatan, tidak ada keputusan pemerintah kecuali untuk kemanfaatan oleh kareana itu seandainya ada isu-isu di media sosial tentang bahaya vaksin, dampak negatif vaksin, kami yakinkan pada hari ini yang kesekian kalinya tidak ada dampak negatif, yang tidak diinginkan bagi orang yang sudah divaksin," kata Uu dalam Gebyar Vaksinasi COVID-19 di Sabuga.


Uu pun masuk ke dalam deretan orang pertama di Jabar yang menerima vaksin COVID-19. Sejauh ini, ia tidak merasakan ada kendala medis setelah mendapatkan dua kali vaksinasi.


"Saya berharap bagi mereka yang masih menakut-nakuti masyarakat dan masyarakat untuk tidak divaksin itu dan ini tolong hentikan tidak akan ada manfaatnya jangan memanfaatkan orang jangan menyengsarakan orang, karena kalau masyarakat tidak mau di vaksin kemudian berlalu maka Corona di Jawa Barat khawatir tidak segera berakhir," katanya.

https://movieon28.com/movies/ju-on-the-curse-2/


Disegel 50 Tahun, Hasil Autopsi Elvis Presley Ungkap Fakta Mengerikan


Fakta kematian Elvis Presley akhirnya terungkap usai pihak keluarga merilis hasil autopsi yang disegel selama 50 tahun. Kepergian King of Rock n Roll di usia 43 tahun sebelumnya dilaporkan saat badannya ditemukan tengkurap di lantai kamar mandi rumahnya, di Graceland, Amerika Serikat.

Ia kala itu diduga meninggal dunia karena jatuh di toilet. Sebelum kejadian itu, Elvis Presley mengalami gangguan kesehatan yang menurun drastis selama bertahun-tahun, bahkan ia disebut kecanduan obat-obatan.


Berat badan dirinya pun melonjak drastis karena berbulan-bulan hanya terbaring di tempat tidur dan terus mengonsumsi makanan berlemak.


Bagaimana hasil autopsi Elvis Presley?

Hasil autopsi Elvis Presley menunjukkan sejumlah luka di seluruh tubuh. Hal ini sesuai dengan masalah kesehatannya di tahun 1975 kala membutuhkan perawatan penuh selama 24 jam.


Terlebih dirinya pun diketahui enggan mandi sepanjang tahun 1975. Akibat pola makan serta hidup yang berantakan dan tak sehat, hasil autopsi menunjukkan dirinya mengalami sembelit kronis selama berbulan-bulan sebelum akhirnya meninggal.


Selain itu, hasil autopsi memperlihatkan adanya gangguan feses yang memadat dalam empat bulan di usus Elvis Presley. Ditemukan pula bukti dirinya mengonsumsi banyak obat resep dan obat bebas semasa hidupnya.


Fakta lain yang terungkap, tujuh bulan sebelum tewas, Elvis rupanya meminum 9 ribu pil dan melakukan berbagai suntikan ke dalam tubuhnya.

https://movieon28.com/movies/ju-on-the-curse/

Komentar

Postingan Populer